Komitmen seorang wirausaha terhadap pengendalian diri dapat dilihat dari aspek ketabahan, keuletan, kedisiplinan, dan kerja sama.
Ketabahan
Ketabahan artinya sabar dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup termasuk dalam berbisnis. Semua kesulitan dan gangguan itu harus dikembalikan kepada kekuasaan Tuhan karena semua itu berasal dari -Nya.
Setiap manusia pasti mengalami cobaan, gangguan, dan rintangan, baik dari dalam dirinya maupun dari orang lain. Untuk mengatasi berbagai cobaan tersebut, wirausaha harus melatih ketabahan antara lain dengan berpegang pada prinsip harus sukses dan maju untuk mencapai tujuan. Kemajuan dan kesuksesan harus diperoleh melalui usaha keras, perjuangan, pengorbanan, dan ketabahan. Para wirausaha juga diharapkan memiliki ketekunan dan keuletan dalam berusaha.
Keuletan
Keuletan artinya tangguh, kuat, dan tidak mudah putus asa. Seorang wirausaha yang mempunyai cita-cita tinggi, biasanya ulet di dalam mencapai cita-citanya itu. Cita-cita yang tinggi akan menjadi pendorong dan daya tahan dalam menghadapi segala rintangan, hambatan, dan cobaan. Segala macam kekurangan bukan merupakan alasan untuk mundur atau berhenti berusaha mencapai cita-cita.
Keuletan merupakan syarat keberhasilan dalam menjalankan kehidupan. Hadapilah setiap kegagalan dengan objektif atau bebas dari perasaan-perasaan negatif.
Banyak orang yang cepat berputus asa dan menyerah karena melihat adanya tanda- tanda kegagalan. Mereka yang tidak berputus asa merupakan orang yang ulet, tabah, tekun, dan berkepribadian tinggi. Ketekunan dan keuletan merupakan sumber keberhasilan dalam berwirausaha. Seorang wirausaha sejati tidak akan mudah putus asa. Segala kesukaran dan rintangan hidup dihadapinya dengan penuh ketabahan, keuletan, dan kesabaran.
Seorang wirausaha yang memiliki keuletan akan terus berjuang mencapai tujuan dengan tidak mengenal lelah dan pantang menyerah. Wirausaha semacam ini memandang kegagalan sebagai pelajaran untuk mengatur strategi di dalam bisnis. Seorang wirausaha yang ulet tidak akan mengenal putus asa. Orang-orang yang ulet selalu mencari jalan yang lebih baik untuk maju dan mencapai sukses. Keuletan itu harus ditunjang oleh perjuangan, pengorbanan, dan kepercayaan kepada diri sendiri.
Kedisiplinan
Disiplin berasal dari bahasa Inggris yaitu ” disciple” yang berarti pengikut atau murid. Istilah disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada aturan. Jadi, disiplin merupakan ketaatan dan kesetiaan di dalam melaksanakan tugas dan kewajiban. Dengan melaksanakan disiplin, semua pihak dapat menjamin kelangsungan dan kelancaran kegiatan belajar, bekerja, ataupun berusaha. Disiplin pribadi merupakan kewajiban moral yang dibebankan kepada diri sendiri.
Disiplin merupakan suatu karakter yang bersifat perseorangan dan datang dari diri sendiri. Disiplin terhadap diri sendiri tidak mungkin dimiliki hanya dengan cara meminta. Selain itu, pelaksanaannya juga tidak mudah. Disiplin terhadap diri sendiri merupakan kemauan pribadi dan memerlukan waktu yang cukup lama.
Kemauan kerja keras yang diperoleh dari kedisiplinan, akan melahirkan mental yang kuat dan tidak mudah menyerah. Disiplin diri memberikan beberapa kekuatan, antara lain sebagai berikut:
- menolong seseorang untuk mengontrol sikap mentalnya;
- mengontrol keadaan hidup;
- mengatasai kegagalan, kemelaratan, dan nasib buruk;
- membentuk pola berpikir logis;
- menghindarkan diri dari perasaan takut;
- mengontrol batin dan mengarahkannya kepada suatu tujuan;
- mengembangkan suatu kebiasaan melalui rencana dan tujuan;
- menentukan keberhasilan dalam hal kepemimpinan.
Penerapan kedisiplinan bagi siswa mempunyai makna untuk membiasakan hal yang baik berdasarkan kesadaran diri tanpa adanya paksaan. Para siswa yang telah melaksanakan kedisiplinan berarti ia sudah mempunyai keyakinan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, serta produktivitasnya. Disiplin yang baik tumbuh dari kesadaran pribadi para siswa sendiri (self dicipline), sedangkan disiplin yang dipaksakan akan menimbulkan disiplin yang mati dan kaku. Mereka yang memiliki disiplin diri dengan sendirinya akan bertindak cepat jika ada kesempatan yang dapat mendatangkan keuntungan.
Adapun konsep dasar penerapan disiplin diri di lingkungan sekolah yakni menyiapkan suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian, seorang pimpinan sekolah dapat mengambil suatu tindakan kepada para siswa, guru, maupun pegawai yang melanggar peraturan sekolah.
Penerapan kedisiplinan di lingkungan sekolah haras memerhatikan beberapa hal, antara lain sebagai berikut.
- Peraturan-peraturan yang jelas dan tegas beserta sanksi-sanksinya.
- Konsep disiplin yang diterapkan oleh pihak sekolah haras masuk akal serta dapat dipahami semua pihak.
- Peraturan-peraturan yang ditetapkan pihak sekolah haras masuk akal serta dapat dipahami semua pihak.
- Konsep disiplin yang dibuat sekolah untuk kepentingan bersama.
- Konsep disiplin haras berisi bimbingan belajar, pendidikan, serta dapat menciptakan iklim belajar, bekerja, dan berprestasi yang menyenangkan.
- Konsep disiplin ilmu haras dapat memberikan motivasi belajar, bekerja, berkarya, dan berpartisipasi.
- Ada bimbingan kepada para siswa, guru, pegawai untuk mencapai pelaksanaan disiplin.
- Peraturan disiplin harus disepakati bersama serta dijalankan secara baik dan konsekuen.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan arti pentingnya kedisiplinan dalam belajar, bekerja, berkarya, dan berpartisipasi, antara lain sebagai berikut:
- menciptakan iklim belajar, bekerja, berkarya, dan berpartisipasi yang menyenangkan;
- meningkatkan prestasi belajar, bekerja, berkarya, dan berpartisipasi;
- menghargai usaha yang dilakukan secara aktif dan produktif;
- menghormati semua pihak yang ada di sekolah;
- menciptakan lingkungan sekolah yang menyenangkan.
Kerja Sama
Para wirausaha harus bisa hidup dengan tidak merugikan orang lain. Kekuatan manusia tidak terletak pada kemampuan fisiknya, namun terletak pada kemampuannya untuk bekerja sama dengan manusia lain. Oleh karena itu, seorang wirausaha akan selalu berupaya mawas diri dan melatih diri untuk berbuat baik terhadap sesamanya.
Dengan bersikap demikian, terbukalah suatu pergaulan untuk saling membantu, saling menolong, serta bekerja sama. Kesediaan seorang wirausaha untuk bekerja sama dapat dilakukan dengan berbagai pihak, antara lain sebagai berikut:
- dengan keluarga sendiri;
- dengan orang-orang yang seprofesi;
- dengan masyarakat;
- dengan pemerintah.
Murah hati, banyak senyum kepada sesama, disiplin tinggi, serta selalu menghindari permusuhan merupakan syarat bekerja sama. Seorang siswa di lingkungan sekolah yang selalu melaksanakan kerja sama, ia akan mudah bergaul dan selalu disenangi oleh semua pihak. Para siswa yang selalu bekerja sama, akan memiliki sikap tidak suka menfitnah dan tidak arogan. Mereka akan selalu berperilaku menyenangkan bagi semua orang yang ada di lingkungan sekolah. Mereka juga akan mudah bekerja sama dalam mencapai tujuan. Kemampuan untuk bekerja sama antarsesama teman di lingkungan sekolah dan di luar sekolah akan terwujud dalam suasana yang saling pengertian, saling asah, saling asih, maupun saling asuh.
Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Penerapan Komitmen Tinggi terhadap Pengendalian Diri. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.
Baca postingan selanjutnya:
- Penerapan Kepedulian Mutu Hasil Kerja Dalam Berwirausaha
- Menerapkan Perilaku Tepat Janji Dalam Dunia Wirausaha
- Penerapan Perilaku Tepat Waktu Dalam Berwirausaha
- Pengertian Dan Faktor Faktor Komitmen Tinggi Dalam Berwirausaha
- 7 (Tujuh) Kunci Rahasia Menjadi Wirausaha Sejati Terbaru
- Strategi Atau Langkah Pengembangan Kemampuan Dalam Berwirausaha
- Faktor Faktor Pendorong Tumbuhnya Jiwa Kewirausahaan
- Analisis Alternatif Pemecahan Masalah Dalam Bisnis
- Teknik Pemecahan Masalah Dan Alternatif Pencari Solusi Dalam Bisnis.
- Pengertian Dan Cara Identifikasi Masalah Dalam Bisnis