Proses Kemosintesis Dalam Anabolisme – Kemosintesis adalah? Apa itu kemosintesis? Apa yang dimaksud dengan kemosintesis? Apa fungsi kemosintesis? Bagaimana proses kemosintesis? Apa saja perbedaan kemosintesis dan fotosintesis? Sebutkan contoh mekanisme reaksi kemosintesis!
Baca Juga : Reaksi Anabolisme
Agar lebih memahaminya, kali ini, kita akan membahas tentang pengertian kemosintesis, fungsi, proses, mekanisme reaksi, contoh dan perbedaan kemosintesis dan fotosintesis secara lengkap.
Pengertian Kemosintesis
Pengertian kemosintesis adalah reaksi biosintesis yang menggunakan energi dari reaksi kimia. Kemosintesis merupakan salah satu proses dalam reaksi anabolisme.
Kemosintesis merupakan asimilasi yang menggunakan energi kimia yang dilakukan oleh microba/bakteri. Selain itu, kemosintesis juga diartikan sebagai proses penyusunan zat organik yang memanfaatkan sumber energi dari hasil reaksi kimia yaitu hasil oksidasi senaywa organik yang diserap dari lingkungan.
Arti kemosintesis juga proses produksi biologis senyawa organik dari senyawa satu-karbon (C-1) dan nutrisi dengan energi yang dihasilkan dari oksidasi molekul organik anorganik atau C-1. Dalam perairan samudera dan pedalaman, umumnya kemosintesis diukur sebagai fiksasi karbon gelap, yaitu pembentukan karbon organik dari karbon dioksida (CO₂) dalam gelap.
Kemosintesis adalah proses pembuatan makanan (glukosa) oleh bakteri dengan menggunakan bahan kimia sebagai sumber energinya. Kemosintesis terjadi pada berbagai bakteri misalnya bakteri nitrifikasi.
Kemosintesis dilakukan oleh beberapa jenis bakteri yang disebut dengan bakteri kemosintesa/kemosintesis diantaranya bakteri nitrit (Nitrosomonas dan Nitrosococcus), bakteri nitrat (Nitrosobacter), bakteri belerang (Thiobacillus, Beggiatoa, dan Thiothrix), bakteri besi (Cladothrix) dan kelompok lain organisme yang dikenal dengan archaea.
Bakteri-bakteri tersebut membutukan makanan (glukosa) untuk tumbuh dan berkembangbiak. Proses kemosintesis diawali dengan pemrosesan bahan anorganik yang ada dilingkungan sekitar hingga menjadi bahan lain dan menghasilkan energi yang dimana energi tersebut akan digunakan untuk menangkap molekul CO₂ dari lingkungan, lalu CO₂ akan masuk ke reaksi gelap (siklus Calvin) lalu menghasilkan glukosa.
Fungsi Kemosintesis
Secara umum, fungsi kemosintesis adalah untuk memungkinkan organisme hidup tanpa energi dari sinar matahari atau organisme lain sebagai makanan. Lebih tepatnya, kemosintesis berguna untuk memproduksi makanan (glukosa) dengan bahan kimia sebagai sumber energinya agar bisa tumbuh dan berkembangbiak.
Proses Pembentukan Glukosa pada Kemosintesis
Sebagian besar bakteri membentuk glukosa melalui siklus calvin (reaksi gelap). Sama halnya seperti pada proses fotosintesis, hanya saja reaksi gelap terjadi pada stroma.
Energi yang didapatkan akan digunakan untuk membentuk NADH lalu diubah kembali menjadi NADPH. NADPH ini nantinya akan digunakan untuk menangkap karbon dioksida (CO₂) yang akan diubah menjadi glukosa (C₆H₁₂O₆) dalam reaksi gelap.
Baca Juga : Proses Fotosintesis
Jenis-Jenis Kemosintesis
Berikut ini macam-macam proses atau mekanisme reaksi kemosintesis yang dilakukan bakteri untuk mereduksi CO₂ menjadi glukosa dan bahan organik lainnya.
Kemosintesis Bakteri Nitrifikasi
Proses nitrifikasi terjadi didalam tanah yang mengandung oksigen. Nitrifikasi akan mengubah amonia menjadi nitrit lalu nitrit diubah menjadi nitrat. Mudahnya, kemosintesis nitrit menjadi nitrat dilakukan oleh bakteri nitrat yang merupakan kelompok bakteri Nitrobacter. Energi yang dihasilkan dari reaksi ini akan digunakan untuk membentuk glukosa. Berikut ini persamaan reaksi kemosintesis bakteri nitrogen:
Amonia akan diubah menjadi nitrit oleh bakteri Nitrosomonas.
2NH4 + 3O2 → 2NO2 + 2H2O + Energi
Nitrit akan diubah menjadi nitrat oleh bakteri Nitrobacter.
2NO2 + O2 → 2NO3 + Energi
Senyawa nitrat yang dihasilkan dalam reaksi ini akan menyuburkan tanah dan diserap oleh tumbuhan sebagai sumber senyawa nitrogen.
Kemosintesis Bakteri Belerang
Bakteri belerang ditemukan di sumber air panas atau genangan air yang tidak mengalir. Contohnya bakteri belerang seperti Thiobacillus ferrooxidans dapat mengubah hidrogen sulfida menjadi sulfur (belerang) lalu memakai hasil energi untuk membentuk glukosa. Berikut ini persamaan reaksi kemosintesis bakteri belerang:
2H2S + O2 → 2S + 2H2O + Energi
Bakteri Thiobacillus ferrooxidans bisa dimanfaatkan sebagai agen pembersih lingkungan sebab dapat mengubah hidrogen sulfida yang beracun menjadi belerang yang lebih aman. Hidrogen sulfida berupa gas dan seringkali ditemukan pada lokasi pengeboran minyak bumi.
Kemosintesis Bakteri Besi
Umumnya, bakteri besi ditemukan pada perairan yang banyak mengandung unsur besi dan memiliki endapan berwarna kemerahan. Contohnya seperti bakteri besi seperti Ferrobacillus ferrooxidans akan mengubah ion ferri yang larut air menjadi endapan ferro yang tidak larut air. Kemudian energi yang dihasilkan akan digunakan untuk membentuk glukosa. Berikut ini persamaan reaksi kemosintesis bakteri besi:
4Fe(OH)2 + O2 → 4H2O + 2Fe2O3 + Energi
Dalam keadaan tidak tersedia oksigen, ion ferro yang berbentuk endapan akan diubah kembali oleh bakteri tersebut menjadi ion ferri yang larut air.
Baca Juga : Pengertian Metabolisme
Kemosintesis Bakteri Hidrogen
Jenis bakteri ini mendapatkan energi dengan mengoksidasi hidrogen lalu energi tersebut digunakan untuk membentuk glukosa. Berikut ini persamaan reaksi kemosintesis bakteri hidrogen:
2H2 + O2 → 2H2O + Energi
Umumnya, bakteri yang dapat mengoksidasi hidrogen hidup di tempat berkadar oksigen rendah, contohnya seperti Cupriavidus necator.
Kemosintesis Bakteri Metana
Jenis bakteri metana mampu menggunakan metana untuk menghasilkan energi dan karbondioksida, lalu membentuk glukosa. Berikut ini persamaan reaksi kemosintesis bakteri metana:
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O + Energi
Contoh bakteri yang memakai metana sebagai sumber energi diantaranya Methanomonas.
Perbedaan Kemosintesis dan Fotosintesis
Berikut ini perbedaan kemosintesis dan fotosintesis, diantaranya:
Berdasarkan Jenis Organisme
Kemosintesis yaitu organisme kemoautotrof seperti bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit), sedangkan fotosintesis yaitu organisme berklorofil seperti tumbuhan, alga dan bakteri.
Berdasarkan Sumber Energi
Kemosintesis berasal dari reaksi kimia berupa oksidasi yang menghasilkan energi, sedangkan fotosintesis berasal dari cahaya matahari yang digunakan dalam proses pembentukan ATP dan NADPH.
Berdasarkan Bahan/Senyawa yang Digunakan
Kemosintesis diantaranya senyawa organik, karbon dioksida (CO2), air (H2O), sedangkan fotosintesis seperti karbon dioksida (CO2) dan air (H2O).
Berdasarkan Produk Akhir yang Dihasilkan
Kemosintesis menghasilkan karbohidrat sederhana dan nitrat, sedangkan fotosintesis menghasilkan glukosa yang disimpan dalam bentuk amilum.
Baca Juga : Pengertian Katabolisme
Demikian artikel pembahasan tentang pengertian kemosintesis, fungsi, proses, mekanisme reaksi, contoh dan perbedaan kemosintesis dan fotosintesis secara lengkap. Semoga bermanfaat