Sekarang ini perilaku mengambil risiko kewirausahaan makin diakui sebagai sesuatu yang penting bagi manajemen puncak. Perusahaan yang ingin maju lebih memilih mengambil risiko dan berinovasi daripada meneruskan yang sudah ada.
Meskipun pengambilan risiko itu merapakan suatu gaya perilaku, namun pengambilan risiko dengan penuh perhitungan merapakan keterampilan yang dapat ditingkatkan. Berikut ini prosedur- prosedur untuk menganalisis sebuah risiko.
Taksiran Risiko
Langkah pertama, menaksir ada tidaknya risiko, yakni apakah terdapat potensi ragi dari sebuah alternatif yang telah dipilih. Misalnya, seorang wirausaha dihadapkan pada persoalan peningkatan produksi dalam rangka memenuhi tambahan permintaan. Altematif-altematif yang muncul, antara lain sebagai berikut:
- tetap bertahan pada permintaan seperti sebelum terjadi peningkatan;
- membeif peralatan lebih banyak untuk memenuhi tambahan permintaan;
- menyewa peralatan untuk memenuhi tambahan permintaan; atau
- mensubkontrakkan kepada perasahaan atau produsen-produsen yang lebih kecil.
Apabila perasahaan yang bersangkutan mempunyai arus kas yang baik, cadangan kas yang kuat, adanya kemudahan kredit, serta permintaan dapat dipastikan meningkat pada waktu yang akan datang, hanya terdapat sedikit risiko di dalam memutuskan untuk memilih salah satu dari alternatif yang ada. Namun, memilih alternatif pertama merapakan pilihan yang tidak bijaksana karena mengabaikan peluang peningkatan laba.
Hal sebaliknya dapat terjadi, permintaan tidak dapat dipastikan. Hal ini disebabkan produk menjadi usang karena adanya inovasi pihak pesaing, lebih banyak perusahaan di bidang terse- but; atau pasar mendekati titik jenuh. Lebih jauh lagi, perusahaan mungkin tidak berinvestasi karena tidak ada kepastian apakah modal akan kembali. Dalam hal ini, jelas terdapat berbagai risiko dan sangat berkaitan dengan berbagai tingkat laba potensial untuk berbagai alternatif di atas.
Tujuan dan Sasaran
Langkah berikutnya, yaitu mempertimbangkan kebijakan dan sasaran perusahaan. Beberapa rumusan sasaran sebuah persahaan meliputi mencapai pertumbuhan yang pelan atau pertumbuhan yang mantap serta tidak tumbuh atau pertumbuhan dalam bidang lain. Wirausaha sendirilah yang harus memutuskan, apakah risiko yang muncul itu Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan atau tidak? Jika taat-azas, proses pengambilan keputusan diteruskan.
Teliti Alternatif
Jika pengambilan suatu risiko konsisten dengan sasaran perusahaan, langkah berikutnya mengadakan survei atas berbagai alternatif yang ada. Altematif-altematif ini harus ditentukan secara terperinci sehingga semua biaya yang diperlukan dapat ditelaah secara objektif. Pada umumnya, biaya-biaya tersebut merupakan biaya finansial. Namun, jika dipandang tepat, se- baiknya selafu memperhitungkan ’’biaya pribadi”, sosial, dan fisik. Seorang wirausaha perlu menetapkan biaya yang ditentukan dengan uang dan biaya-biaya lain untuk setiap alternatif yang dapat dijalankan.
Pengumpulan Informasi dan Pengukuran Alternatif
Tahap berikutnya, mengumpulkan informasi secara intensif sehingga penaksiran dapat dibuat secara realistis. Ramalan pasar dibuat untuk setiap permintaan. Reaksi dari para pesaing hendaknya dapat diprediksikan dan akibat dari setiap reaksi tersebut diperhitungkan. Berbagai konsekuensi risiko sebaiknya ditelusuri dengan simpulan-simpulan logisnya.
- Jika permintaan mendekati titik kejenuhan, apakah modifikasi produk dapat mendorong kenaikan permintaan di pasar baru?
- Apakah terdapat pasar-pasar baru jika kegiatan persaingan mengurangi bagian pasar yang ada sekarang?
- Apakah peralatan dan mesin dapat dimodifikasi untuk membuat produk-produk lain?
- Apakah ada kemungkinan para pembekal dan subkontraktor menaikkan harga-harganya jika permintaan bertambah?
Laba yang mungkin diperoleh perusahaan untuk setiap alternatif harus diukur atas dasar informasi pasar, ramalan-ramalan dari permintaan masa depan, penaksiran reaksi persaingan, dan berbagai ramalan lain.
Meminimkan Risiko
Langkah yang cukup menentukan berisi penaksiran secara realistis tentang kemampuan perusahaan dalam memengaruhi keadaan. Hal ini mengandung beberapa unsur, antara lain se- bagai berikut:
- kesadaran yang jelas tentang kemampuan dan kekuatan perusahaan;
- kreativitas dalam mengubah keadaan (demi keuntungan perusahaan);
- kemampuan merencanakan tujuan dan strategi untuk mewujudkan perubahan;
- dorongan, energi, dan antusiasme untuk melaksanakan strategi.
- Perencanaan dan Pelaksanaan Sebuah Alternatif
Sekali sebuah altematif telah dipilih, disusunlah sebuah rencana untuk pelaksanaannya. Rencana mengandung sebuah jadwal waktu, rumusan tujuan yang jelas, seperangkat rencana darurat untuk berbagai hasil yang mungkin terjadi, dan sebuah proses umpan-balik. Hal itu akan mengakibatkan perubahan-perubahan yang diperlukan dapat dilaksanakan dengan baik.
Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Menganalisis Contoh Pengambilan Resiko Dalam Wirausaha. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.
Baca postingan selanjutnya:
- Pengembangan Ide Kreatif Dalam Pengambilan Resiko
- Penerapan Komitmen Tinggi Terhadap Peluang Dan Sumber Daya
- Penerapan Komitmen Tinggi Terhadap Peluang Dan Sumber Daya
- Penerapan Komitmen Tinggi Terhadap Peluang Dan Sumber Daya
- Pentingnya Komitmen Tinggi Bagi Seorang Wirausaha
- Penerapan Komitmen Tinggi terhadap Pengendalian Diri
- Penerapan Perilaku Tepat Waktu Dalam Berwirausaha
- Pengertian Dan Faktor Faktor Komitmen Tinggi Dalam Berwirausaha
- 7 (Tujuh) Kunci Rahasia Menjadi Wirausaha Sejati Terbaru