Fungsi Trakea – Apa yang dimaksud dengan trakea? Apa itu trakea dan fungsinya? Hewan apa yang bernapas dengan trakea? Bagaimana struktur trakea? Apa fungsi trakea? Bagaimana proses pernapasan yang terjadi di trakea?
Baca Juga : Fungsi Diafragma
Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas materi tentang trakea atau batang tenggorokan mulai dari pengertian trakea, fungi trakea dan struktur bagian trakea dalam sistem pernapasan secara lengkap.
Pengertian Trakea
Trakea atau batang tenggorokan merupakan bagian sistem pernapasan dengan bentuk seperti pipa tabung berdiameter sekitar 20-25mm dan panjang berkisar antara 10-16 cm.
Bentuk trakea berupa tabung memanjang yang tersusun dari 20 tulang rawan berbentuk cincin yang kuat, tapi fleksibel. Letak trakea berada setelah laring dan sebelum bronkus serta berdekatan dengan esofagus.
Fungsi trakea adalah untuk menyalurkan udara yang masuk ke bronkus dan alveolus juga menyaring debu dan kotoran didalam udara.
Fungsi Trakea (Batang Tenggorokan)
Berikut ini fungsi batang tenggorokan (trakea), diantaranya yaitu:
Berperan Dalam Sistem Pernapasan
Trakea merupakan tabung pernapasan yang letaknya berada setelah laring. Udara yang melewati trakea akan menuju bronkus, kemudian alveolus lalu ke paru-paru. Debu atau kotoran yang terkandung dalam udara akan disaring oleh trakea. Selain itu, trakea memiliki mukus (lendir) pada mukosanya sehingga ikut berperan dalam menjaga kelembaban udara dan mengatur suhu udaraa.
Berperan Dalam Proses Pencernaan
Sebagian dinding trakea menyatu dengan dinding organ pencernaan akni esofagus. Sehingga, secara tak langsung trakea juga berpengaruh terhadap proses pencernaan manusia. Apabila terjadi penyumbatan pada trakea maka menyebabkan masalah pula bagi esofagus. Sebagai contoh, ketika jalan napas tersumbat maka akan tersedak sekaligus merefleks batuk sehingga saluran trakea dan esofagus bersih dari benda asing yang menyumbatnya.
Melindungi Saluran Pernapasan
Pada saat benda asing masuk ke saluran pernapasan dan sampai ke trakea, maka benda asing tersebut akan terjebak dan melekat pada mukus trakea yang lengket. Selanjutnya, benda asing tersebut akan dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk dahak atau cairan kental.
Baca Juga : Mekanisme Pernapasan Pada Manusia
Struktur Trakea (Batang Tenggorokan)
Trakea memiliki bentuk tabung yang terbentuk dari 16-20 cincin tulang rawan yang berbentuk seperti huruf C. Cincin tersebut tak melingkar sebab kedua ujungnya tidak menyatu akibat penempelan esofagus pada dinding trakea. Selain itu, hal tersebut juga berfungsi agar trakea tetap terbuka dan diameternya dapat sedikit berubah ketika diperlukan sehingga udara masuk dan keluar dengan lancar. Cincin tulang rawan tersebut terikat dengan jaringan fribrosa. Sifat trakea kuat tapi elastis. Trakea disusun oleh epitel bersilia yang mempunyai sel goblet, sel tersebut akan menghasilkan mukus (cairan kental/lendir) yang melindungi dinding trakea. Ketika hampir sampai ke paru, struktur trakea membentuk dua cabang yaitu kiri dan kanan yang akan berhubungan langsung dengan bronkus, alveolus dan paru-paru.
Dinding trakea tersusun atas 3 lapisan yaitu lapisan dalam (jaringan mukosa); lapisan tengah (jaringan otot dan tulang rawan); dan lapisan terluar (jaringan ikat).
Lapisan Dalam (Jaringan Mukosa)
Lapisan mukosa pada trakea tersusun oleh sel epitel silindris bersilia dengan sel goblet. Lapisan ini berfungsi untuk menghasilkan mukus (lendir/cairan kental) yang melindungi dinding trakea juga melindungi saluran pernapasan dari benda asing.
Lapisan Tengah (Jaringan Tulang Rawan dan Jaringan Otot)
Lapisan tulang rawan merupakan lapisan tempat terletaknya tulang rawan berbentuk seperti huruf C. Bagian yang terbuka pada tulang rawan ini letaknya berada pada bagian posterior yakni tempat bertemunya trakea dengan esofagus. Dosekitar cincin tulang rawan tersebut terdapat jaringan otot berupa otot polos yang berfungsi untuk pergerakan pernapasan, mengontrol refleks batuk atau tersedak. Pada lapisan tengah juga terdapat struktur yang mengubungkan antar cincin tulang rawan trakea juga menjaga kedua ujung cincin tetap dalam kondisi optimal.
Lapisan Terluar Adventitia (Jaringan Ikat)
Lapisan adventitia (jaringan ikat) merupakan lapisan terluar yang tersusun oleh jaringan ikat yang dimana pada lapisan ini juga dapat ditemukan pembuluh darah, saraf, dan jaringan lemak.
Akan tetapi, ada yang menyatakan bahwa dinding trakea terdiri dari 4 lapisan, yakni lapisan submukosa yang terletak setelah lapisan mukosa. Lapisan submukosa tersusun atas jaringan ikat yang terlihat terpisah dari epitel pada lapisan mukosa. Pada lapisan tersebut dapat ditemukan banyak pembuluh darah dan saraf. Lapisan submukosa ini memungkinkan terjadinya pergerakan mukosa trakea.
Baca Juga : Sistem Pernapasan Manusia
Demikian pembahasan tentang pengertian trakea, fungi trakea dan struktur bagian trakea dalam sistem pernapasan secara lengkap. Semoga bermanfaat