Pengertian Kata Ulang (Reduplikasi) – Apa yang dimaksud dengan kata ulang? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian kata ulang, jenis, makna, prinsip, bentuk dan contoh kata ulang secara lengkap.
Baca Juga : Pengertian Kata Sifat (Adjektiva)
Pengertian Kata Ulang
Pengertian kata ulang adalah bentuk kata yang diperoleh melalui proses reduplikasi atau pengulangan, baik secara keseluruhan, sebagian, maupun perubahan. Kata berulang atau reduplikasi adalah pengulangan satuan gramatik, baik seluruhnya maupun sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Pengulangan bisa dilakukan pada kata dasar, kata berimbuhan, maupun kata gabung.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata berarti unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan dari kesatuan perasaan dan pikiran yang bisa digunakan dalam berbahasa. Sedangkan “ulang” berarti kata yang terjadi sebagai hasil reduplikasi, misalnya; sehari-hari, dedaunan dan lain sebagainya. Lebih singkatnya, pengertian kata ulang adalah kata yang terjadi pengulangan pada kata dasarnya.
Pengertian Kata Ulang atau Reduplikasi (Pengulangan) Menurut Para Ahli
Soedjito (1995: 109)
Menurut Soedjito, pengertian pengulangan adalah proses pembentukan kata dengan mengulang bentuk dasar, baik secara utuh maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak.
Ramlan (1985: 57)
Menurut Ramlan, pengertian proses pengulangan atau reduplikasi adalah pengulangan satuan gramatik, baik seluruhnya maupun sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak.
Muslich (1990:48)
Menurut Muslich, pengertian proses pengulangan adalah peristiwa pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, baik bervariasi fonem maupun tidak, baik berkombinasi dengan afiks maupun tidak.
Solichi (1996: 9)
Menurut Solichi, pengertian proses reduplikasi adalah pengulangan satuan gramatikal, baik selurunya maupun sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Hasil pengulangan disebut kata ulang, satuan yang diulang merupakan bentuk dasar.
Soepeno (1982: 20)
Pengertian kata ulang menurut Soepeno adalah kata hasil perulangan bentuk dasar baik seluruhnya maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak.
Baca Juga : Pengertian Kata Ganti (Promina)
Keraf (1991:149)
Pengertian kata ulang menurut Keraf adalah bentuk kata ulang sebagai sebuah bentuk gramatikal yang berwujud penggandaan sebagian atau seluruh bentuk dasar sebuah kata. Dalam bahasa Indonesia terdapat bermacam-macam bentuk kata ulang.
Ciri-Ciri Kata Ulang
Berikut ciri ciri tau karakteristik kata ulang diantaranya yaitu:
- Menimbulkan makna gramatis.
- Terdiri lebih dari satu morfem.
- Selalu memiliki bentuk dasar.
- Pada umumnya tidak mengubah golongan kata atau kelas kata. Jika suatu kata ulang berkelas kata benda, bentuk dasarnya juga berkelas kata benda. Begitu juga, jika kata ulang tersebut berkelas kata kerja, bentuk dasarnya juga berkelas kata kerja.
- Bentuk dasar kata ulang selalu ada dalam pemakaian bahasa. Maksud “dalam pemakaian bahasa” adalah dapat dipakai dalam konteks kalimat.
- Arti bentuk dasar kata ulang selalu berhubungan dengan arti kata ulangnya.
Bentuk Kata Ulang
Menurut bentuknya, kata ulang dapat dibagi menjadi:
Kata Ulang Penuh atau Kata Ulang Murni
Kata ulang penuh atau kata ulang murni adalah semua kata ulang yang dihasilkan oleh perulangan unsur-unsurnya secara penuh. Contoh kata ulang penuh atau murni diantaranya rumah-rumah, sakit-sakit.
Kata Ulang Berimbuhan atau Kata Ulang Bersambungan
Kata ulang berimbuhan atau kata ulang bersambungan adalah semua kata ulang yang salah satu unsurnya berimbuan: awalan, sisipan, atau akhiran. Contoh kata ulang berimbuhan atau kata ulang bersambungan diantaranya berjalan-jalan, turun-temurun, tanam-tanaman.
Kata Ulang Berubah Bunyi
Kata ulang berubah bunyi adalah kata ulang yang mengalami perubahan bunyi pada unsur pertama atau unsur kedua kata ulang. Contoh kata ulang berubah bunyi diantaranya bolak-balik, serba-serbi.
Kata Ulang Semu
Kata ulang semu adalah kata yang hanya dijumpai dalam bentuk ulang itu. Jika tidak diulang, komponennya tidak mempunyai makna atau bisa juga mempunyai makna lain yang tidak ada hubungannya dengan kata ulang tersebut. Contoh kata ulang semu diantaranya hati-hati, tiba-tiba, kunang-kunang.
Baca Juga : Pengertian Kata Keterangan (Adverbia)
Kata Ulang Dwipurwa
Dwipurwa berarti “dahulu dua”, kata ulang dwi purna adalah kata ulang yang berasal dari komponen yang semula diulang kemudian berubah menjadi sepatah kata dengan bentuk seperti itu. Kata ulang ini disebut juga reduplikasi, yang berasal dari bahasa Inggris “reduplication” yang berarti perulangan. Sebenarnya semua kata ulang juga dapat disebut reduplikasi.
Jenis-Jenis Kata Ulang
Kata Ulang Berdasarkan Bentuk
Dwipurwa (Sebagian)
Dwipurwa merupakan kata ulang sebagian. Kata ulang jenis ini mengalami suatu perulangan pada sebagian katanya saja. Contoh kata ulang dwipurwa dianraranyaleluasa, sesaji, dedaunan, leluhur, pepohonan dan lain sebagainya. Contoh kalimat kata ulang dwipurwa:
- Setiap musim semi, dedaunan akan gugur .
- Banyak pepohonan tumbang akibat angin topan.
Dwilingga
Dwilingga merupakan kata ulang menyeluruh. Kata ulang ini mengalami suatu pengulangan secara keseluruhan. Contoh kata ulang dwilingga diantaranya bapak-bapak, anak-anak, laki-laki, buku-buku, dan lain sebagainya. Contoh kalimat kata ulang dwilingga:
- Anak-anak sedang mengikuti lomba mewarnai.
- Bu Ana melahirkan anak laki-laki.
Kata Ulang Berubah Bunyi
Kata ulang berubah bunyi adalah jenis kata ulang yang mengalami suatu perulangan disertai dengan suatu perubahan bunyi pada sebagian kata. Contoh kata ulang berubah bunyi diantaranya teka-teki, mondar-mandir, gotong-royong, sayur-mayur dan lain sebagainya. Contoh kalimat kata ulang berubah bunyi:
- Warga desa sedang gotong royong membersihkan desanya.
- Ibu membeli sayur mayur dan lauk pauk.
Kata Ulang Berimbuhan
Kata ulang berimbuhan adalah jenis kata ulang yang satu ini terjadi akibat suatu penambahan imbuhan pada sebagian kata. Contoh kata ulang berimbuhan diantaranya tarik-menarik, maaf-memaafkan, pukul-memukul, putar-memutar dan lain sebagainya. Contoh kalimat kata ulang berimbuhan:
- Kita harus saling tolong menolong.
- Hari ini kita wajib saling maaf-memaafkan.
Baca Juga : Pengertian Kata Kerja (Verba)
Kata Ulang Semu
Kata ulang semu adalah kata yang mengalami suatu proses pengulangan seluruhnya tetapi tidak bisa dipisahkan. Contoh kata ulang semu diantaranya kupu-kupu, laba-laba, umang-umang, kura-kura dan lain sebagainya Contoh kalimat kata ulang semu:
- Saat upacara bendera, Nia pura-pura pingsan.
- Ada banyak kupu-kupu di tanam.
Kata Ulang Merubah Makna Kata
Menyatakan kesamaan
Kata ulang menyatakan kesamaan adalah kata ulang yang mengalami suatu pembentukan makna. Contoh kata ulang menyatakan kesamaan diantaranya keibu-ibuan, kemuda-mudaan, kebiru-biruan, kemerah-merahan, dan lain sebagainya. Contoh kalimat kata ulang menyatakan kesamaan:
- Ani mempunyai sifat yang ke ibu-ibuan
- wajah Andi kebiru-biruan akibat terkena bola
Menyatakan saling
Kata ulang menyatakan saling adalah jenis kata ulang yang mengalami suatu pembentukan makna. Contoh kata ulang menyatakan saling diantaranya pukul-memukul, salam-salaman, rangkul-merangkul, maaf- memaafkan, tolong-menolong, tukar-menukar dan lain sebagainya. Contoh kalimat kata ulang menyatakan saling:
- Mereka bertemu dan saling salam-salaman.
- Mereka saling pukul-memukul satu sama lain.
Menyatakan jamak dan beragam
Kata ulang menyatakan jamak dan beragam adalah jenis kata ulang yang mengalami suatu pembentukan makna. Contoh kata ulang menyatakan jamak dan beragam diantaranya sayur-mayur, buah-buahan, tumbuh-tumbuhan dan lain sebagainya. Contoh kalimat kata ulang menyatakan jamak dan beragam:
- Nina mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan.
- Ibu membeli buah-buahan di pasar.
Menyatakan intensitas
Kata ulang menyatakan intensitas adalah jenis kata ulang yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna. Contoh kata ulang menyatakan intensitas diantar bolak-balik, mondar-mandir, jalan-jalan, makan-makan, berjam-jam, bertahun -tahun dan lainsebagainya. Contoh kalimat kata ulang menyatakan intensitas:
- Aldi berulang tahun pada hari ini dan membuat acara makan-makan dirumahnya.
- Ifda jalan-jalan ke Malioboro.
Baca Juga : Pengertian Diksi
Menyatakan bilangan
Kata ulang menyatakan bilangan adalah jenis kata ulang yang mengalami suatu pembentukan makna. Contoh kata ulang menyatakan bilangan diantaranya satu-satu, dua-dua, tiga-tiga, empat-empat, dan lain sebagainya. Contoh kalimat kata ulang menyatakan bilangan:
- Satu persatu orang pergi meninggalkannya.
Menyatakan keadaan atau situasi
Kata ulang menyatakan keadaan atau situasi adalah jenis kata ulang yang mengalami suatu pembentukan makna. Contoh kata ulang menyatakan keadaan atau situasi diantaranya mentah-mentah, hidup-hidup, merah-merah, dan lain sebagainya. Contoh kalimat kata ulang menyatakan keadaan atau situasi:
- Buaya memakan mangsanya hidup-hidup
- Buah mangga yang dipanen masih pada mentah-mentah.
Menyatakan suatu bentuk kegiatan
Kata ulang menyatakan suatu bentuk kegiatan adalah jenis kata ulang yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna. Contoh kata ulang menyatakan suatu bentuk kegiatan diantaranya masak-memasak, jahit-menjahit, dan lain sebagainya. Contoh kalimat kata ulang menyatakan suatu bentuk kegiatan:
- Ibu disuruh masak memasak di acara pernikahan tetangga.
- Banyak warga desa yang ahli dalam jahit menjahit pakaian
Makna Dan Fungsi Kata Ulang
Perulangan Kata Benda
Makna yang terkandung dalam perulangan dengan bentuk dasar kata benda, yaitu:
- Menyatakan benda itu bermacam-macam. Contohnya buah-buahan, sayur-sayuran, buku-bukuan.
- Menyatakan benda yang menyerupai bentuk dasar itu. Contohnya anak-anakan, orang-orangan.
Perulangan Kata Kerja
Makna yang terkandung dalam perulangan dengan bentuk dasar kata kerja, yaitu:
- Menyatakan bahwa pekerjaan itu dilakukan berulang-ulang atau beberapa kali. Contohnya meloncat-loncat, menyebut-nyebut, menari-nari, melayang-layang.
- Menyatakan aspek duratif, yaitu proses pekerjaan, pembuatan, atau keadaan yang berlangsung lama. Contohnya berenang-renang, duduk-duduk.
- Menyatakan bermacam-macam pekerjaan. Contohnya cetak-mencetak, karang-mengarang.
- Menyatakan pekerjaan yang dilakukan oleh dua belah pikak atau berbalasan. Contohnya tembak-menembak, tuduh-menuduh, cubit-mencubit.
Baca Juga : Pengertian Idiom
Perulangan Kata Sifat
Makna yang terkandung dalam perulangan dengan bentuk dasar kata sifat, yaitu:
- Menyatakan makna lebih (intensitas). Contohnya Berjalan cepat-cepat! Kerjakan baik-baik!
- Menyatakan makna sampai atau pernah. Contohnya tak sembuh-sembuh sakitnya walaupun ia sudah berobat ke luar negeri (tak pernah sembuh); habis-habisan ia berbelanja (sampai habis).
- Digabungkan dengan awalan se- dan akhiran -nya mengandung makna superlatif (paling). Contohnya kerjakan sebaik-baiknya agar hasilnya memuaskan; terbangkan layang-layangmu setinggi-tingginya.
- Berlawanan dengan makna nomor satu atau melemahkan arti kata sifat itu. Contohnya badanku sakit-sakit saja rasanya (sakit di sana-sini, tapi tidak terlalu sakit); kalau kepalamu pening-pening, bawalah tidur (agak pening; pening sedikit).
- Bentuk yang seolah-olah sudah menjadi ungkapan dalam bahasa Indonesia, makna perulangannya kurang jelas. Contohnya jangan menakut-nakuti anak-anak karena akan memengaruhi jiwanya kelak.
Perulangan Kata Bilangan
Makna perulangan kata bilangan yaitu:
- Perulangan kata satu menjadi satu-satu memberi makna “satu demi satu”. Contohnya Peserta ujian masuk ruangan itu satu-satu.
- Perulangan kata satu dengan tambahan akhiran -nya memberi makna “hanya satu itu”. Contohnya Ini anak saya satu-satunya.
- Perulangan kata dua-dua, tiga-tiga, dan lain sebagainya, memberi pengertian “sekaligus dua, tiga, dll”. Contohnya Jangan masuk dua-dua karena pintu itu tidak lebar.
- Bentuk perulangan berpuluh-puluh, beratus-ratus, beribu-ribu dan lain sebagainya.Ini menyatakan makna “kelipatan sepuluh, seratus, seribu dan lain sebagainya. Contohnya Beribu-ribu orang yang mati dalam peperangan itu.
- Bentuk perulangan kata bilangan dengan awalan ber-, saat ini sering diganti dengan bentukan dengan akhiran -an. Contohnya berpuluh-puluh menjadi puluhan.
Prinsip-Prinsip Pengulangan
Pengulangan tidak mengubah golongan (kelas) kata, dari bentuk dasar kata ulang, seperti kata benda, kata kerja, dan kata sifat. Contohnya:
- Kata benda : sepatu-sepatu ( sepatu), bingkisan-bingkisan (bingkisan ), buah-buahan ( buah), dan baju-baju (baju)
- Kata kerja : berkejar-kejar (berkejaran), mencabut-cabuti (mencabuti), tertegun-tegun (tertegun)
- Kata sifat : bagus-bagus (bagus), nakal-nakal (nakal), seburuk-buruknya (buruk), dan kemerah-merahan (merah)
Bentuk dasar selalu berupa bentuk yang terdapat dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Contohnya
- Memperbincang-bincangkan (bentuk dasarnya memperbincangkan, bukan memperbincang)
- Bersalam-salaman (bentuk dasarnya bersalaman, bukan bersalam)
- Rumah-rumahan (bentuk dasarnya rumah, bukan rumahan)
Baca Juga : Pengertian Konjungsi
Demikian pembahasan tentang pengertian kata ulang, jenis, makna, prinsip, bentuk dan contoh kata ulang secara lengkap. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.