Kembali lagi melanjutkan materi tentang sistem penceranaan pada manusia yang pada terbitan artikel sebelumya telah membahas bagaimana langkah mudah untuk memahami sistem organ pencernaan manusia yang paling pertama sekali yaitu adalah mulut. Di dalam mulut terdiri tigal hal inti yang ikut terlibat dalam proses pencernaan makanan manusia yaitu gigi, lidah dan kelenjar ludah (glandula salivalis). Tiga komponen dasar tersebut yang membuat organ utama mulut menjadi awal sistem penceranaan manusia karena dalam sistem penceraan tersebut kedua proses pencernaan terjadi yaitu proses mekanis dan proses kimiawi.
Tentu saja hal tersebut sudah sangat mudah untuk dipahami karena marupakan hal pokok utama saat mempelajari sistem penceranaan. Oleh karena itu mari kita pelajari hal selanjutnya tentang organ manusia yang berfungsi melanjutkan penceranaan manusia. Untuk kali ini agar pembahasan materi ini dapat di sampaikan dengan singkat dan jelas maka dengan tidak mengurangi materi, hanya untuk mempersingkat pertemuan istilahnya jika dalam bangku sekolah maka cukup dibahas dua organ yang juga merupakan bagian utama proses pencernaan. Organ kedua dan ketiga ini merupakan lanjutan dari organ utama mulut.
Organ kedua yang akan masuk dalam pembahasan materi biologi untuk kelas XI ini yaitu kerongkongan dan lambung, mungkin terdengar cukup familiar namun
kenapa harus dibahas lagi. Sekali lagi hal ini merupakan sebuah penyampain edukatif yang ditunjukkan untuk belajar atau hanya untuk mengulas materi yang terlupakan di sekolah secara mudah dan simple melalui media online.
Ringkasan Pendapat Para Ahli Tentang Fungsi Organ Kerongkongan Dan Lambung.
1. Kerongkongan
Kerongkongan merupakan saluran tipis dan panjangnya berkisar antara kurang lebih 25 cm. Kerongongan berfungsi sebagai jalan gumpalan makanan (bolus) dari mulut menuju ke lambung. Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dingin kerongkongan untuk menjaga agar bolus menjadi basah dan licin. Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak melalui kerongkongan menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut ke lambung melalui kerongkongan merupakan adanya gaya atau gerak peristaltik pada otot dinding kerongkongan. Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya konstraksi otot dinding kerongkongan secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara memanjang dan melingkar.
Dengan adanya gerakan peristaltik yang terjadi akibat kontraksi otot-otot dalam kerongkongan tersebut maka makanan akan terdorong menuju lambung dengan mudah.
2. Lambung
Lambung atau ventrikulus merupakan kantong besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut. Lambung terdiri atas tiga bagian yaitu bagian kardiak (bagian atas), bagian tengan yang membulat (fundus) dan bagian bawah (pilorus). Dengan adanya bagian-bagian tersebut tentu saja akan membuat lambung memiliki fungsi yang besar karena dengan tersusun dari tiga bagian tersebut maka setiap bagiannya akan melakukan tugas masing-masing.
Dalam lambung akan terjadi pencernaan secara mekanis dan kimiawi. Penceranaan mekanis terjadi karena adanya kontraksi otot lambung yang mengakibatkan gumpalan makan atau bolus tercampur dan teraduk secara merata sehingga menjadi bubur (chyme). Sementara itu, penceranaan kimiawi berlangsung dengan bantuan getah lambung. Getah ini dihasilkan oleh kelenjar yang terletak pada dinding lambung dibawah fundus.
Getah lambung ini dapat dihasilkan akibat adanya rangsangan bolus saat masuk kelambung. Getah lambung mengandung berbagai zat seperti berikut ini :
a) Asam lambung (HCl) yang berufungsi mematikan bakteri yang tedapat dalam makanan, mengubah sifat protein, merangsang keluarnya sekretin, merangsang keluarnya hormon kolesistokinin yang merangsang empedu agar mengeluarkan getahnya dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin.
b) Enzim pepsin berfungsi merombak protein menjadi pepton
c) Enzim renin berfungsi mengaktifkan kaseinogen menjadi kasein
d) Hormon gastrin yang berfungsi sebagai perangsang sekresi getah lambung.
Demikianlah pembahasan singkat untuk lanjutan sistem penceranaan pada manusia. Posting berikutnya akan memberikan pembahasan lain tentang sistem penceranaan manusia lanjutan berkaitan dengan usus halus dan usus besar, dalam konteksnya adalah sistem penceranaan makanan pada manusia yang berfungsi menyerap sari makanan dari sumber makanan yang dikonsumsi oleh manusia.