Proses sosialisasi yang tidak sempurna dapat juga timbul karena cacat bawaan, kurang gizi, gangguan mental ataupun goncangan jiwa. Sebagai contoh, seseorang yang selalu menderita ketakutan atau kekecewaan maka setiap perilakunya akan selalu mengalami kebimbangan. Kebimbangan atau keragu- raguan itu akan menjurus pada perbuatan-perbuatan yang selalu keliru (salah langkah) sehingga menimbulkan ejekan dari orang lain. Karena cemoohan orang di sekitarnya, maka timbullah kecenderungan mengasingkan diri dari pergaulan. Pengasingan diri mengakibatkan kurangnya pergaulan sehingga timbul proses sosialisasi yang tidak sempurna dalam menyerap norma/nilai yang berlaku dalam masyarakat, dan pada giliraannya terjadilah perilaku menyimpang.
Berdasarkan pemaparan di atas maka terbentuknya perilaku menyimpang dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut.
Faktor-Faktor Penyebab Terbentuknya Perilaku Menyimpang
a. Sikap Mental yang Tidak Sehat
Perilaku menyimpang dapat pula disebabkan karena sikap mental yang tidak sehat, biasanya ia tidak merasa bersalah/menyesal atas perbuatannya bahkan merasa senang. Contohnya profesi pelacur.
b.Keluarga yang Broken Home
Tidak adanya keharmonisan dalam kfluarga sehingga mencari kesenangan di luar rumah. Misalnya minum obat-obatan terlarang di kalangan remaja.
c. Pelampiasan Rasa Kecewa
Seseorang yang mengalami kekecewaan apabila tidak dapat mengalihkan kekecewaan ke hal yang positif, maka ia akan berusaha mencari pelarian untuk memuaskan rasa kecewanya. Misalnya, bunuh diri.
d. Dorongan Kebutuhan Ekonomi
Seseorang yang terdesak kebutuhan ekonominya bisa melakukan tindakan menyimpang apabila tidak kuat imannya. Contoh, perbuatan korupsi, mencuri, atau merampok.
e. Pengaruh Lingkungan dan Media Massa
Seseorang yang melakukan tindakan menyimpang dapat disebabkan karena terpengaruh oleh lingkungan kerjanya atau teman sepermainannya, begitu juga peran media massa sangat berpengaruh terhadap penyimpangan perilaku.
f. Keinginan untuk Dipuji atau Gaya-Gayaan
Seseorang dapat bertindak menyimpang karena keinginan untuk mendapat pujian dan gaya- gayaan seperti banyak uang, selalu berpakaian mahal dan perhiasan yang mewah atau gaya hidup yang mewah. Agar keinginan ini terwujud ia rela melakukan perbuatan menyimpang, seperti korupsi, melacurkan diri, dan merampok.
g. Proses belajar yang menyimpang
Hal ini terjadi melalui interaksi sosial dengan orang-orang yang berperilaku menyimpang. Misalnya seorang anak remaja yang sering bergaul dengan kelompok remaja pengguna obat-obatan terlarang, dapat terpengaruh untuk berbuat seperti itu.
h. Ketidaksanggupan Menyerap Norma Budaya
Ketidaksanggupan menyerap norma ke dalam kepribadiannya karena ia menjalani proses sosialisasi yang tidak sempurna sehingga ia tidak sanggup menjalankan peranannya sesuai dengan perilaku yang diharapkan oleh masyarakat.
i. Adanya Ikatan Sosial yang Berlain-lainan
Seorang yang telah bermasyarakat dengan kelompok-kelompok akan cenderung mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok yang paling ia hargai dan akan lebih senang bergaul dengan kelompok itu daripada dengan kelompok lainnya.
Dalam proses ini individu akan memperoleh pola-pola sikap dan perilaku kelompoknya. Jika kelompok yang digauli memiliki pola perilaku yang menyimpang kemungkinan besar individu tersebut akan menyimpang.
j. Akibat Proses Sosialisasi Nilai-Nilai Subkebudayaan Menyimpang
Perilaku menyimpang yang terjadi dalam masyarakat disebabkan karena seseorang memilih nilai subkebudayaan yang menyimpang yaitu suatu kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dengan norma budaya yang dominan. Contohnya kehidupan di lingkungan pelacuran dan perjudian.
k. Akibat Kegagalan dalam Proses Sosialisasi
Proses sosialisasi bisa dianggap tidak berhasil jika individu tersebut tidak berhasil mendalami norma-norma masyarakat. Keluarga adalah lembaga yang paling bertanggung jawab atas penanaman norma-norma masyarakat dalam diri anggota keluarga. Ketika keluarga tidak berhasil mendidik para anggotanya, maka yang terjadi adalah penyimpangan perilaku.
Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Perilaku menyimpang – Bentuk Bentuk Dan Sifat Penyimpangan Sosial Terlengkap. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.
Baca postingan selanjutnya:
- Perilaku menyimpang – Bentuk Bentuk Dan Sifat Penyimpangan Sosial Terlengkap
- Pengertian Dan Macam-Macam Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial Menurut Para Ahli
- Pengertian Dan Proses Sosialisasi Menurut Ahli Terlengkap
- Nilai Sosial – Pengertian, Jenis, Ciri-Ciri, Dan Fungsi Nilai Dalam Proses Sosialisasi
- 8 Proses Dinamika Dan Perubahan Sosial Budaya Lengkap Penjelasan
- Interaksi Sosial – Pengertian Lembaga Sosial Dan Kelompok Sosial Menurut Ahli Terlengkap
- Keteraturan Sosial – Faktor Pendorong Dan Penghambat Keteraturan Sosial