Pengertian Reksadana, Jenis, Manfaat dan Risiko Investasi Reksadana Lengkap – Secara etimologi, Reksadana berasal dari kata reksa dan dana. Kata reksa berasal dari bahasa Jawa yang berarti menjaga sedangkan dana berasal dari bahasa Pali dana yang berarti pemberian atau sedekah. Secara harfiah, Reksa berarti wadah dan dana berarti kumpulan uang. Reksadana adalah wadah dan pola pengolahan dana taua modal bagi sekumpulan investasi dalam instrumen investasi yang ada di pasar dengan cara membeli unit penyertaaan reksadana.
Menurut Undang-Undang nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal pasal 1 ayat (27), Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.
Jenis Jenis Reksadana
Adapun jenis-jenis reksadana, diantaranya:
Reksadana Saham
Reksadana saham adalah reksadana yang melakukan investasi setidaknya 80% dari portofolio yang dikelola nya dalam efek bersifat ekuitas (saham). Efek saham umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa capital gail melalui pertumbuhan harga saham dan deviden. Reksa saham memberikan potensi pertumbuhan nilai investasi yang paling besar demikian pula risikonya.
Reksadana Campuran
Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek hutang yang perbandingannya tidak termasuk dalam kategori reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham. Potensi hasil dan risiko reksadana campuran secaera teoris dapat lebih besar dari reksadana pendapatan pendapatan tetap namu lebih tetap tetapi lebih kecil dari reksadana saham.
Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana Pendapatan Tetap adalah reksadana yang melakukan investasi setidaknya 80% dari portopolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat hutang. Risiko investasi lebih tinggi dari reksadana pasar uang membuat nilai return bagi reksadana jenis ini lebih tinggi namun lebih rensag dari reksadana campuran dan saham.
Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang adalah reksadana yang melakukan investasi 80% pada efek pasar uang yakni efek hutang yang berjangka kurang dari satu tahun, seperti SBI, deposito. Reksadana pasar uang merupakan reksadana yang memiliki risiko terendah namun juga memberikan return yang terbatas.
Reksadana Index
Reksadana Index adalah reksadana yang isinya yaitu sebagian besar dari index tertentu dan dikelola secara pasif, artinya tidak melakukan jual beli di bursa, kecuali ada subscription baru atau redemption, oleh karenanya reksadana index biasanya keuntungan dan kerugiannya sejalan dengan index tersebut. Apabila reksadana tersebut diperjualbelikan di bursa disebut dengan Exchange Traded Fund dan harganya berfluktuasi tiap detiknya, sehingga sebenarnya mirip saham. Baik reksadana index ataupun ETF disebut pengelolaaan dana index dari seluruh pengelolaan dana bersama (mutual funds).
Manfaat Reksadana
Adapun fungsi dan manfaat reksadana yaitu:
- Dikelola oleh manajemen profesional
- Diversifikasi investasi
- Transparansi informasi
- Likuiditas tinggi
- Biaya Rendah
Risiko Investasi Reksa Dana
Sebelum melakukan investasi, investor harus mengenal jenis risiko yang berpotensi muncul jika membeli reksadana. Risiko tersebut diantaranya:
Risiko Menurunnya Nilai Aktiva Bersih
Penurunan nilai aktiva bersih ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang dimasukkan dalam portofolio reksadana tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan harga pembelian awal. Penyebab penurunan harga pasar portofolio investasi reksadana dapat dijadikan beberapa hal diantaranya kinerja bursa saham yang buruk, terjadinya kinerja emiten yang memburuk, situasi politik dan ekonomi yang tak menentu dan masuh banyak penyebab fundamental lainnya.
Risiko Pasar
Risiko pasar adalah situasi saat harga instrumen investasi mengalami penurunan yang diakibatkan oleh penurunan kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara drastis.
Resiko Default
Risiko ini terjasi apabila pihak manajer investasi membeli obligasi milik emiten yang mengalami kesulitan keuangan padahal seblumnya kinerja keuangan perusahaan tersebut baik-baik saja sehingga pihak emiten terpaksa tidak membayar kewajibannya.
Risiko Likuiditas
Potensi risiko likuiditas dapat terjadi jika pemegang Unit Penyertaan reksadana pada salah satu Manajer Investasi tertentu ternyata melakukan penarikkan dana dalam jumlah yang besar pada hari dan waktu yang sama.
Demikian artikel tentang”Pengertian Reksadana, Jenis, Manfaat dan Risiko Investasi Reksadana Lengkap“, semoga bermanfaat.