Pengertian, Ciri, Tujuan, Unsur, Komponen, Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) Menurut Para Ahli Lengkap – Team Assisted Individualization (TAI) atau Bantuan Individual dalam Kelompok (BIDAK) merupakan salah satu jenis model pembelajaran yang mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual, yang memanfaatkan perbedaan kemampuan individu dengan belajar kelompok. Lebih singkatnya, pengertian metode pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) adalah metode pembelajaran perpaduan antara pembelajaran kelompok dengan pembelajaran individual.
Metode pembelajaran Team Assisted Individualization merupakan metode pembelajaran yang dikembangkan oleh Slavin, Leavy, Kraweit dan Madden pada tahun 1982-1985 dalam buku Cooperatine Learning: Theory, Research and Practice.
Metode Team Assisted Individualization disusun untuk memecahkan masalah dalam program pengajaran, misalnya dalam hal kesulitan belajar peserta didik secara individual.
Model pembelajaran ini memperhatikan perbedaan pengetahuan awal tiap peserta didik untuk mencapai prestasi belajar. Secara individual siswa belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil belajar individual dibawa ke kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.
Pengertian Team Assisted Individualization (TAI) Menurut Para Ahli
Slavin (dalam isjoni, 2009:12 )
Menurut Slavin, Model pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang terdiri dari 4-6 orang anggota dengan stuktur kelompok heterogen.
Slavin (1995:98)
Menurut Slavin, TAI was create to take advantage considerable of socialization potencial of cooperative leaning. Previous studies of group-paced cooperative learning methods have consistenly found positive effect of this method of such out-come as relation and attitudes towward main streamed academically handycapped student.
Suyitno (Arwadi, 2006: 6)
Menurut Suyitno, Pembelajaran kooperatif Team-Assisted Individualization (TAI) adalah metode pembelajaran yang berbentuk kelompok kecil yang heterogen dengan latar belakang cara berfikir yang berbeda untuk saling membantu terhadap siswa lain yang membutuhkan bantuan.
Ciri-Ciri Metode Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)
Ciri ciri atau karakteristik metode pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI), diantaranya yaitu:
- Siswa aktif. Siswa belajar secara individual mempelajari materi yang telah disiapkan oleh guru.
- Hasil belajar individual akan dibawa ke dalam kelompok masing – masing untuk dibahas dan didiskusikan bersama anggota kelompok.
- Semua anggota kelompok saling berdiskusi, saling memeriksa pekerjaan dan bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban yang telah dikerjakan.
- Sebelum dibentuk kelompok, siswa diajarkan bagaimana bekerja sama dalam kelompok, menjadi pendengar yang baik, memberikan penjelasan kepada teman satu kelompok, berdiskusi, dan menghargai pendapat teman lain.
- Setiap anggota dalam kelompok memiliki tugas yang sama, karena keberhasilan kelompok sangat diperhatikan.
- Belajar bersama dengan teman,
- Selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman.
- Saling mendengarkan pendapat di antara anggota kelompok.
- Belajar dari teman sendiri dalam kelompok.
- Belajar dalam kelompok kecil.
Tujuan Metode Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)
Tujuan pelaksanaan model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI), diantaranya yaitu:
- Dapat meminimalisir keterlibatan guru dalam pemeriksaan dan pengelolaan rutin.
- Guru setidaknya akan menghabiskan separuh waktunya untuk mengajar kelompok-kelompok kecil.
- Para siswa akan termotifasi untuk mempelajari mater-materi yang diberikan dengan cepat dan akurat, dan tidak akan bisa berbuat curang atau menemukan jalan pintas.
- Tersedianya banyak cara pengecekkan pengusaan supaya para siswa jarang menghabiskan waktu mempelajari kembali materi yang sudah mereka kuasai atau menghadapi kesulitan serius yang membutuhkan bantuan guru. Pada pos pengecekkan penguasaan, dapat tersedia kegiatan pengajaran alternatif dan tes yang paralel.
- Para siswa akan dapat melakukan pengecekan satu sama lain, sekalipun jika siswa mengecek kemampuan ada di bawah siswa yang dicek dalam rangkaian pengajaran, dan prosedur pengecekan akan cukup sederhana dan tidak terganggu si pengecek.
- Programnya mudah dipelajari baik oleh guru maupun siswa, tidak mahal, fleksibel, dan tidak membutuhkan guru tambahan ataupun tim guru.
- Dengan membuat para siswa bekerja dalam kelompok kooperatif, dengan status yang sejajar, program ini akan membangun kondisi untuk terbentuknya sikap positif terhadap siswa main stream yang cacat secara akademik dan diantara para siswa dari latar belakang yang ras atau etnik yang berbeda.
Unsur Team Assisted Individualization
Menurut Robert E. Slavin (1995), unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam Team Assisted Individualization, diantaranya yaitu
Team (kelompok)
Peserta didik dikelompokkan dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang peserta didik dengan kemampuan yang berbeda.
Tes Penempatan
Peserta didik diberi pre tes di awal pertemuan, kemudian peserta didik ditempatkan sesuai dengan nilai yang didapatkan dalam tes, sehingga didapatkan anggota yang heterogen (memiliki kemampuan berbeda) dalam kelompok.
Komponen Team Assisted Individualization
Menurut Slavin (2008), ada 8 unsur atau komponen pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization, diantaranya yaitu:
- Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4-5 siswa.
- Placement Test (tes penempatan), yaitu pemberian pretest pada kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu.
- Curriculum Materials, yaitu siswa bekerja secara individu sesuai dengan kurikulum yang ada.
- Team Study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkan.
- Team Scores and Team Recognition, yaitu pemberian skor atau penghargaan terhadap hasil kerja kelompok dalam menyelesaikan tugas.
- Teaching Group, yaitu pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas.
- Fact Test, yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa biasanya berupa kuis.
- Whole-Class Units, yaitu pemberian materi oleh guru kembali di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)
Menurut Lestari(2006 : 15), terdapat 6 kelebihan dari metode Team-Assisted Individualization (TAI), yaitu:
- Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalah pembelajaran;
- Siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya;
- Adanya tanggung jawab dalam kelompok untuk meyelesaikan permasalahannya;
- Siswa diajarkan bekerja sama dalam suatu kelompok;
- Para siswa akan termotivasi untuk mempelajari materi ajar dengan cepat dan akurat;
- Programnya mudah dipelajari baik oleh guru maupun siswa, tidak mahal, fleksibel, dan tidak membutuhkan guru tambahan ataupun tim guru.
Menurut Lestari (2006: 15), kelemahan metode Team-Assisted Individualization (TAI) yaitu:
- Tidak adanya persaingan antar kelompok, siswa yang lemah dimungkinkan bergantung pada siswa pandai, untuk itu guru harus memberikan bimbingan individual.
Demikian artikel tentang “Pengertian, Ciri, Tujuan, Unsur, Komponen, Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) Lengkap“, semoga bermanfaat.