Di dalam kehidupan usaha atau dunia bisnis, seorang wirausaha tidak dapat sendiri, tetapi sangat memerlukan bantuan para wirausaha lain dan pihak pemerintah atau badan-badan usaha terkait lainnya. Oleh karena itu, seorang wirausaha harus menunjukkan tingkah laku yang baik, sopan santun, tolong-menolong, tenggang rasa, dan hormat-menghormati satu sama lainnya. Masalah sopan-santun, hormat-menghormati, tolong-menolong, dan tata krama di dalam berwirausaha sehari- hari itu disebut etika. Jika kata etika digabungkan dengan wirausaha akan menjadi etika wirausaha.
Dengan demikian, etika wirausaha adalah prinsip-prinsip atau pandangan-pandangan dalam kegiatan wirausaha dengan segala persoalannya untuk mencapai suatu tujuan serta melaksanakan nilai-nilai yang bermanfaat untuk meningkatkan kehidupan usaha. Beberapa etika dalam wirausaha itu, antara lain sebagai berikut.
- Wirausaha merupakan tugas mulia dan kebiasaan baik. Artinya, wirausaha bertindak untuk mewujudkan suatu kenyataan hidup berdasarkan kebiasaan yang baik.
- Menempa pikiran untuk maju. Artinya, wirausaha melatih untuk membiasakan diri berprakarsa baik, bertanggungjawab, percaya diri dapat mengerjakan kebaikan dan meningkatkan daya saing, serta untuk daya juang untuk mempertahankan hidup.
- Kebiasaan membentuk watak, yaitu wirausaha berupaya untuk membiasakan diri berpikir, ber- sikap mental maju, berpikir berbuat baik, serta bersih dan teliti.
- Membersihkan diri dari kebiasaan berpikir negatif, yaitu wirausaha harus berupaya untuk mengubah cara berpikir, meninggalkan sikap mental yang tidak baik, serta menjauhkan diri dari sikap menggantungkan pada kemujuran nasib.
- Kebiasaan berprakarsa, yaitu seorang wirausaha harus membiasakan diri untuk berprakarsa dalam pengelolaan usaha, memberikan saran-saran yang baik, serta menolong dirinya sendiri.
- Kepercayaan kepada diri sendiri, artinya seorang wirausaha harus percaya diri, mempunyai keyakinan dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta dapat meningkatkan nilai-nilai kehidupan di dalam berwirausaha.
- Membersihkan hambatan dari dalam diri. Artinya, seorang wirausajia harus berusaha membebaskan diri dari hambatan-hambatan yang datang dari dalam. Seorang wirausaha jangan mempunyai pikiran ragu-ragu, merasa takut, dan merasa rendah diri terhadap hasil produk sendiri.
- Mempunyai kemauan, daya upaya, dan perencanaan. Artinya, seorang wirausaha harus mempunyai kemauan, daya upaya untuk mengetahui kemampuan dalam hidupnya, serta cara merencanakan dalam mengejar cita-cita dan mengembangkan usahanya agar berhas’il berdasarkan prinsip-prinsip kewirausahaan.
Sementara itu, G. Merdith mengemukakan bahwa para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan serta mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan mengambil tindakan yang tepat guna meraih kesuksesan.
Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Penjelasan Etika Yang Harus Dimiliki Setiap Wirausaha. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.