Pengertian Reformasi, Syarat, Tujuan dan Latar Belakang Reformasi di Indonesia Lengkap – Pengertian reformasi secara umum adalah perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada pada suatu masa. Reformasi (reformation) adalah proses perubahan atau pembentukan kembali suatu tatanan kehidupan yang lama, diganti dengan tatanan kehidupan yang baru.
Reformasi juga bisa diartikan sebagai proses pembentukan atau perubahan sistem yang telah ada pada suatu masa diganti dengan yang baru. Perubahan dan perbaikan tersebut utamanya dilakukan pada bidang politik, ekonomi, sosial, hukum, dan pendidikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian reformasi adalah suatu perubahan yang terjadi secara drastis dimana tujuannya adalah untuk perbaikan di bidang sosial, politik, agama, dan ekonomi, dalam suatu masyarakat atau negara.
Syarat Terjadinya Reformasi
Reformasi tidak terjadi begitu saja, ada beberapa syarat yang harus terpenuhi agar reformasi terpenuhi, diantaranya yaitu:
- Adanya penyimpangan yang terjadi dalam penyelenggaraan negara atau dalam masyarakat.
- Adanya harapan dan cita-cita positif yang ingin dicapai oleh masyarakat di masa depan.
- Adanya moral dan etika dalam mencapai cita-cita yang ingin dicapai.
Tujuan Reformasi
Tujuan umum reformasi yaitu untuk melakukan perbaikan di berbagai bidang kehidupan masyarakat sehingga menjadi lebih baik dan tepat sasaran di masa depan.
Selain itu, ada beberapa tujuan dilakukannya reformasi diantaranya yaitu:
- Untuk membuat perubahan serius dan bertahap agar seluruh elemen masyarakat nilai baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Untuk melakukan penataan kembali terhadap seluruh struktur kenegaraan, termasuk konstitusi dan perundang-undangan yang selama ini menyimpang dari arah perjuangan dan cita-cita masyarakat dan negara.
- Untuk memperbaiki setiap bidang kehidupan bermasyarakat dan bernegara meliputi bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
- Untuk mengubah atau menghilangkan kebiasaan atau cara hidup yang tidak sesuai dengan semangat reformasi, seperti perilaku Kolusi Korupsi Nepotisme (KKN), sikap otoriter, penyimpangan, penyelewengan, dan lain sebagainya.
Latar Belakang Reformasi di Indonesia
Reformasi di Indonesia terjadi pada tahun 1998, dimana saat itu pemerintahan orde baru dijatuhkan oleh gerakan reformasi dari berbagai elemen masyarakat. Seluruh kegiatan ekonomi juga infrastruktur yang dilakukan pada masa orde baru tidak diimbangi dengan pembentukan mental pelaksana pemerintahan sehingga mengakibatkan banyak terjadi penyelewengan, KKN, penyimpangan, dan sikap otoriter.
Reformasi yang terjadi di Indonesia dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, seperti krisis politik, ekonomi, hukum, sosial, dan krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Krisis Politik
Secara hukum, kedaulatan rakyat dilakukan oleh MPR. Tapi pada kenyataannya anggota MPR sudah diatur dan direkayasa dimana sebagian besar anggota MPR diangkat berdasarkan ikatan kekeluargaan (Nepotisme). Selain itu, penyelenggaraan negara pada masa orde baru berjalan secara tidak transparan, dimana banyak terjadi pembredelan terhadap media massa yang berseberangan dengan pemerintah sehingga aspirasi rakyat tidak tersalurkan. Hal ini menyebabkan ketidakpercayaan rakyat pada pemerintah orde baru sehingga muncul kaum reformis.
Krisis Ekonomi
Pada saat itu, krisis moneter terjadi di negara-negara Asia Tenggara yang mempengaruhi perekonomian Indonesia. Indonesia mengalami pelemahan nilai mata uang Rupiah yang sangat drastis, hutang negara dan swasta, dan juga peyimpangan yang terjadi pada sistem ekonomi dimana para konglomerat menguasai bidang ekonomi dengan cara monopoli, oligopoli, korupsi, dan kolusi.
Krisis Hukum
Pada zaman orde baru terjadi banyak penyimpangan hukum, seperti hukum dijadikan alat pembenaran atas kebijakan dan tindakan pemerintah; banyak terjadi rekayasa proses peradilan jika menyangkut penguasa, keluarga, dan kerabatnya; kehakiman berada di bawah kekuasaan eksekutif sehingga cenderung melayani kehendak penguasa
Krisis Sosial
Selama masa orde baru, masyarakat Indonesia terbagi dalam dua kelas, yakni:
- Kaum elit, yakni elit politik dan para pengusaha keturunan Tionghoa yang dekat dengan pemerintahan orde baru atau keluarga Cendana.
- Rakyat kecil, yakni masyarakat biasa yang bukan kerabat atau kenalan keluarga Cendana.
Kesenjangan sosial ekonomi yang terjadi di Indonesia tersebut menyebabkan kecemburuan, sehingga menimbulkan kerusuhan dan penjarahan.
Krisis Kepercayaan Terhadap Pemerintah
Pada puncaknya, sebagian besar masyarakat Indonesia sudah tidak percaya lagi kepada pemerintahan orde baru dan kemudian menimbulkan banyak demonstrasi dan kerusuhan yang meminta agar pemerintah orde baru turun.
Pada puncak tersebut terjadi Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998, dimana 4 mahasiswa tertembak mati karena melakukan demonstrasi. Tentu saja hal tersebut menyulut lebih banyak kerusuhan dan penjarahan hingga akhirnya Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden.
Demikian artikel tentang “Pengertian Reformasi, Syarat, Tujuan dan Latar Belakang Reformasi di Indonesia Lengkap“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya.