Echinodermata (Hewan Berkulit Duri) – Invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. terdapat beberapa kelompok filum dalam invertebrata diantaranya Porifera (hewan berpori), Cnidaria (hewan bersengat), Platyhelminthes (cacing pipih), Nemathelminthes (cacing benang/ cacing gilik), Annelida (cacing gelang), Mollusca (hewan bertubuh lunak), Arthropoda (hewan yang memiliki kaki bersendi-sendi), dan Echinodermata (hewan berkulit duri).
Baca Juga : Porifera (Hewan Berpori/ Hewan Spons)
Apa itu Echinodermata? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas artikel tentang filum Echinodermata mulai dari pengertian Echinodermata, ciri, struktur, sistem organ, reproduksi, cara hidup, klasifikasi dan peranan klasifikasi Echinodermata secara lengkap.
Pengertian Echinodermata (Hewan Berkulit Duri)
Echinodermata adalah sebuah filum hewan laut yang mencakup bintang laut, Teripang, dan beberapa kerabatnya. Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini muncul di periode Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah punah.
Istilah Echinodermata berasal dari bahasa Yunani yaitu Echi yang berarti berduri dan Derma yang berarti kulit. Secara umum, Echinodermata diartikan sebagai kelompok hewan berduri yang bergerak lambat dengan bantuan kaki tabung dan berada dikedalaman laut.
Echinodermata hidup di air laut atau air payau. Echinodermata tidak hidup parasitdengan beberapa spesies hidup menempel (sesil).
Echinodermata dewasa memiliki tubuh berbentuk simetri radial yaitu bagian tubuh yang mendistribusikan dalam susunan melingkar di sekitar poros tengah. Sedangkan, larwa echinodermata memiliki tubuh yang simetris bilateral, yaitu bagian tubuh yang satu berdampingan dengan bagian tubuh lain dan jika ditarik garis dari depan ke belakang terlihat bagian tubuh yang sama antara kiri dan kanan.
Ciri-Ciri Echinodermata (Hewan Berkulit Duri)
Echinodermata memiliki simetri tubuh radial dan sebagian besar memiliki rangka tubuh dari zat kapur dengan tonjolan duri bersifat sehingga lebih dikenal sebagai hewan berkulit duri. Keping-keping kapur penyusun rangka tubuhnya disebut osikel. Tubuh hewan ini terbagi menjadi lima bagian atau kelipatannya. Habitatnya di perairan laut dan di pantai. Hewan ini tidak ada yang hidup sebagai parasit. Sebagian hidup sebagai pemakan sampah laut sehingga laut menjadi bersih.
Echinodermata bergerak dengan kaki ambulakral (kaki pembuluh). Kaki ambulakral melakukan gerakan yang lambat dengan cara mengubah tekanan air (melalui lubang yang disebut madreporit). Fungsi kaki ambulakral ialah untuk berjalan, respirasi, ekskresi, dan menangkap mangsa. Alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda. Larvanya disebut bipinnaria. Sistem respirasi dengan paru-paru kulit (idermal branchiae), yaitu penonjolan selom yang tipis dan dilindungi oleh silia dan pediselaria (duri seperti gunting). Sistem pencernaan makanan sempurna dengan adanya mulut dan anus, tetapi sebagian ada yang tidak memiliki anus. Beberapa jenis hewan menggunakan insang kecil atau pohon respirasi. Sistem saraf berbentuk serupa cincin di sekitar mulut, disebut sistem saraf radial. Anggota filum Echinodermata memiliki daya regenerasi.
Baca Juga : Kelas Arthropoda
Lebih singkatnya, ciri atau karakteristik echinodermata (hewan berkulit duri), diantaranya yaitu:
- Tubuh echinodermata terdiri atas 3 lapisan dan memiliki rongga tubuh atau disebut tripoblastik.
- Bergerak dengan ambulakral, yaitu kaki tabung dengan lubang-lubang kecil yang berfungi untuk menghisap.
- Memiliki bentuk tubuh yang simetri bilateral pada saat masih larva, sedangkan pada saat dewasa bentuk tubuhnya simetri radial.
- Memiliki sistem pencernaan sempurna kecuali bintang laut karena tidak memiliki anus.
- Kulit tubuh terdiri atas zat kitin.
- Perkembangbiakan secara seksual.
- Tidak memiliki sebuah sistem ekskresi.
- Permukaan tubuh terdiri atas tonjolan-tonjolan yang menyerupai duri.
- Memiliki sebuah sistem tabung jaringan hidrolik.
Struktur Tubuh Echinodermata (Hewan Berkulit Duri)
Struktur hewan Echinodermata diantaranya yaitu:
- Ukuran tubuh bervariasi dengan diameter 1-36 cm.
- Tubuh tersusun dalam sumbu oral-aboral dan tidak memiliki kepala.
- Bentuk simetri bilateral yang kemudian mengalami metamorfosis dewasa dengan bentuk tubuh simetri radial dengan lima penjuru.
- Mulut terletak di bawah dan anus terletak di atas (tripblastik selomata).
- Mempunyai sistem ambukaral, gerakan terjadi dengan cara mengubah tekanan air yang diatur sistem pembuluh air yang berkembang dari selom.
- Kulit keras karena terbuat dari zat kapur.
- Memiliki sistem pencernaan yang sempurna.
Sistem Organ Echinodermata (Hewan Berkulit Duri)
Berikut ini sistem organ pada hewan Echinodermata:
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah pada echinodermata masih belum jelas, masih dideskripsikan secara sederhana, yaitu pembuluh darah berawal dari yang mengelilingi mulut, kemudian berjabang pada setiap kaki tabung.
Sistem pernapasan
Sistem pernapasan pada echinodermata dilakukan dengan menggunakan insang atau pupula (tonjolan pada rongga tubuh).
Sistem persarafan
Sistem persarafan pada echinodermata memiliki saraf dengan bentuk seperti cincin atau melingkar yang terletak pada bagian mulutnya, sedangkan untuk bagian lengan dan bagian kaki tabung terdapat saraf radial yang berbentuk menyerupai tali.
Sistem pencernaan
Sistem pencernaan pada echinodermata berupa mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Dapat dikatakan, sistem pencernaannya sudah sempurna tapi tidak terdapat sistem ekskresi pada hewan Echinodermata.
Baca Juga : Mollusca
Reproduksi Echinodermata (Hewan Berkulit Duri)
Reproduksi echinodermata bervariasi dan sering kompleks, kebanyakan echinodermata bereproduksi secara seksual sedangkan beberapa spesies diketahui bereproduksi secara aseksual atau melalui tunas.
Reproduksi aseksual
Biasanya reproduksi aseksual melibatkan pembagian tubuh menjadi dua bagian atau lebih (fragmentasi) dan regenerasi bagian tubuh yang hilang. Fragmentasi adalah cara reproduksi yang umum yang digunakan oleh beberapa spesies asteroida, Ophiuroidea, dan teripang. Dalam beberapa spesies, reproduksi seksual ini tidak diketahui terjadi.
Reproduksi seksual
Pada reproduksi seksual, telur (hingga beberapa juta) dari betina dan spermatozoa dari jantan berada di bagian dalam perairan (pemijahan), di mana sel telur dibuahi. Kebanyakan echinodermata bertelur pada siklus tahunan, dengan periode pemijahan bisanya sekitar1-2 bulan selama musim semi atau musim panas. Beberapa spesies juga mampu melakukan pemijahan sepanjang tahun.
Cara Hidup Echinodermata (Hewan Berkulit Duri)
Echinodermata merupakan hewan yang hidup secara bebas atau habitat hewan ini dapat dimana saja, bisa di laut pantai hingga laut dalam. Makanan tergantung pada jenisnya, contoh makanan hewan echinodermata adalah plankton, atau organime yang mati/membusuk.
Klasifikasi Echinodermata
Berdasarkan bentuk tubuhnya, Echinodermata dibedakan menjadi kelas Asteroidea, Echinoidea, Ophiuroidea, Crinoidea. dan Holothuroidea.
Kelas Asteroidea
Asteroidea memiliki bentuk tubuh seperti bintang (segi lima). Pada bagian oral terdapat mulut, sedangkan bagian aboral terdapat anus. Kaki ambulakral terdapat di oral. Pada aboral, selain anus, juga terdapat madreporit (lubang yang merupakan saringan yang menghubungkan air laut dengan sistem pembuluh air) dan lubang kelamin. Pada permukaan tubuh terdapat pediselaria yang berfungsi untuk menangkap mangsa, melindungi insang dermal, dan membersihkan tubuh dari kotoran yang menempel di tubuhnya.
Baca Juga : Nemathelminthes (Cacing Gilik)
Sistem vaskuler air (ambulakral) berfungsi untuk bergerak, melekat pada karang, menangkap mangsa. pertukaran gas, dan ekskresi. Sistem ini dimulai dari madreporit yang berupa keping saringan tempat masuknya air. Air dari luar akan masuk menuju ke saluran batu dan mengalir menuju saluran cincin (saluran melingkar) yang melingkari mulut. Di sebelah dalam saluran cincin terdapai sembilan badan Tiedman yang merupakan tempat berkembangnya sel ameboid. Dan saluran cincin, air akan menuju ke saluran radial, kemudian ke saluran lateral yang membentuk kaki ambulakral dan ampula. Pada akhirnya, kaki ambulakral dapat bergerak.
Asteroidea memiliki gejala autotomi, yaitu dari regenerasi yang tinggi. Apabila salah satu lengan punt karena perkelahian atau karena sebab lain, akan tumbiA lengan pengganti. Contoh Asteroidea diantaranya Bintang Ian (Asterias vulgaris), Astropecten irregularis, Crossaster supposes, Culeita sp., dan Acanthaster planci.
Kelas Echinoidea
Echinoidea memiliki ciri tubuh tidak mempunyai lengan. Tubuh hampir bulat atau gepeng. Hewan ini memiliki duri yang dapat digerakkan. Rangka tersusun atas kepingan-kepingan kapur yang berduri. Pada bagian oral terdapat mulut yang dilengkapi dengan alat untuk mengambil makanan yang disebut lentera Aristoteles. Adapun di bagian aboral terdapat anus, madreporit, dan lubang kelamin. Hewan ini juga memiliki daya regenerasi khusus karena bagian yang rusak akan segera diperbaiki.
Echinoidea ada yang berbentuk bola atau oval, misalnyabulu babi (Arbacia punctulata, Strongylocentrotus Spcttangus), landak laut (Echinocardium cordatum). Adapun kepingan dolar laut (Don draster) dan Echina rachinus berbentuk lempengan/gepeng.
Baca Juga : Platyhelminthes (Cacing Pipih)
Kelas Ophiuroidea
Ophiuroidea memiliki ciri tubuh berbentuk bola cakram berlengan lima yang dapat digerakkan. Duri terletak di tubuh di bagian lateral (samping), sedangkan bagian dorsal (atas) dan ventral (bawah) tidak terdapat duri. Pada bagian oral terdapat mulut dan madreporit, serta tidak memiliki anus. Jenis kelamin terpisah. Larvanya disebut pluteus (larva yang lengannya bersilia). Contoh Ophiuroidea adalah bintang ular (Ophioplocus).
Kelas Crinoidea
Crinoidea memiliki tubuh berlengan lima dan bercabang- cabang. Permukaan aboral terdapat kaliks dan tangkai (cirri- alat untuk memegang). Pada permukaan oral terdapat mulut. Anus tidak memiliki madreporit. Hidupnya lebih sering menempel, meskipun dapat berenang bebas. Contoh Crinoidea diantaranya lili laut (Metacrinus) dan bintang bulu (Antedon tenela).
Kelas Holothuroidea
Ciri Holothuroidea memiliki tubuh tidak berlengan; bentuk tubuh seperti mentimun (memanjang), tidak kaku, fleksibel dan lembut; rangka tereduksi menjadi butir-butir kapur dalam kulit. Di sekitar mulut ada tentakel yang bercabang-cabang. Tentakel dihubungkan dengan sistem pembuluh air. Tubuh memiliki lentera Aristoteles. Hewan ini bergerak dengan 3 baris kaki pembuluh pada bagian ventral (bawah) dan 2 baris kaki pembuluh pada bagian dorsal. Contoh Holothuroidea diantaranya mentimun laut (Curcumaria) dan teripang (Thyone briareus).
Peran dan Manfaat Echinodermata (Hewan Berkulit Duri)
Peran dan manfaat echinodermata diantaranya yaitu:
- Echinodermata dapat dikonsumsi, misalnya teripang dan telur bulu babi.
- Dalam ekosistem, Echinodermata berperan sebagai pembersih laut karena memakan bangkai dan sisa-sisa hewan lain, misalnya mentimun laut.
- Rangka Echinodermata yang dihancurkan dapat dipakai sebagai pupuk karena banyak mengandung unsur kalsium dan fosfor.
Selain itu, kerugian yang disebabkan echinodermata diantaranya:
- Bintang laut tertentu (bintang laut duri) merusak hewan karang serta memakan kerang mutiara.
- Achanbasther adalah hama pada terumbu karang, karena memakan polip Coelenterata.
Baca Juga : Klasifikasi Cnidaria
Demikian artikel pembahasan tentang pengertian Echinodermata, ciri, struktur, fungsi, sistem organ, reproduksi, cara hidup, klasifikasi dan peranan klasifikasi Echinodermata secara lengkap. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.