Urutan Proses Pembentukan Tulang (Osifikasi) Pada Manusia Secara Lengkap – Jumlah tulang yang menyusun rangka tubuh manusia saat bayi yaitu 270 tulang, Namun setelah dewasa jumlahnya akan berkurang menjadi 206 tulang. Meskipun jumlah tulang saat bayi lebih banyak namun umumnya tulang bayi belum berfungsi dengan sempurna untuk menopang tubuhnya.
Tulang bayi harus melalui osifikasi atau proses pembentukan tulang agar dapat berfungsi seperti seharusnya. Lebih lengkapnya, Osifikasi adalah proses dimana sel mesenkim dan kartilago diubah menjadi tulang selama pengembangan.
Proses pembentukan tulang terjadi pada masa embrio. Ketika, masih dalam bentuk embrio, rangka tubuh terdiri atas tulang rawan yang terbentuk dari sel-sel mesenkim. Proses pembentukan tulang terjadi secara terus menerus dan menyebabkan bertambah besarnya ukuran tulang.
Sel yang berperan dalam proses pembentukan tulang yaitu osteoblas dan osteoklas. Osteoblas adalah sel pembentuk tulang keras yang ada dalam tulang rawan, osteoblas ini mengisi jaringan disekelilingnya dengan membentuk sel tulang secara konsentris.
Setiap sel tulang akan mengelilingi pembuluh darah dan serabut saraf membentuk sistem Havers. Selanjutnya, di sekeliling tulang tersebut akan terbentuk senyawa protein pembentuk matriks tulang yang akan mengeras karena terdapat garam kapur dan garam fosfat.
Di dalam tulang juga terdapat osteklas yang berfungsi menyerap kembali sel tulang yang sudah rusak. Adanya aktivitas sel osteoklas maka tulang akan memiliki rongga dan nantinya akan terisi oleh sumsum tulang. Osteoklas membentuk rongga dan osteoblas akan membentuk osteosit baru kearah permukaan luar sehingga tulang akan membesar dan berongga.
Proses Pembentukan Tulang
Terdapat 2 tahap dalam Osifikasi atau proses pembentukan tulang, yaitu osifikasi intramembran dan endokondrium.
Osifikasi Intramembran
Proses osifikasi intramembran ini terjadi saat membran menyerabut digantikan oleh jaringan tulang. Osifikasi intramembran hanya terjadi di tulang pipih tertentu. Berikut proses osifikasi intra membran yang diringkas dalam dua langkah dasar:
- Tulang spons mulai berkembang di pusat osifikasi yaitu tempat dalam membran.
- Sumsum tulang merah terbentuk dalam jaringan spons, diikuti dengan pembentukan tulang padat pada bagian luarnya.
Osifikasi Endokondrium
Proses ini terjadi saat tulang rawan hilang dan digantikan oleh jaringan tulang. Osifikasi endokondrium terjadi pada sebagian besar tulang tubuh. Berikut ini adalah proses atau langkah-langkah osifikasi endokondrium:
- Pada pusat osifikasi primer, tulang rawan hialin pecah membentuk rongga.
- Kuncup periosteum yang terdiri atas osteoblas, osteklas, sumsum merah, saraf dan pembuluh darah limfa memasuki rongga. Osteoblas menghasilkan jaringan tulang spons.
- Osteoklas memecah jaringan tulang spons yang baru terbentuk lalu membentuk rongga medula. Rongga medula akan semakin besar saat mengikuti penyebaran pusat osifikasi primer pada bagian ujung tulang.
- Tulang rawan akan digantikan oleh jaringan tulang padat pada bagian luar tulang.
- Pusat osifikasi sekunder terbentuk dibagian epifisis dalam tulang panjang. Kuncup periosteum terbentuk, namun jaringan tulang spons yang nantinya berkembang tidak digantikan oleh rongga medula.
- Tulang rawan yang tersisa di luar epifisis akan membentuk tulang rawan persendian. Sedangkan tulang rawan yang tersisa diantara pusat pengembangan osifikasi primer dan sekunder yang membesar membentuk lempeng epifisis.
Berikut gambaran proses osifikasi endokondrium/endokhondral pada tulang panjang:
Demikian artikel pembahasan tentang”Proses Pembentukan Tulang (Osifikasi) Pada Manusia Secara Lengkap“, semoga bermanfaat