Pengertian, Proses dan Perbedaan Transpirasi dan Gutasi Pada Tumbuhan Lengkap – Dari awal tumbuhan memang menyerap air melalui akar dan akan kehilangan air melalui daun. Proses penguapan dari tumbuhan ke udara disebut dengan Transpirasi. Benih kecil hanya menguapkan beberapa tetes air dalam seminggu, akan tetapi pohon dewasa menguapkan lebih dari 1000 liter/hari. Selama transpirasi berlangsung air menguap dari daun melalui celah kecil yang disebut dengan stomata.
Hanya sebagian kecil, biasanya kurang dari 1% air yang diabsorpsi tumbuhan digunakan dalam reaksi metabolisme atau hidrolisis. Sebagian besar air yang diabsorpsi akar tanaman akan ditranspirasikan melalui daun.
Proses Transpirasi Pada Tumbuhan
Transpirasi adalah hilangnya air dalam bentuk uap air dari tubuh tumbuhan melalui penguapan. Penguapan air menciptakan daya isap sehingga tumbuhan bisa menyerap mineral dan nutrient penting dari dalam tanah.
Ratio antara hilangnya air melalui proses transpirasi dengan produksi bahan kering selama pertumbuhan merupakan ukuran efisiensi penggunaan air oleh tumbuhan.
Semakin besar ratio, maka semakin kurang efisien jenis tumbuhan tersebut dalam penggunaan air. Ratio transpirasi dari sebagian besar tanaman budidaya yaitu berkisar sekitar 100-500 atau lebih, yang artinya membutuhkan 100-500 gram air untuk menghasilkan 1 gram bahan kering tumbuhan. Dengan begitu, jenis tumbuhan tinggi yang hidup di darat sangat tidak efisien dalam penggunaan air. Meskipun begitu, ada pula beberapa tumbuhan yang lebih efisien dibanding jenis tumbuhan lainnya.
Tumbuhan C4 per unit air yang digunakan bisa menghasilkan bahan kering 3-4 kali lebih banyak dari tumbuhan C3.
Kehilangan air saat transpirasi dapat berlangsung dari setiap bagian tumbuhan yang berhubungan dengan atmosfir. Meski begitu, sebagian besar berlangsung melalui daun lewat stomata. Karena sifat kutikula yang impermeabel terhadap air, transpirasi yang berlangsung melalui kutikula relatif sangat kecil, untuk menguapkan 1 gram air dibutuhkan energi panas sebanyak 500 kal. Dengan begitu, transpirasi menimbulkan pengaruh pendinginan pada daun.
Kebutuhan panas untuk menguapkan air berasal dari sinar matahari. Sinar matahari disalurkan melalui tiga cara :
- Sebagai cahaya langsung, difusi atau pantulan
- Sebagai radiasi panas yaitu dari atmosfir, tanah atau benda sekitarnya
- Oleh aliran konveksi (aliran udara panas melalui daun). Dari jumlah panas yang diabsorpsi daun, hanya sebagian kecil saja yang diterima sebagai panas penghantaran (koduksi) dari bagian tubuh tumbuhan lainnya.
Laju transpirasi daun ini biasanya menunjukkan siklus harian. Pada hari yang cerah, terjadi peningkatan tranpirasi yang cepat pada pagi hari, dan mencapai puncaknya pada lewat tengah hari, lalu diikuti penurunan pada sore dan malam hari. Panas sensibel (konveksi) atau mungkin panas laten (dari tranpirasi) yang keluar pada siang hari mengalami pendinginan oleh radiasi yang kembali ke udara. Keadaan ini sering menghasilkan pembentukan embun.
Suhu daun pada malam hari biasanya beberapa derajat di bawah suhu udara karena kehilangan panas oleh radiasi kembali ke langit dan penerimaan panas yang relatif sedikit dari udara di sekitarnya. Pada pagi hari setelah matahari terbit, daun yang terkena sinar matahari akan cepat menjadi panas dan suhunya meningkat seiring dengan suhu udara. Pada waktu yang sama, stomata yang menutup pada malam hari akan terbuka. Dengan demikian daun akan bertranspirasi dan kehilangan panas. Hal tersebut biasanya akan menyebabkan daun yang terkena sinar matahari hanya memiliki suhu sedikit lebih tinggi dari udara.
Proses Gutasi Pada Tumbuhan
Tumbuhan juga mengalami gutasi yaitu proses pelepasan air dalam bentuk cair dari jaringan daun. Gutasi terjadi saat kondisi tanah sesuai sehingga penyerapan air tinggi akan tetapi laju penguapan (transpirasi) rendah maupun saat penguapan air sulit terjadi karena tingginya kelembaban udara. Proses gutasi terjadi pada struktur daun mirip stomata bernama hidatoda.
Pengeluaran air melalui proses gutasi terjadi akibat adanya tekanan positif dari akar. Walaupun saat laju transpirasi rendah, akar terus menyerap air dan mineral sehingga air yang masuk ke jaringan lebih banyak daripada yang dilepas keluar. Kondisi yang tidak mendukung terjadinya tekanan akar diantaranya suhu dingin dan tanah kering karena menghambat terjadinya gutasi. Kekurangan mineral juga dapat memengaruhi proses gutasi.
Jika transpirasi terjadi pada stomata, maka gutasi terjadi pada struktur khusus bernama hidatoda. Hidatoda disebut juga dengan stomata air. Hidatoda terletak pada bagian ujung dan sepanjang tepi daun. Oleh karena itu, titik air akan terlihat pada bagian ujung dan tepi daun.
Gutasi biasanya terjadi pada malam hari, akan tetapi juga dapat terjadi pada pagi hari.Laju gutasi paling tinggi ditemukan pada tumbuhan Colocasia nymphefolia. Gutasi paling banyak terjadi pada tumbuhan air, herba dan rerumputan.
Perbedaan Gutasi dan Transpirasi
Perhatikan label dibawah ini! Berikut adalah perbedaan gutasi dan transpirasi pada tumbuhan:
Demikian artikel tentang”Pengertian, Proses dan Perbedaan Transpirasi dan Gutasi Pada Tumbuhan Lengkap“, semoga bermanfaat.
Originally posted 2023-05-02 16:49:34.