Pengertian Cairan Serebrospinal, Proses Terbentuknya, Letak dan Fungsi Cairan Serebrospinal Lengkap – Zalir serebrospinal atau Cairan serebrospinal (Liquor cerebrospinalis, cerebrospinal fluid, CSF) adalah sejenis cairan tubuh yang menempati ruang sub-arachnoid dan sistem ventrikular yang menyelimuti otak dan sumsum tulang belakang. CSF merupakan larutan yang menyangga sistem saraf pusat. Oleh karena CSF, otak bisa mengambang dengan sempurna dan tidak mengalami gangguan oleh beratnya sendiri, terutama saat terjadi gerakan kepala.
Cairan serebrospinal berupa cairan bening yang ada di otak, sterna serta ruang subarachnoid yang mengelilingi otak dan medulla spinalis (sumsum tulang belakang). Cairan ini memiliki tekanan yang konstan dan memiliki ruangan-rungan yang saling berhubungan satu sama lain.
Cairan serebrospinal dihasilkan oleh pleksus choriodeus ventriculus lateralis, yaitu ruangan yang terletak di dalam otak manusia yang lalu cairan yang dihasilkan dialirkan ke ventrikel lateralis. Cairan serebrospinal berfungsi sebagai peredam mekanis terhadap kejut. Cairan ini juga memberikan pelumas antara tulang dan sekitarnya dan otak dengan sumsum tulang belakang. Saat seseorang mengalami cedera kepala, cairan ini bertindak sebagai bantal yang akan meminimalisir atau mengurangi efek daripada cedera tersebut.
Proses Terbentuknya Cairan Serebrospinal (CSS)
Sebagian besar cairan serebrospinal (sebanyak dua per tiga atau lebih) diproduksi di dalam pleksus koroideus ventrikel serebri. Sejumlah kecil cairan serebrospinal dibentuk oleh sel ependim yang membatasi ventrikel dan membran araknoid, dan sisanya terbentuk dari cairan yang bocor ke ruangan perivascular di sekitar pembuluh darah otak (kebocoran sawar darah otak).
Pada orang dewasa normal, volume cairan serebrospinal yaitu sekitar 21 ml/jam atau 500 ml/hari. Totalnya hanya sekitar 150 ml.
Letak Cairan Serebrospinal (CSS)
Secara anatomis, cairan serebrospinal ditemukan di dalam ruang-ruang otak (ventrikel) otak), yaitu pada:
- Ruang Subaraknoid
- Ventrikel otak
- Kanal pusat sumsum tulang belakang
Cairan ini dihasilkan di dalam pleksus koroid yang terdapat di atas (atap) ventrikel ketiga dan keempat dan pada dinding tengah ventrikel lateral. Cairan ini dihasilkan terus menerus, yang diimbangi dengan proses penyerapan kembali (absorpsi) kembali ke dalam darah.
Aliran Cairan Serebrospinal (CSS)
Aliran yang dilalui cairan serebrospinal mulai dari saat terbentuk hingga diabsorpsi kembali ke dalam darah yaitu:
Dari ventrikel lateral menuju ventrikel III (disini cairan serebrospinal akan bertambah banyak) lalu mengalir melalui akuaduktus sylvii ke dalam ventrikel IV (yang juga menghasilkan cairan serebrospinal), selanjutnya keluar melalui foramen magendie dan luschka (lubang yang terdapat di tengkorak) ke dalam ruang subaraknoid lalu ke sinus venosus kranial melalui vili araknoid (vili ini merupakan berkas pia araknoid yang menembus duramater (salah satu lapisan otak).
Apabila salah satu foramen mengalami penyumbatan, maka cairan serebrospinalnya akan terus bertambah, sehingga ventrikel otak akan semakin membesar karena tekanan cairan yang semakin banyak tersebut. Pembesaran ventrikel ini akan mengakibatkan penekanan pada saraf-saraf di sekitarnya. Sehingga akan mengganggu fungsi normal dari kerja otak. Apabila hal ini terjadi pada bayi baru lahir, maka kepala bayi tersebut akan membesar, biasanya disebut dengan istilah hidrosefalus.
Fungsi Cairan Serebrospinal (CSS)
Fungsi utama cairan serebrospinal yaitu untuk melindungi sistem saraf pusat yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dari trauma berupa tekanan atau benturan dari luar. Selain itu, cairan serebrospinal juga berperan dalam mempertahankan lingkungan cairan agar sesuai dengan otak.
Di ibaratkan, cairan serebrospinal yaitu air yang digunakan untuk mengapungkan otak. Sehingga jika terjadi tekanan atau benturan, tidak langsung mengenai otak, sehingga dapat meminimalkan cedera yang terjadi.
Cairan serebrospinal bisa menunjang keseimbangan komposisi jaringan di dalam tengkorak. Bersama dengan otak dan darah yang berada di dalam kapiler, ketiganya berperan dalam menjaga tekanan intrakranial (tekanan dalam ruang tengkorak) dalam batas yang normal. Menurut postulat Kellie Monroe, jika salah satu dari ketiga komponen tersebut jumlahnya melebihi batas normal, maka akan menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial. Komposisi cairan ini terdiri dari campuran plasma darah dan cairan interstitial (air, elektrolit, oksigen, karbon dioksida, glukosa, beberapa leukosit (terutama limfosit) dan sedikit protein.
Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Pengertian Cairan Serebrospinal, Proses Terbentuknya, Letak dan Fungsi Cairan Serebrospinal Lengkap . Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa