Pengertian Paragraf Klasifikasi, Ciri-Ciri dan Contoh Paragraf Klasifikasi Lengkap – Paragraf klasifikasi adalah salah satu jenis paragraf yang topik utamanya dikembangkan dengan mengelompokanya ke dalam beberapa kelompok yang berdasarkan sifat atu ciri-ciri tertentu.
Paragraf klasifikasi adalah salah satu pengembangan paragraf eksposisi sehingga paragraf ini bertujuan untuk memberikan informasi yang sangat jelas kepada para pembacanya.
Ciri-Ciri Paragraf Klasifikasi
Adapun ciri-ciri paragraf klasifikasi, diantaranya yaitu:
- Ada kata “digolongkan”, “dibagi”, “dibedakan”, “dikelompokkan”, “diklasifikasikan” dan kata lain yang sejenis. Biasanya kata ini biasa ditemukan pada awal atau menjadi gagasan utama paragraf.
- Paragraf klasifikasi bersifat informatif. Karena bersifat informatif, kalimat dalam paragraf klasifikasi berupa kalimat fakta.
- Secara keseluruhan paragraf ini berisi penggolongan suatu hal berdasarkan acuan atau ciri ciri tertentu.
Contoh Paragraf Klasifikasi
Terdapat berbagai jenis paragraf klasifikasi, mulai dari kesehatan, ekonomi, hewan, pendidikan dan lain sebagainya. Berikut beberapa contoh paragraf tentang kesehatan, ekonomi, hewan, pendidikan dan lain sebagainya.
Contoh 1
Berdasarkan jenisnya, virus flu atau influenza terbagi atas virus flu tipe A, virus flu tipe B, dan virus flu tipe C. Virus flu tipe A biasanya menginfeksi jenis-jenis burung liar. Meski begitu, jenis virus ini juga dapat menginfeksi manusia dan beberapa jenis hewan. Tipe virus ini dapat menyebabkan pandemik atau dapat menular ke masyarakat luas dan menimbulkan kejadian luar biasa. Sementara itu, virus flu tipe B adalah virus flu yang hanya menginfeksi manusia saja. Meski tidak separah virus A, namun jenis virus flu ini juga dapat menimbulkan epidemik meski tidak menimbulkan kejadian luar biasa. Virus tipe C adalah jenis virus flu paling ringan dibanding dua jenis flu lainnya. Meski begitu, virus ini bisa berbahaya jika tidak ditangani secara baik.
Contoh 2
Berdasarkan jenis bijinya, tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil. Tumbuhan dikotil dikenal juga sebagai kelompok tumbuhan berkeping dua. Ciri-ciri yang dimiliki tumbuhan dikotil adalah tumbuhan dikotil memiliki akar tunggang. Daun tumbuhan dikotil memiliki banyak variasi. Ada yang menjari, ada yang bulat memanjang dan lain sebagainya. Tumbuhan dikotil juga memiliki kambium sehingga cenderung tumbuh besar dan lebar. Contoh jenis tumbuhan yang masuk dalam kelompok tumbuhan dikotil diantaranya tanaman jeruk, mangga, dan jambu. Tumbuhan monokotil berbeda dengan tumbuhan dikotil. Tumbuhan monokotil dikenal juga sebagai tumbuhan berkeping satu. Ciri-ciri tumbuhan monokotil adalah akarnya berjenis serabut, bentuk daunnya memanjang, dan batangnya memiliki ruas ruas. Jenis tumbuhan yang termasuk dalam kelompok tumbuhan monokotil adalah tebu, pisang, dan kelapa.
Contoh 3
Hewan dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan jenis makanannya. Penggolongan itu adalah hewan herbivora, karnivora, dan omnivora. Hewan herbivora adalah sebutan bagi hewan yang memiliki jenis makanan berupa tumbuhan. Posisi hewan herbivora adalah sebagai konsumen tingkat pertama dalam rantai makanan. Jenis hewan yang termasuk dalam jenis hewan herbivora adalah sapi, belalang, kuda, kambing dan keledai. Hewan karnivora adalah sebutan bagi hewan yang memangsa hewan jenis lain. Hewan karnivora dikenal juga sebagai predator bagi hewan herbivora. Jenis hewan yang termasuk dalam hewan karnivora adalah macan, harimau, musang, dan serigala. Sedangkan hewan omnivora adalah hewan yang memakan baik tumbuhan dan hewan lain. Jenis hewan yang masuk dalam kelompok omnivora adalah ayam, bebek, beruang dan orang utan.
Contoh 4
Sampah atau limbah rumah tangga yang setiap hari kita hasilkan ternyata dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Berdasarkan jenisnya, sampah dibedakan menjadi sampah organik, sampah anorganik, dan sampah kimiawi. Sampah organik adalah sampah yang mudah terurai atau mengalami proses pembusukan dengan cepat. Sampah organik dalam limbah rumah tangga biasanya berupa sisa makanan. Contoh sampah organik adalah potongan sayur, sayur, lauk, daging, bumbu dapur, dan lain sebagainya. Ciri ciri yang dimiliki oleh sampah organik adalah mudah busuk, mengeluarkan aroma tidak sedap yang menyengat, dan rentan menjadi tempat berkembangbiak mikroorganisme. Namun sampah organik ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk organik.
Sampah anorganik adalah barang barang bukan organik yang membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat terurai di alam. Sehingga jika dibiarkan begitu saja, sampah anorganik akan memenuhi tempat pembuangan sampah. Sampah anorganik dalam limbah rumah tangga yang sering dijumpai adalah plastik dan sterofoam. Sama halnya dengan sampah organik, sampah anorganik juga dapat dimanfaatkan. Sampah anorganik dapat digunakan kembali atau didaur ulang menjadi barng baru yang bernilai seni. Contohnya seperti membuat kerajinan dari plastik dan sterofoam. Sedangkan sampah kimiawi adalah sampah yang paling berbahaya. Sampah kimiawi memiliki ciri ciri biasanya berupa benda cair atau terlarut dan menimbulkan efek negatif dalam kadar tinggi. Sampah kimiawi dalam limbah rumah tangga berasal dari barang barang yang dipakai setiap hari. Misalnya shampoo, sabun, deterjen, dan cairan kimiawi lainnya.
Demikian artikel tentang “Pengertian Paragraf Klasifikasi, Ciri-Ciri dan Contoh Paragraf Klasifikasi Lengkap“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya.