Pengertian Kronologi, Fungsi, Konsep dan Contoh Kronologi Dalam Sejarah Lengkap – Kronologi adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya. Kronologi dalam peristiwa sejarah bisa membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain itu bisa juga membantu untuk membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait peristiwanya.
Kronologi merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia, maka sejarah memiliki aspek kronologi. Aspek kronologi yaitu aspek periodisasi yang didasarkan pada perkembangan urutan waktu.
Secara etimologi pengertian kronologi berasal dari bahasa Yunani “Chronos” yang berarti waktu dan “logos” yang berarti ilmu. Sedangkan secara terminologi pengertian kronologi adalah ilmu tentang waktu. Secara umum, kronologi dalam sejarah diartikan sebagai urutan peristiwa dari peristiwa yang paling lama terjadi hingga yang paling akhir.
Selain pengertian diatas, adapula pengertian kronologi menurut para ahli, salah satunya yaitu:
Menurut Hendrayana (2009:13), Kronologi sejarah berkaitan dengan periodesasi sejarah. Kronologi sejarah diperlukan karena dalam peristiwa-peristiwa sejarah terdiri berbagai jenis dan bentuk yang berbeda. Setiap peristiwa perlu diklasifikasi berdasarkan jenis dan bentuk peristiwanya. Peristiwa-peristiwa yang telah diklasifikasikan itu lalu disusun secara runtut berdasarkan waktu kejadian berlangsung. Sehingga dapat diartikan bahwa masing-masing peristiwa tersebut disusun dari masa yang paling awal hingga masa yang paling akhir.
Fungsi Kronologi
Adapun fungsi kronologi dalam sejarah, diantaranya yaitu:
- Membantu menghindari terjadinya kerancuan dalam pembabakan waktu sejarah
- Merekonstruksi peristiwa sejarah yang terdapat di masa lalu yang berdasarkan urutan waktu yang tepat.
- Menghubungkan dan juga membandingkan sejarah di tempat lain dalam waktu yang sama.
Konsep Kronologi Dalam Sejarah
Dalam mempelajari peristiwa bersejarah akan selalu terkait dengan waktu (time). Dalam hal ini, kronologi haruslah dianggap sebagai sesuatu yang terus bergerak dan masa sebelumnya ke masa berikutnya serta melahirkan peristiwa baru yang saling terkait sehingga perjalanan sejarah tidak akan pernah berhenti (stagnan).
Dalam perjalanan waktu tersebut, ilmu sejarah mengenal adanya konsep perubahan (change). Perkembangan kehidupan sejak adanya manusia hingga sekarang, mulai dari taraf kehidupan yang sederhana sampai kepada taraf kehidupan yang komplek, ada yang berlangsung dengan lambat, ada pula yang berlangsung dengan cepat. Jika perubahan tersebut berlangsung dengan lambat disebut evolusi. Bila perubahan tersebut berlangsung dengan cepat dan mendasar disebut dengan revolusi.
Peristiwa sejarah akan selalu berlangsung sesuai dengan urutan waktu sehingga peristiwa-peristiwa sejarah tidak terjadi secara melompat-lompat urutan waktunya, atau bahkan berbalik urutan waktunya (anakronis). Untuk itu, dalam mempelajari sejarah agar kita mendapatkan pemahaman yang baik harus memperhatikan urutan-urutan kejadiannya atau kronologinya.
Pemahaman sejarah yang bersifat anakronis akan menimbulkan kerancuan bahkan akan membuat pemahaman yang keliru tentang sejarah. Peristiwa peristiwa sejarah yang diceritakan dan disusun berdasarkan urutan kejadian tanpa memberi penjelasan tentang hubungan sebab akibat antara peristiwa tersebut disebut kronik.
Contoh Kronologi Dalam Sejarah
Berikut contoh kronologi sejarah kepresidenan Pak Soeharto atau kronologi Soeharto mengudurkan diri kekuasaan kepresidenan Indonesia, selengkapnya
- 12 Mei Tragedi Trisakti, 4 Mahasiswa Trisakti terbunuh.
- 13 Mei Kerusuhan Mei 1998 pecah di Jakarta. Kerusuhan juga terjadi di kota Solo. Soeharto yang sedang menghadiri pertemuan negara-negara berkembang G-15 di Kairo, Mesir, memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Sebelumnya, dalam pertemuan tatap muka dengan masyarakat Indonesia di Kairo, Soeharto menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden. Etnis Tionghoa mulai eksodus meninggalkan Indonesia.
- 14 Mei Demonstrasi terus bertambah besar hampir di seluruh kota-kota di Indonesia, demonstran mengepung dan menduduki gedung-gedung DPRD di daerah.
- 18 Mei Ketua MPR yang juga ketua Partai Golkar, Harmoko, meminta Soeharto untuk turun dari jabatannya sebagai presiden.
- 19 Mei Soeharto berbicara di TV, menyatakan dia tidak akan turun dari jabatannya, tetapi menjanjikan pemilu baru akan dilaksanakan secepatnya. Beberapa tokoh Muslim, termasuk Nurcholis Madjid dan Abdurrahman Wahid, bertemu dengan Soeharto.
- 20 Mei Harmoko mengatakan Soeharto sebaiknya mengundurkan diri pada Jumat 22 Mei, atau DPR/MPR akan terpaksa memilih presiden baru. Sebelas menteri kabinet mengundurkan diri, termasuk Ginandjar Kartasasmita, milyuner kayu Bob Hasan, dan Gubernur Bank Indonesia Syahril Sabirin.
- 21 Mei Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya pada pukul 9.00 WIB Wakil Presiden B.J. Habibie menjadi presiden baru Indonesia.
Demikian artikel pembahasan tentang “Pengertian Kronologi, Fungsi, Konsep dan Contoh Kronologi Dalam Sejarah Lengkap“, semoga bermanfaat.