Pengertian Stres Akademik, Jenis, Faktor Penyebab dan Cara Mengatasi Stres Akademik Menurut Para Ahli Lengkap– Stres akademik merupakan suatu keadaan atau kondisi berupa gangguan fisik, mental atau emosional yang disebabkan ketidaksesuian antara tuntutan lingkungan dengan sumber daya aktual yang dimiliki siswa sehingga mereka semakin terbebani dengan berbagai tekanan dan tuntutan di sekolah.
Umumnya, stres akademik ini rentan dialami pelajar yang berada pada tahap perkembangan fisik maupun psikologis yang masih labil. Stres akademik akan muncul saat harapan untuk pencapaian prestasi akademik meningkat, tugas yang tidak sesuai dengan kapasitas siswa, bermasalah dengan teman dan bosan dengan pelajaran.
Pengertian Stres Akademik Menurut Para Ahli
Olejnik dan Holschuh (2007)
Menurut Olejnik dan Holschuh, Stres Akademik adalah respon yang muncul karena terlalu banyaknya tuntutan dan tugas yang harus dikerjakan siswa.
Agista (2011:78)
Menurut Agista, Stres Akademik adalah stres yang muncul karena adanya tekanan untuk menunjukkan prestasi dan keunggulan dalam kondisi persaingan akademik yang semakin meningkat sehingga mereka semakin terbebani oleh berbagai tekanan dan tuntutan. Stres akademik yang dialami siswa merupakan hasil persepsi yang subjektif terhadap adanya ketidaksesuaian antara tuntutan lingkungan dengan sumber daya aktual yang dimiliki siswa.
Matheny (1993:110)
Menurut Matheny, Stres akademik mengacu pada penyesuaian fisiologis dan psikologis tubuh terhadap tuntutan yang dibebankan baik oleh diri sendiri atau orang lain yang dianggap memberatkan siswa.
Desmita (2010:297)
Menurut Desmita, Stres Akademik adalah stres yang disebabkan oleh academic stressor, yaitu stres siswa yang bersumber dari proses belajar mengajar atau hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar yang meliputi tekanan untuk naik kelas, lama belajar, mencontek, banyak tugas, mendapat nilai ulangan, birokrasi, mendapatkan beasiswa, keputusan menentukan jurusan dan karir serta kecemasan ujian dan manajemen waktu.
Alvin (2007)
Menurut Alvin, Stres Akademik adalah stres yang muncul karena adanya tekanan untuk menunjukkan prestasi dan keunggulan dalam kondisi persaingan akademik yang semakin meningkat sehingga mereka semakin terbebani oleh berbagai tekanan dan tuntutan.
Jenis dan Faktor Penyebab Stres Akademik
Menurut Matheny (1993:114), ada dua jenis stres akademik di lingkungan sekolah, diantaranya yaitu:
- Academic Stressor, yakni stres yang berkaitan dengan berbagai tugas akademik sekolah seperti penguasaan materi dan evaluasi prestasi belajar.
- Social Stressor, yakni stres yang berkaitan dengan interaksi atau hubungan interpersonal di sekolah seperti berinteraksi dengan guru, teman sebaya maupun segala macam bentuk partisipasi siswa dalam kelas.
Menurut Desmita (2010:292), ada empat macam stress akademik siswa yang disebabkan oleh beberapa aspek diantaranya:
Physical Demands (Tuntutan Fisik)
Ini merupakan tuntutan yang bersumber pada lingkungan fisik sekolah dengan indikator berupa keadaan iklim ruang kelas, temperatur yang tinggi, pencahayaan dan penerangan , sarana dan prasarana penunjang pembelajaran, kebersihan dan kesehatan sekolah keamanan sekolah dan lain sebagainya.
Task Demands (Tuntutan Tugas)
Ini ditunjukkan dengan adanya berbagai tugas pelajaran yang menyebabkan perasaan tertekan pada siswa. Indikator academic work adalah tugas yang dikerjakan di sekolah , dan tugas yang di kerjakan di rumah, tuntutan kurikulum, menghadapi ujian atau ulangan, kedisiplinan di sekolah dan mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler.
Role Demands (Tuntutan Peran)
Yakni sekumpulan kewajiban yang diharapkan dan harus dipenuhi siswa terkait dengan pemenuhan fungsi pendidikan di sekolah. Indikator tuntutan peran ini diantaranya seperti harapan memiliki nilai yang memuaskan, mempertahankan prestasi sekolah, memiliki sikap yang baik, memiliki motivasi belajar yang tinggi serta memiliki keterampilan yang lebih.
Interpersonal Demands (Tuntutan Interpersonal)
Tidak hanya dituntut dalam segi tuntutan akademis yang tinggi, siswa juga dituntut harus mampu melakukan interaksi sosial atau menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Interaksi sosial ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan siswa, tapi di sisi lain interaksi sosial di sekolah ini juga menjadi salah satu sumber stres bagi siswa seperti menimbulkan ketegangan dalam diri siswa yaitu ketidakmampuan dalam menjalin hubungan positif dengan guru dan teman sebaya, keharusan menghadapi persaingan dengan teman, adanya perlakuan guru yang tidak adil, adanya sikap kurangnya perhatian dan dukungan guru dan sikap dijauhi bahkan dikucilkan teman.
Gejala Stres Akademik
Menurut Sriati (2008:7), ada beberapa gejala stres akademik, diantaranya yaitu:
Reaksi Fisik
Reaksi fisik yang ditunjukkan siswa yang mengalami stres akademik diantaranya yaitu sakit perut, mudah lelah, memegang benda dengan erat, otot tegang, sakit kepala, suka berkeringat dingin, sering buar air kecil, denyut jantung meningkat dan tangan dingin.
Pikiran
Gejala pada aspek pikiran yang ditunjukkan siswa yang mengalami stres akademik diantaranya bingung atau pikiran kacau, pelupa, tidak punya tujuan hidup, berpikir negatif, prestasi menurun, kehilangan harapan, merasa tidak berguna, merasa tidak menikmati hidup, sulit berkonsentrasi, sulit membuat keputusan dan juga tidak punya prioritas.
Perilaku
Perilaku yang ditunjukkan siswa yang mengalami stres akademik diantaranya gugup, suka bohong, suka bolos, tidak disiplin, tidak peduli terhadap materi, suka menggerutu, sulit konsentrasi, malas belajar, tidak mengerjakan tugas, suka mengambil jalan pintas, tidak punya keterampilan atau kompetensi, suka menyendiri, menghindari situasi stres, insomnia dan juga menyalahkan orang lain.
Reaksi Emosi
Reaksi emosi siswa yang mengalami stres akademik diantaranya seperti mudah marah, panik, mudah kecewa, tidak ada rasa humor, gelisah dan merasa ketakutan.
Cara Mengatasi Stres Akademik
Menurut Hawari (1997:51), metode atau cara untuk mengatasi stres akademik yaitu dengan memberikan terapi gangguan stres dan depresi, seperti:
Psikoterapi Psikiatrik
Bentuk terapi ini menganut asas-asas psikiatri yang lazim. Tujuan utama jenis terapi ini adalah untuk memulihkan kepercayaan diri (self confidence) dan memperkuat fungsi ego. Dalam terapi ini memulihkan kemampuan belajar siswa yang sebelumnya luntur dengan menanamkan kepercayaan terhadap anak didik.
Psikoterapi keagamaan
Karena sebagian peserta didik adalah orang yang beragama, memberikan psikoterapi dari sudut pandang agama dianjurkan. Tujuan terapi ini yaitu menambahkan intensitas keagamaan pasien. Terapi ini lebih menekankan pada pemberian materi rohani yang dapat menentramkan jiwa peserta didik, juga menambah ketenangan batin anak didik.
Psikofarmaka
Terapi psikofarmaka (farmakoterapi) merupakan terapi dengan menggunakan obat anti depresan. Obat anti depresan merupakan pilihan utama baik pada gangguan bipolar maupun depresi, hal tersebut dimungkinkan untuk tingkat stres yang cenderung mengarah ke depresi.
Terapi Relaksasi
Jenis terapi ini diberikan pada pasien yang mudah di sugesti. Metode ini umumnya dilakukan terapis yang menggunakan hipnosis. Dengan terapi sugesti ini, klien dilatih melakukan relaksasi. Terapi ini memberikan sugesti atau energi positif yang memungkinkan klien bisa relaks dengan metode hipnotis.
Demikian artikel tentang “Pengertian Stres Akademik, Jenis, Faktor Penyebab dan Cara Mengatasi Stres Akademik Lengkap”, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa