Pengertian Tradisi, Tujuan, Fungsi, Macam-Macam Contoh dan Penyebab Perubahan Tradisi Terlengkap – Tradisi atau kebiasaan adalah sesuatu hal yang telah dilakukan sejak lama dan terus menerus menjadi bagian dari kehidupan kelompok masyarakat hingga sekarang. Tradisi ini sering dilakukan oleh suatu negara, kebudayaan, waktu dan agama yang sama.
Pengertian tradisi yang lain yaitu, tradisi adalah segala sesuatu yang diwariskan atau disalurkan dari masa lalu ke masa sekarang. Dalam arti sempit, tradisi berarti suatu warisan sosial khusus yang memenuhi syarat yang tetap bertahan di masa kini dan masih tetap kuat ikatannya dengan kehidupan masa kini.
Pengertian Tradisi Menurut Para Ahli
WJS Poerwadaminto (1976)
Menurut WJS Poerwadaminto, Tradisi adalah segala sesuatu yang menyangkut kehidupan dalam masyarakat yang dilakukan secara terus menerus, seperti adat, budaya, kebiasaan dan juga kepercayaan.
Soerjono Soekamto (1990)
Menurut Soerjono Soekamto, Tradisi adalah kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat dengan secara langgeng (berulang-ulang).
Bastomi (1984:14)
Menurut Bastomi, Tradisi adalah oh dari sebuah kebudayaan, dengan tradisi sistem kebudayaan akan menjadi kokoh. Jika tradisi dihilangkan maka ada harapan suatu kebudayaan akan berakhir saat itu juga.
Shils (1981:12)
Menurut Shils, Tradisi adalah segala sesuatu yang disalurkan atau diwariskan dari masa lalu ke masa kini. Kriteria tradisi bisa lebih dibatasi dengan mempersempit cakupannya
Piotr Sztompka (2011:69-70)
Menurut Piotr Sztompka, Tradisi adalah keseluruhan benda material dan gagasan yang berasal dari masa lalu namun benar-benar masih ada kini, belum dihancurkan, dirusak atau dilupakan.
Coomans, M (1987:73)
Menurut Coomans, M, Tradisi adalah suatu gambaran sikap dan perilaku manusia yang sudah berproses dalam watktu lama dan dilakukan secara turun temurun dimulai dari nenek moyang.
Tujuan Tradisi
Tujuan adanya tradisi dalam masyarakat yaitu agar hidup manusia kaya akan budaya dan nilai bersejarah serta agar kehidupan menjadi harmonis. Semua itu akan terwujud jika manusia saling menghargai, menghormati dan menjalankan tradisi dengan baik dan benar sesuai dengan aturan yang ada.
Fungsi Tradisi
Adapun fungsi tradisi yaitu:
Sebagai Penyedia Fragmen Warisan Historis
Sebagai penyedia fragmen warisan historis, tradisi kita pandang bermanfaat. Tradisi seperti suatu gagasan dan material yang dapat digunakan manusia dalam tindakan saat ini dan membangun masa depan dengan dasar pengalaman masa lalu. Contohnya peran yang harus diteladani seperti tradisi kepahlawanan, kepemimpinan karismatis dan lain sebagainya.
Sebagai Pemberi Legitimasi Pandangan Hidup
Tradisi berfungsi sebagai pemberi legitimasi pada pandangan hidup, keyakinan, pranata dan aturan yang sudaj ada. Semua itu membutuhkan pembenaran agar dapat mengikat anggotanya. Contohnya seperti wewenang seorang raja yang disahkan oleh tradisi dari seluruh dinasti terdahulu.
Sebagai Penyedia Simbol Identitas Kolektif
Tradisi berfungsi menyediakan simbol identitas kolektif yang meyakinkan, memperkuat loyalitas primodial kepada bangsa, komunitas dan kelompok. Contohnya seperti tradisi nasional dengan lagu, bendera, emblem, mitologi, ritual umum dan lain sebagainya.
Sebagai Tempat Pelarian
Tradisi berfungsi sebagai tempat pelarian dari keluhan, ketidakpuasan dan kekecewaan kehidupan modern. Tradisi yang mengesankan masa lalu yang lebih bahagia,menyediakan sumber pengganti kebanggaan jika masyarakat berada dalam kritis.
Tradisi kedaulatan dan kemerdekaan di masa lalu dapat membentuk suatu bangsa untuk bertahan hidup saat berada dalam penjajahan. Tradisi kehilangan kemerdekaan, cepat atau lambat akan merusak sistem tirani atau kediktatoran yang tidak berkurang pada masa kini.
Macam-Macam Tradisi
Berikut beberapa contoh tradisi yang ada di Indonesia:
Balimau
Masyarakat Sumatera Barat menyambut bulan suci ramadhan dengan melakukan tradisi balimau. Balimau dalam bahasa Minangkabau berarti mandi disertai keramas. Tradisi ini adalah lambang pembersihan diri sebelum mulai berpuasa. Balimau juga dilaksanakan dengan cara beramai-ramai. Dapat dilakukan di sungai, danau ataupun kolam. Siapapun dapat mengikuti, dari yang mudah sampai yang tua, laki-laki ataupun perempuan.
Ritual Tiwah
Di Kalimantan Tengah terdapat tradisi khusus yang dilakukan untuk orang yang sudah lama meninggal yaitu rirual tiwah. Upacara Tiwah tersebut biasa dilakukan oleh suku Dayak untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke sebuah rumah yang disebut Sandung. Ritual ini bertujuan untuk meluruskan perjalanan arwah menuju Lewu Tatau atau surga. Selain itu, ritual ini juga bertujuan untuk melepaskan kesialan bagi keluarga yang sudah ditinggalkan.
Tabuik
Tabuik berasal bahasa Arab yang memiliki arti kata tabut atau mengarak. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat di Pantai Barat, Sumatera Barat. Upacara tabuik ini digelar setiap hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram. Upacara tradisi ini menjadi simbol dan bentuk ekspresi rasa duka yang mendalam dan rasa hormat umat Islam di Pariaman terhadap cucu Nabi Muhammad SAW.
Makan Kue Apem
Makan kue apem merupakan penanda datangnya bulan puasa yang biasa dilakukan oleh masyarakat Surabaya. Nama kue apem dipercaya berasal dari kata “afwan” dari bahasa Arab yang berarti Maaf. Jadi secara simbolis makan kue apem bisa diartikan sebagai memohon maaf kepada keluarga, sanak saudara, dan teman. Setelah memakan kue apem orang berkumpul dan bersalaman saling meminta maaf dan dilanjutkan dengan acara tahlilan.
Dugderan
Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat di Semarang dan berupa seperti pasar malam. Para pedagang menjual berbagai macam barang, mulai dari mainan anak hingga pakaian. Selain itu, ada juga bentuk hiburan seperti komedi putar. Dugderan sendiri dipercaya sebagai gabungan dari kata “Dug” (suara bedug) dan “der” (suara meriam). Bedug dan meriam jaman dulu digunakan untuk menandai datangnya bulan suci ramadhan. Dugderan biasanya dimulai seminggu sebelum puasa dan berakhir tepat satu hari sebelum puasa dimulai.
Meugang
Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Aceh. Tradisi ini dilakuakan dengan menyembelih seekor kerbau dan dagingnya dimakan menjelang masa puasa. Warga Aceh bisa membeli kerbau ini dengan cara patungan. Kegiatan Meugang ini tidak hanya diadakan sebelum hari raya Idul Fitri saja, tapi juga saat hari raya Idul Adha.
Penyebab Perubahan Tradisi
Penyebab perubahan tradisi disebabkan karena banyak faktor diantaranya seperti adanya bentura antara tradisi yang satu dan tradisi lain dalam masyarakat tertentu.
Perubahan tradisi dari segi kuantitatifnya terlihat dari jumlah penganut atau pendukungnya. Rakyat dapat ditarik untuk mengikuti tradisi tertentu dan selanjutnya akan mempengaruhi semua rakyat satu negara atau bahkan bisa mencapai skala global.
Perubahan tradisi dari segi kualitatifnya dapat dilihat dari perubahan kadar tradisi, gagasan, simbol dan nilai tertentu ditambahkan dan yang lain dibuang.
Demikian penjelasan tentang Pengertian Tradisi, Tujuan, Fungsi, Macam-Macam Contoh dan Penyebab Perubahan Tradisi Terlengkap , semoga bermanfaat.
Originally posted 2023-05-16 16:56:45.