Fungsi Hati – Apa yang dimaksud dengan hati? Apa saja fungsi dari hati? Hati itu apa?Apa Fungsi hati dan empedu? Sebutkan gangguan dan penyakit yang menyerang hati!
Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian hati, struktur bagian, fungsi, gangguan dan penyakit pada hati manusia secara lengkap.
Baca Juga : Fungsi Pankreas
Pengertian Hati
Hati (Hepar) atau Liver merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia. Letak hati berada di sebelah atas kanan rongga perut (abdomen) tepatnya dibawah diafragma.
Hati berwarna merah gelap kecoklatan dan berat hati sekitar 3-5 % dari berat tubuh seseorang, berat organ hati pada orang dewasa rata-rata sekitar 1,4 kg hingga 2 kg.. Hati merupakan organ yang memiliki banyak fungsi dalam menunjang kehidupan.
Berdasarkan fungsinya, hati termasuk sebagai alat ekskresi. Hal tersebut disebabkan karena hati membantu fungsi ginjal dengan memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.
Struktur dan Bagian Hati
Terdapat 2 baian utama dari hati yakni belahan hati kanan disebut lobus kanan, dan belahan hati kiri disebut lobus kiri.
Lobus kanan dan kiri dipisahkan oleh struktur yang disebut fissura yang terbentuk dari gabungan sejumlah ligamen. Setiap lobus disusun oleh unit fungsional berbentuk heksagonal yang disebut lobulus. Dibagian tengah lobulus terdapat pembuluh dari vena yaitu vena sentralis. Setiap vena sentralis lalu akan bergabung membentuk pembuluh darah vena hepatika yang merupakan pembuluh darah vena utama pada hati. Struktur yang memisahkan antar satu lobulus dengan lobulus lain disebut lakuna. Apabila diamati lebih lanjut, maka jaringan lobolus hati disusun oleh sel hepatosit. Antar sel hepatosit dipisahkan oleh kanalikuli, kemudian setiap kanalikuli akan bergabung membentuk saluran empedu.
Arteri Hepatik membawa darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari jantung dan mensuplai sekitar 20% darah hati. Sedangkan vena porta hepatik membawa darah dari sistem pencernaan. Darah tersebut berisi produk hasil metabolisme dan pencernaan. Vena porta menyuplai sekitar 80% darah hati, sedangkan darah akan keluar dari vena sentralis menuju vena hepatika dan vena kava inferior.
Fungsi Hati
Secara umum, fungsi hati diantaranya yaitu:
- Fungsi Vaskular, yakni fungsi hati untuk menyimpan dan menyaring darah.
- Fungsi Sekresi, yakni fungsi hati untuk menghasilkan urea dan garam empedu yang nantinya disalurkan melalui saluran (duktus) ke saluran pencernaan.
- Fungsi Metabolisme, yakni fungsi hati untuk metabolisme karbohidrat, protein, lemak, dan komponen tubuh lainnya.
- Fungsi Penyimpanan, yakni fungsi hati untuk menyimpan lemak, glikogen, vitamin, dan zat besi yang akan dikeluarkan saat tubuh membutuhkannya.
- Fungsi Penawar Racun, yakni Apabila makanan atau minuman yang dikonsumsi mengandung racun, maka hati akan mengubah komponen racun tersebut agar dapat dimanfaatkan atau dikeluarkan dari tubuh. Contohnya hasil metabolisme karbohidrat yang menghasilkan asam laktat akan diubah menjadi glikogen sehingga dapat digunakan sebagai cadangan energi. Contoh lainnya, hasil metabolisme protein yang menghasilkan amonia akan diubah menjadi urea dan dikeluarkan dari tubuh dalam urin melalui proses buang air kecil.
Lebih lengkapnya, fungsi hati manusia, diantaranya yaitu:
Sebagai Penghasil Empedu
Empedu yang dihasilkan hati sangat dibutuhkan dalam proses pencernaan yakni untuk memecah lemak. Empedu tersebut disimpan dalam kantong empedu. Ketika seseorang makan makanan berlemak, kantong empedu akan mengeluarkan cairan empedu ke lambung untuk membantu asam memecahkan lemak yang ada dalam lambung.
Sebagai Detoksifikasi Racun
Hati berfungsi menawarkan atau menetralkan zat apapun yang masuk dalam tubuh yang berpotensi sebagai racun sehingga secara tidak langsung dapat menjadi pencegah penyakit dalam tubuh. Zat yang biasa dianggap sebagai racun diantaranya nikotin, alkohol dan obat-obatan.
Tempat Penyaring Glikogen
Glikogen atau gula otot merupakan energi yang diperlukan manusia dalam beraktivitas. Ketika makanan masuk dalam tubuh maka akan dicerna dan dalam proses pencernaan tersebut akan dihasilkan zat berupa glukosa. Glukosa tersebut lalu akan diubah menjadi hormon insulin hingga menjadi glikogen. Sebelum digunakan, glikogen akan disimpan sementara dalam hati. Jika glikogen sudah digunakan dan sisa, maka glikogen tersebut akan berubah menjadi lemak.
Baca Juga : Fungsi Kantung Empedu
Pengatur Suhu Tubuh
Hati berfungsi mengatur suhu dalam tubuh agar tetap netral. Jika berada di lingkungan yang bersuhu rendah, maka hati akan menaikan suhu dalam tubuh. Jika berada pada lingkungan yang bersuhu tinggi maka hati akan menurunkan suhu dalam tubuh.
Mencegah Penggumpalan Darah
Umumnya, penggumpalan darah terjadi saat mengalami luka. Agar tidak terjadi penggumpalan dalam darah dan luka cepat menutup, maka hati akan mengeluarkan protrombin dan fibrinogen yang akan bekerja menutup luka dan mencegah terjadinya penggumpalan pada darah.
Penyimpan Mineral
Hati bisa menyimpan mineral dalam tubuh dan mineral yang akan dikeluarkan jika tubuh akan menggunakannya. Contohnya zat besi yang digunakan untuk menyusun hemoglobin yang membantu dalam pembentukan eritrosit.
Pembuangan Zat Bilirubin
Zat bilirubin adalah salah satu zat pewarna empedu. Bilirubin merupakan zat sisa tidak langsung karena dihasilkan oleh hati atau hasil sisa penguraian hemoglobin, zat tersebut sangat tidak baik untuk tubuh dan harus dikeluarkan melalui sistem ekskresi. Karena adanya zat ini, hasil ekskresi baik feses atau urin berwarna kuning.
Pengontrol Sirkulasi Tubuh
Hati juga berfungsi mengontrol sirkulasi tubuh sehingga menjadi lancar dan normal.
Pengontrol Hormon Tubuh
Hati memproduksi sejumlah hormon, umumnya hormon yang berkaitan dengan pengubahan glukosa menjadi glikogen atau sebaliknya.
Penyimpan Vitamin
Sebelum disalurkan ke seluruh tubuh, vitamin baik vitamin yang larut dalam air (B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (A,D,E,dan K) disimpan dalam hati dulu.
Pengontrol Asam Amino
Hati berfungsi sebagai pengontrol atau pengatur asam amino dalam tubuh. Apabila ada kelebihan asam amino, maka hati akan menyimpannya. Ketika dibutuhkan asam amino tersebut akan disediakan kembali.
Membantu Pembentukan Eritrosit Dalam Janin
Eritrosit atau sel darah merah yang ada dalam janin belum terbentuk sempurna. Untuk itu, hati bisa membantu pembentukan eritrosit dengan melakukan perombakan agar bisa memproduksi eritrosit dengan baik.
Pengatur Komposisi Darah yang Masuk ke Tubuh
Darah yang masuk dalam tubuh harus tersusun dari beberapa komponen seperti lemak, gula, protein juga beberapa zat lain yang diperlukan tubuh. Karena darah berfungsi mengedarkan nutrisi yang ada dalam tubuh ke organ lain. Oleh karena itu, hati berperan sebagai pengatur komposisi darah ketika melewati hati.
Menyempurnakan Sel Darah Merah
Sel darah merah (eritrosit) merupakan cairan yang tidak dapat bertahan lama berada didalam tubuh. Oleh karena itu, hati membantu menyempurnakan eritrosit dengan zat hermatin.
Pengubah Zat Makanan dari Usus
Makanan yang masuk dalam tubuh akan dicerna dan diproses dalam usus, proses pencernaan dalam usus lama karena didalam usus zat makanan yang masih bisa digunakan akan diserap. Hati akan mengubah zat makanan yang sudah diserap usus menjadi zat yang bisa dipakai sesuai dengan kemampuannya.
Baca Juga : Fungsi Usus 12 Jari
Memakan Organisme dan Anti Gen
Hati sebagai penawar racun akan membunuh berbagai organisme dan antigen yang dianggap sebagai pantogen yang masuk dalam tubuh.
Produksi Sistem Imunitas
Hati berfungsi sebagai produktor sistem imunitas tubuh. Hal tersebut berkaitan dengan fungsi hati yang mampu melawan dan membunuh bakteri yang masuk dalam tubuh.
Membentuk Urea
Urin yang dikeluarkan lewat lubang ekskresi adalah hasil rombakan dari zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh seperti racun. Ketika melalui tahap filtrasi, hati akan menambahkan urea sebagai hasil sisa perombakan dari asam amino. Selanjutnya zat-zat yang tidak berguna tersebut akan diolah lebih lanjut dalam ginjal.
Pengemulsi Lemak dan Makanan
Hati membantu empedu untuk menghasilkan cairan empedu yang berasal dari sel darah merah yang sudah dirombak dalam hati. Fungsi cairan empedu adalah untuk mengemulsikan lemak dalam makanan. Kantong empedu mempu menghasilkan cairan empedu sebanyak 1/2 liter empedu setiap harinya. Empedu memiliki warna kehijauan dan pahit.
Penghancuran Sel Eritrosit
Selain membantu dalam pembentukan sel darah merah atau eritrosit, hati juga mampu menghancurkan sel eritrosit. Eritrosit yang sudah tua akan dihancurkan lalu eritrosit baru akan diproduksi.
Membuang Zat Berbahaya Pada Pembuluh Darah
Makanan mengandung banyak zat yang di perlukan dan tidak di perlukan oleh tubuh. Salah satu zat tersebut yaitu kolestrol. Kolestrol tersebut akan disaring hati untuk diambil zat-zat yang masih bisa dimanfaatkan, lalu membuang zat sisanya di organ ekskresi yang berakhir menjadi urin.
Fungsi lain hati manusia, diantaranya yaitu:
- Membuat protein plasma.
- Mengeluarkan glukosa apabila dibutuhkan.
- Mencegah terjadinya penggumpalan darah dengan cara mengeluarkan potrobim dan fibrinogen.
- Mengatur komposisi darah salam tubuh yang mengandung lemak, gula, dan zat zat lainnya.
Baca Juga : Fungsi Usus Halus
Gangguan dan Penyakit Pada Hati
Berikut ini gangguan dan penyakit yang menyerang hati diantaranya yaitu:
Hepatitis (Radang Hati)
Hepatitis merupakan peradangan hati yang disebabkan oleh kebiasaan mengkonsumsi minuman yang beralkohol dan konsumsi obat-obatan yang berdosis tinggi. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus hepatitis. Radang hati ini dapat menyebabkan terjadinya komplikasi pada organ tubuh yang lain. Ada 3 jenis hepatitis, diantaranya yaitu:
Hepatitis A
Penyakit hepatitia A terjadi karena adanya kerusakan pada jaringan organ hati yang terjadi secara mendadak. Biasanya kerusakan ini disebabkan oleh virus hepatitis A yang ada di air yang kotor.
Hepatitis B
Umumnya, penyakit hepatitis B terjadi karena adanya kerusakan pada jaringan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B dan biasanya menyerang orang dewasa. Penyebab munculnya jenis hepatitis ini yaitu akibat menurunnya kekebalan tubuh. Penyakit hepatitis B bisa menular dengan melalui kontak darah, keringat dan air liur.
Hepatitis C
Biasanya penyakit hepatitis C terjadi akibat adanya kerusakan pada jaringan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis C. Penyakit ini dapat menular secara langsung dari satu orang ke orang lain dengan melalui darah, jarum suntik, atau ibu hamil pada janinnya. Gejala hepatitis C, diantaranya yaitu:
- Lemah, letih, lesu dan nyeri otot.
- Demam ringan.
- Mual, nafsu makan berkurang dan tubuh menguning (mata dan kulit menguning).
- Air kencing berwarna gelap, kotoran pucat, terkadang muncul gejala flu ringan
Penyakit Kekuningan
Penyakit kuning (jaundice) bisa menyerang orang dewasa maupun anak-anak. Gejala awal penyakit kuning adalah adanya warna kulit dan mata berubah menjadi kuning sehingga disebut Jaundice. Penyakit ini merupakan gejala yang menunjukkan adanya gangguan pada hati, penyumbatan saluran empedu, atau adanya gangguan pada sistem metabolisme bilirubin.
Gejala penyakit kuning diantaranya yaitu mata dan kulit berwarna kuning, demam, cepat lelah, pusing, dan terkadang disertai dengan pingsan. Kulit dan mata menjadi kuning karena bilirubin dalam tubuh menjadi meningkat.
Sirosis Hati
Umumnya, penyakit sirosis hati atau pengerasan organ hati ditandai dengan adanya kerusakan pada sel hati yang disebabkan oleh kebiasaan mengkonsumsi obat-obatan atau minuman keras yang mengandung alcohol. Selain itu, penyebab sirosis hati bisa juga karena infeksi virus atau bakteri, ada sel tumor atau kanker, juga adanya penumpukan racun dalam tubuh yang berlebihan. Gejala sirosis hati diantaranya:
- Perut kembung dan banyak angin, nyeri pada daerah ulu hati.
- Perut mengeras dan membesar.
- Demam, meriang, dan tubuh sulit digerakkan.
Baca Juga : Fungsi Usus Besar
Demikian artikel pembahasan tentang pengertian hati, struktur bagian, fungsi, gangguan dan penyakit pada hati manusia secara lengkap. Semoga bermanfaat