Pengertian Rotasi Bumi – Apa yang dimaksud dengan rotasi bumi? Bagaimana proses terjadinya rotasi bumi? Apa yang dimaksud dengan rotasi dan revolusi bumi? Apa akibat dari rotasi bumi dan revolusi bumi? Gejala alam apa yang akan terjadi ketika bumi berotasi?
Baca Juga : Pengertian Revolusi Bumi
Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan akan membahas tentang pengertian rotasi bumi, proses terjadinya, dampak dan akibat, serta manfaat rotasi bumi secara lengkap.
Pengertian Rotasi Bumi
Rotasi bumi merupakan proses pergerakan bumi berputar pada porosnya. Ketika bumi berevolusi, bumi akan melakukan gerak rotasi, yaitu berputar pada porosnya. Selama 23 jam 56 menit bumi akan berputar pada porosnya dari barat ke timur, maka akan tampak gerakan harian matahari dari timur ke barat.
Proses Terjadinya Rotasi Bumi
Rotasi bumi memiliki arah putar yang berlawanan dengan arah jarum jam yaitu dari barat ke timur sehingga nampak garakan harian matahari dari timur ke barat. Salah satu dampak adanya rotasi bumi adalah adanya siang dan malam dengan lama disetiap tempat berbeda. Rotasi bumi akan semakin melambat akibat adanya gaya gravitasi bulan. Pelambatan rotasi akibat pengaruh gravitasi bulan dalam satu hari mengalami pelambatan sekitar 1,7 mili detik dibandingkan satu abad yang lalu.
Manfaat Rotasi Bumi
Manfaat adanya rotasi bumi, diantaranya yaitu:
- Terjadinya gerak semu harian matahari. Gerakan semu ini dapat dijadikan sebagai patokan dalam menentukan waktu harian, sebab posisi matahari dan bayangan benda dijadikan patokan waktu sebelum adanya jam. Apabila bayangan benda lebih panjang, maka menandakan akan tiba waktu malam hari.
- Adanya perbedaan waktu. Perbedaan waktu ini berdampak secara tak langsung pada banyak hal, misalnya transportasi dan sistem komunikasi.
- Adanya pergantian siang dan malam. Dengan adanya siang dan malam maka manusia dapat melakukan manajemen waktu dalam menjalani aktivitas mereka.
Dampak dan Akibat Rotasi Bumi
Berikut ini akibat rotasi bumi, diantaranya yaitu:
Peredaran Semu Harian Benda Langit
Apabila diamati, benda yang di langit tampak bergerak dari timur, lalu akan naik melewati di atas kepala dan terbenam di sebelah barat. Ketika naik kereta api, dari jendela kita melihat ke luar tampak pepohonan, dan rumah seakan-akan bergerak menuju kita lalu melewati dan menjauhi kita. Gerakan pohon dan rumah itu merupakan gerak semu. Saat ini, kita berada di bumi yang berotasi dari barat ke timur. Ini merupakan gerak yang sebenarnya yang disebut peredaran harian. Akibat rotasi bumi, benda-benda langit nampak melakukan peredaran semu harian dari tumur ke barat.
Terjadinya Siang dan Malam
Matahari menyinari bumi, namun setengah permukaan bumi secara bergantian menghadap ke matahari. Bagian bumi yang menghadap matahari akan terjadi siang dan bagian lainnya menyalami malam hari.
Perbedaan Waktu
Dalam sekali berotasi, semua tempat di bumi berputar 360° dalam waktu 24 jam. Akibatnya diantaranya yaitu:
a. Dalam setiap 1° garis bujur ditempuh dalam waktu berikut ini:
24×60/360 = 1440/360 = 4 menit
Baca Juga : Pengertian Tata Surya
b. Setiap 1 jam = 60 menit, garis bujur yang ditempuh yakni:
60/4×1° = 15°
Jadi, setiap perbedaan 15° garis bujur memiliki perbedaan waktu 1 jam.
Berdasarkan hal itu, bumi dibagi menjadi 24 daerah waktu dan setiap daerah besarnya adalah 15°. Sebagian standar waktu, ditetapkan waktu pada bujur 0° yang melewati kota Greenwich berada di dekat London yang disebut sebagai waktu pangkal atau GMT (Greenwich Mean Time).
Bagaimana pembagian daerah waktu di daerah Indonesia? Indonesia mempunyai pembagian tiga daerah waktu yang sudah ditetapkan pada 1 Januari 1964. Lalu, pada tanggal 1 Januari 1988 disempurnakan lagi, yakni:
a. 105° BT untuk daerah waktu Indonesia bagian Barat (WIB), mencakup Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
WIB = GMT +7 Jam
b. 102° BT untuk daerah waktu Indonesia bagian Tengah (WITA), mencakup Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.
WITA = GMT +8 Jam.
c. 135° BT untuk daerah waktu Indonesia bagian Timur (WIT), mencakup Maluku dan Irian Jaya.
WIT = GMT +9 Jam.
Pemepatan Bumi
Teori terjadinya bumi menyatakan bahwa bumi terbentuk dari gas yang lama-kelamaan mengeras akibat pendinginan. Karena rotasi, Setiap bagian pemukaan bumi mendapat gaya sentrifugal, yaitu gaya yang arahnya menjauhi sumbu putar. Pada khatulistiwa , gaya tersebut kuat dan di kutub adalah nol. Akibat pengaruh dari gaya sentrifugal tersebut, saat bumi masih lunak di daerah khatulistiwa menggelembung dan dikedua kutubnya menjadi cepat pepat. Sebab adanya pemepatan bumi pada kedua kutubnya, gaya tarik bumi lebih kuat di kutub dibandingkan di khatulistiwa.
Hubungan Rotasi Bumi dan Revolusi Bumi
Gerakan melingkar mengitari matahari terjadi selama satu tahun (365,2425 hari). Hal tersebut mengakibatkan revolusi bumi tidak sesuai dengan rotasi bumi. Peristiwa tersebut melahirkan tahun kabisat yang terjadi setiap 4 tahun sekali.
Baca Juga : Pengertian Lubang Hitam (Black Hole)
Demikian artikel pembahasan tentang pengertian rotasi bumi, proses terjadinya, dampak dan akibat, serta manfaat rotasi bumi secara lengkap. Semoga bermanfaat