Pengertian Masyarakat Multikultural, Ciri, Sifat, Faktor Penyebab, Jenis dan Dampak Masyarakat Multikultural Menurut Para Ahli Lengkap – Secara sederhana, pengertian masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri dari beragam suku bangsa dan budaya. Masyarakat multikultural adalah kelompok manusia yang memiliki tempat tinggal dengan berbagai kebudayaan dan ciri khas tersendiri yang membedakan masyarakat satu dengan yang lainnya. Masyarakat multikultural biasanya menganut paham multikulturalisme yaitu anggapan bahwa setiap budaya memiliki kedudukan yang sederajat dan kelebihannya tersendiri.
Pengertian Masyarakat Multikultural Menurut Para Ahli
J.S. Furnivall
Menurut J.S. Furnivall, Masyarakat Multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri, tanpa adanya kontak satu sama lain dalam kehidupan politik.
Clifford Geertz
Menurut Clifford Geertz, Masyarakat Multikultural adalah masyarakat yang terbagi ke dalam subsistem yang lebih kurang berdiri dan masing-masing dari subsistem tersebut terikat oleh ikatan primordial.
J. Nasikun
Menurut J. Nasikun, Masyarakat Multikultural adalah sifat majemuk secara struktural memiliki subkebudayaan yang bersifa deverse yang ditandai oleh kurang berkembangnya sistem nilai yang disepakati oleh seluruh anggota masyarakat dan juga sistem nilai dari kesatuan sosial yang kerap memunculkan konflik sosial.
Parekh
Menurut Parekh, Masyarakat Multikultural adalah masyarakat yang terdiri dari beragam komunitas budaya dengan segala manfaat dan sedikit perbedaan yang ada dalam konsep dunia, sistem makna, nilai, bentuk organisasi, sejarah, adat istiadat, dan kebiasaan yang ada.
Ciri-Ciri Masyarakat Multikultural
Adapun ciri-ciri masyarakat multikultural yaitu:
- Memiliki struktur budaya lebih dari satu
- Nilai dasar merupakan kesepakatan bersama yang sulit berkembang
- Struktur sosial bersifat nonkomplementer
- Terjadi dominasi ekonomi, politik dan sosial budaya
- Proses integrasi berlangsung lambat
- Terjadi konflik sosial yang berbau SARA.
Sifat Masyarakat Multikultural
Menurut Pierre L. Van den Berghe, Sifat-sifat masyarakat multikultural diantaranya yaitu:
- Terjadi segmentasi dalam bentuk kelompok sub kebudayaan berbeda satu sama lain.
- Memiliki struktur sosial yang terbagi dalam lembaga bersifat nonkomplementer
- Kurang mengembangkan konsensus di antara anggota terhadap nilai yang bersifat dasar
- Terdapat integrasi sosial yang tumbuh berdasarkan paksaan dan saling ketergantungan dalam bidang ekonomi.
- Terdapat dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lainnya.
Faktor Yang Mempengaruhi Terbentuknya Masyarakat Multikultural
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya masyarakat multikultural, diantaranya:
Faktor Sejarah
Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang melimpah, sehingga hal tersebut mengundang berbagai negara asing untuk ikut berdagang dan hal tersebut juga membuka peluang menguasai sumber daya alam indonesia, negara asing tersebut seperti Portugis, Belanda, Inggris dan juga jepang ikut menjajah dan menetap dalam kurung waktu yang lama dan bahkan ada yang menikah di Indonesia. Kondisi tersebut menimbulkan kekayaan budaya dan ras di Indonesia sebagai cikal bakal lahirnya masyarakat multikultural.
Faktor Pengaruh Kebudayaan Asing
Globalisasi merupakan proses penting dalam penyebaran budaya di dunia khususnya di Indonesia. Sebagai negara dengan sistem demokrasi, Indonesia dengan keterbukaannya membuat masyarakat mudah menerima budaya yang datang meskipun terjadi gesekan ataupun benturan budaya lokal.
Faktor Geografis
Letak geografis Indonesia yang diapit oleh dua benua dan dua samudra menjadikan Indonesia sebagai jalur perdagangan internasional. Dengan begitu, negara asing berlomba-lomba datang ke Indonesia demi tujuan berdagang misalnya Cina, Arab dan India dan negara Eropa. Kondisi itu menambah budaya yang masuk ke Indonsia bisa terbentuk dan lahirnya masyarakat multikultural.
Faktor Fisik dan Geologi
Dapat dilihat, struktur geologi Indonesia berada diantara 3 lempeng yaitu Asia, Australia dan Pasifik. Hal ini membawa gejala bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki tipe geologi, mulai dari tipe Asiatis, Australia dan Peralihan. Sehingga, membuat kehidupan masyarakat yang tinggal di pulau berbeda satu sama lain sesuai dengan kondisi masing-masing pulau. Saay masyarakat tersebut tinggal di pulau yang kecil maka akan kesulitan sumber daya, berbeda dengan pulau yang besar. Hal tersebut membuat kebudayaan setiap pulau berbeda.
Faktor Agama
Sebagai kepercayaan dan pandangan dunia, agama turut membentuk interaksi antara manusia dalam suatu tatanan kehidupan, selain itu juga sebagai simbol dan sejarah yang memperkuat manusia dalam aturan sesuai dengan kitab suci. Negara didunia termasuk Indonesia memiliki masyarakat yang berbeda agama dan kepercayaan hal tersebut menyebabkan timbulnya masyarakat multikultural.
Faktor Iklim
Kondisi geografis, iklim dan cuaca yang berbeda-beda memberikan pengaruh terhadap pola perilaku individu yang menetap hingga beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada.
Faktor Keanekaragaman Ras
Ras adalah sistem klasifikasi untuk mengelompokan manusia berdasarkan ciri fisik, asal usul geografis dan lain sebagainya. Ini sering juga digunakan dalam sifat biologis atau konstruk sosial. Istilah ras oleh para antropolog dan ilmuwan digunakan untuk membahas perbedaan genetika, sedangkan oleh para sejarawan dan ilmuwan sosial, ras digunakan sebagai kategori kebudayaan. Perbedaan tersebut menjadi faktor munculnya masyarakat multikultural.
Jenis-Jenis Masyarakat Multikultural
Berdasarkan Kekuatannya
Berdasarkan kekuatannya, masyarakat multikultural didikelompokan menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Masyarakat dengan kompetisi seimbang
- Masyarakat dengan mayoritas dominan (mayoritas yang mendominasi)
- Minoritas dominan (kelompok kecil yang mendominasi)
- Fragmentasi, yaitu masyarakat yang terdiri atas banyaknya kelompok kecil dan tidak adanya yang mendominasi.
Berdasarkan Kecenderungan Perkembangan dan Praktik Multikulturalisme
a. Multikulturalisme Isolasionis
Multikulturalisme Isolasionis yaitu jenis kelompok masyarakat multikultural yang menjalankan kehidupan secara otonom dengan interaksi antar kelompok yang minimal satu sama lain.
b. Multikulturalisme Akomodatif
Multikulturalisme Akomodatif yaitu jenis masyarakat yang memiliki kultur dominan yang membuat penyesuaian tertentu bagi kaum minoritas. Masyarakat multikultural ini memberikan kebebasan bagi kaum minoritas untuk mempertahankan kebudayaan mereka.
c. Multikultural Otonomis
Multikultural Otonomis yaitu jenis masyarakat multikultural yang hidup bersama berusaha menciptakan kesetaraan budaya mereka.
d. Multikulturalisme Kritikal atau Interaktif
Multikulturalisme Kritikal atau Interaktif adalah jenis masyarakat yang tidak fokus terhadap kehidupan kultural otonom, melainkan lebih kepada menciptakan kultur kolektif yang mencerminkan dan menegaskan perspektif masing kelompok masyarakat.
e. Multikulturalisme Kosmopolitan
Multikulturalisme Kosmopolitan yaitu jenis masyarakat ang berusaha menghilangkan batas kultural dalam kehidupan mereka sehingga dapat tercipta masyarakat di setiap individu yang tidak terikat kepada budaya tertentu.
Dampak Masyarakat Multikultural
Dengan terbentuknya masyarakat multikultural tentu akan ada akibat dan manfaat atau dampak positif/baik maupun dampak negatif/buruk. Berikut dampak positif dan dampak negatif masyarakat kultural, yaitu:
Dampak Positif Masyarakat Multikultural
- Dengan adanya keanekaragaman budaya, suku, ras, dan lainnya yang berbeda membuat masyarakat bisa lebih terbuka saat menjalin hubungan sosial.
- Memberikan ikatan kuat saat harus menerima kekurangan dari masing-masing kelompok yang ada di masyarakat.
- Dapat saling membagi berbagai ilmu pengetahuan dan menghargai antara satu budaya dengan budaya lainnya.
- Sehingga menunjukkan jika perbedaan tersebut bukanlah pembatas terjalinnya suatu hubungan.
Dampak Negatif Masyarakat Multikultural
- Timbulnya sikap fanatik bahkan ekstrim saat mendukung suatu kelompok tertentu.
- Adanya politik aliran yang lebih mementingkan kemajuan suatu kelompok tertentu di dalam bidang politik.
- Muncul sikap primordialisme, yang mana memegang teguh suatu hal yang dibawanya semenjak lahir, entah itu tradisi, kepercayaan, dan lainnya.
- Memicu timbulnya konflik karena adanya keanekaragaman yang ada.
- Muncul sikap etnosentrisme, yaitu pandangan berdasarkan pada masyarakat dan kebudayaan yang dianutnya, sehingga bisa berdampak merendahkan kelompok lainnya.
Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang “Pengertian Masyarakat Multikultural, Ciri, Sifat, Faktor Penyebab dan Jenis Masyarakat Multikultural Menurut Para Ahli Lengkap“, semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada postingan selanjutnya.
Originally posted 2023-06-29 21:57:54.