Pengertian Ketimpangan Sosial, Bentuk, Penyebab, Dampak Akibat dan Cara Mengatasi Ketimpangan Sosial Lengkap – Ketimpangan sosial adalah suatu keadaan dimana terdapat kondisi yang tidak seimbang dalam masyarakat yang disebabkan karena adanya perbedaan dalam masyarakat atau bisa juga karena adanya perbedaan memanfaatkan sumber daya.
Ketimpangan sosial juga bisa diartikan sebagai bentuk ketidakadilan baik dalam status dan juga kedudukan dalam masyarakat.
Pengertian ketimpangan sosial adalah bentuk ketidakadilan atau perbedaan sosial dan stratifikasi sosial yang terjadi di tengah masyarakat.
Pengertian Ketimpangan Sosial Menurut Para Ahli
Andrinof A Chaniago
Menurut Andrinof A Chaniago, Arti ketimpangan adalah buah pada pembangunan yang berfokus pada aspek sosial dan ekonomi saja
Budi Winarno
Menurut Budi Winarno, pengertian ketimpangan adalah akibat dari adanya kegagalan dalam pembangunan pada era globalisasi yang mana untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis dari masyarakat
Jonathan Haughton dan Shahidur R Khandker
Menurut Jonathan Haughton dan Shahidur R Khandker, Ketimpangan sosial dalam masyarakat adalah bentuk ketidakadilan yang merupakan dampak dari adanya proses pembangunan.
Roichatul Aswidah
Menurut Roichatul Aswidah, Ketimpangan sosial sering dipandang sebagai dampak resudual dari proses pertumbuhan ekonomi.
Naido dan Wills
Menurut Naido dan Wills, Ketimpangan sosial adalah perbedaan-perbedaan dalam pemasukan (income), sumber daya (resoure), kekuasaan (power), status di dalam dan antara masyarakat.
Bentuk-Bentuk Ketimpangan Sosial
Menurut Andrinod Chaniago, terdapat 6 (enam) ketimpangan sosial yang terjadi, diantaranya:
- Ketimpangan desa dan kota
- Kesenjangan pembangunan diri masyarakat Indonesia
- Ketimpangan antar golongan sosial ekonomi
- Ketimpangan penyebaran aset di kalangan swasta
- Ketimpangan antar sektor ekonomi dengan ciri sebagian sektor
- Ketimpangan antar wilayah dan sub wilayah dengan konsentrasi ekonomi yang terpusat pada wilayah perkotaan.
Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial
Ada dua faktor yang memengaruhi terjadinya ketimpangan sosial, diantaranya yaitu :
Faktor Struktural
Faktor struktural sangat berkaitan erat dengan tata kelola yang merupakan kebijakan pemerintah dalam menangani masyarakat, baik yang bersifat legal formal maupun kebijakan-kebijakan dalam pelaksanaannya.
Faktor Kultural
Dalam hal ini berkaitan dengan sifat atau karakter masyarakat dalam menjalankan kehidupannya, apakah ia malas atau rajin, ulet atau mudah menyerah, jujur atau menghalalkan berbagai cara, menerima apa adanya atau suka berkompetisi, dan sebagainya. Kultur dalam hal ini berkaitan dengan nilai-nilai hidup yang dianut oleh suatu masyarakat.
Selain 2 faktor tersebut, faktor penyebab terjadinya ketimpangan sosial diantaranya yaitu:
Kondisi Demografis
Kondisi demografis antara masyarakat satu dengan yang lain berbeda, perbedaan antara masyarakat satu dengan yang lain tersebut berkaitan dengan jumlah penduduk, komposisi penduduk dan persebaran penduduk
Kondisi Pendidikan
Pendidikan merupakan sosial elevator, yaitu saluran mobilitas sosial vertikal yang efektif. Akan tetapi jika dilihat, anak-anak yang berada di daerah terpencil memiliki semangat belajar tinggi meskipun fasilitas kurang, sedangkan anak yang tinggal di kota dengan fasilitas pendidikan yang mencukupi, sebagian besar terpengaruh oleh lingkungan sosial yang kurang baik sehingga semangat belajar kurang.
Perbedaan ini menyebabkan ketimpangan sosial dan ketidakadilan tersebut bisa dilihat dari fasilitas, kualitas tenaga kerja, mutu pendidikan, dan lain sebagainya.
Kondisi Kesehatan
Ketimpangan sosial bisa disebabkan karena fasilitas kesehatan yang tidak merata di setiap daerah, jangkauan kesehatan kurang luas, pelayanan kesehatan yang kurang memadai, dan lain sebagainya.
Kondisi Ekonomi
Ketimpangan sosial ini timbul karena pembangunan ekonomi yang tidak merata. Ketidakmerataan pembangunan tersebut disebabkan karena perbedaan antara wilayah yang satu dengan yang lainnya.
Terlihat dari adanya wilayah yang maju dan wilayah yang tertinggal. Munculnya ketimpangan yang dilihat dari faktor ekonomi terjadi karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi.
Daerah yang memiliki sumber daya dan faktor produksi, terutama barang modal (capital stock) akan memperoleh pendapatan yang lebih banyak dibandingkan dengan daerah yang memiliki sedikit sumber daya.
Dampak dan Akibat Ketimpangan Sosial
a. Kriminalitas
Secara sosiologis, kriminalitas atau kejahatan merupakan suatu bentuk tingkah laku yang merugikan individu lain dan masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto, tindakan kriminal ini disebabkan karena adanya suatu kondisi dan proses sosial yang menghasilkan perilaku-perilaku lainnya, seperti proses imitasi, persaingan, pertentangan kebudayaan, dan sebagainya.
b. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan suatu kondisi dimana individu tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan tidak mampu memanfaatkan tenaga, baik mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Menurut Nasikun, kemiskinan disebabkan oleh ketimpangan desa dan kota yang merupakan implikasi strategi pembangunan bias kota. Perwujudannya bukan hanya dalam bentuk jumlah investasi pembangunan yang lebih banyak dicurahkan untuk pembangunan pada sektor perkotaan, namun karena seluruh instrumen dan mekanisme kerjanya bias sehingga lebih menguntungkan kepentingan masyarakat kota.
c. Kemerosotan Moral
Kemerosotan moral muncul sebagai akibat adanya suatu ketimpangan sosial yang tidak hanya dirasakan oleh kelompok yang kurang mampu saja, tetapi juga kelompok masyarakat yang terpenuhi segala kebutuhannya ikut mengalami kemerosotan moral. Hal ini terjadi karena tumbuh dan berkembangnya sikap individualistis dan materialistis.
d. Pencemaran Lingkungan Alam
e. Melemahnya Jiwa Wirausaha
f. Monopoli
Cara Mengatasi Ketimpangan Sosial
Berikut ini beberapa cara mengatasi ketimpangan sosial diantaranya yaitu:
Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah untuk mengatasi ketimpangan sosial telah tertuang dalam UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 dan 2, UUD 1945 Pasal 34 Ayat 1 dan 2, UU No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, serta UU No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
Bank Dunia
Dalam mengatasi ketimpangan sosial yang terjadi dalam masyarakat bank dunia menciptakan lapangan kerja, merancang program jaminan sosial yang bisa menurunkan tingkat ketimpangan, memungut pajak dengan benar dan memastikan belanja pemerintah lebih berpihak pada masyarakat miskin, meluncurkan program pemberdayaan masyarakat untuk masyarakat yang terpinggirkan, dan sebagainya.
Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah (BPPPD)
Pemerataan yang adil dengan memberikan kesempatan yang sama seluruh masyarakat dalam berperan serta dalam pembangunan dan menikmati hasil pembangunan, meningkatkan akses dan kualitas pendidikan dan kesehatan dan sebagainya.
Demikian artikel tentang”Pengertian Ketimpangan Sosial, Bentuk, Penyebab, Dampak Akibat dan Cara Mengatasi Ketimpangan Sosial Lengkap“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya.