Allah sebagai khalik pasti memiliki segala kesempurnaan. Tidak ada sesuatu pun yani denganDia. SebagaiumatIslam, kita selalu dituntutmenghayati sifatkesempurna. tersebut. Oleh karena itu, marilah kita mulai dengan memahami sifat-sifat Allah yang dimiliki-Nya.
Sifat-Sifat Allah
Untuk menumbuhkan dan mempertebal keimanan kepada Allah swt, maka setiap perlu mengetahui dan mengkaji sifat-sifat Allah dan asmaul husna. Kita perlu mengetahui Allah memiliki sifat-sifat wajib dan mustahil. Adapun sifat-sifat Allah yang wajib adalah sebagai berikut.
WUJUD
Allah wajib bersifat wujud (ada) dan mustahil Allah bersifat ‘adam (tidak ada). Allah berfirman dalam Surah Ali Imran Ayat 62 sebagai berikut.
Artinya: “Dan tak ada Tuhan selain Allah …. ” (QS Ali Imran: 62)
Keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa tidak hanya diajarkan oleh agama, tetapi ilmu pengetahuan pun mengetahui dan mengakui keberadaan-Nya. Seorang filsuf Yunani, Xenophanes (580-470 SM) mengatakan bahwa “Tuhan Yang Maha Esa itu tidak dijadikan, tidak bergerak, tidak berubah-ubah, dan la penguasa seluruh alam.”
QIDAM
Allah wajib bersifat qidam (tidak ada permulaan) dan mustahil Allah bersifat hudus (baru). Allah terjadi dengan sendirinya, tidak bermula, dan tidak berkesudahan, sedangkan makhluk- Nya adalah makhluk yang diciptakan dan mempunyai sebab kejadiannya Sesuatu makhluk yang terjadi tanpa sebab merupakan hal yang tidak dapat diterima oleh akal sebagaimana firman Allah swt. berikut.
Artinya: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin, dan Dia Maha mengetahui
segala sesuatu.” (QS A1 Hadid: 3)
WAJIB
Allah wajib bersifat baqa (kekal) dan mustahil bersifat fana (binasa). Allah wajib bersifat baqa, maksudnya Allah itu wajib bersifat kekal, senantiasa ada, dan tidak akan mengalami kebinasaan. Dalil naqli bahwa Allah itu wajib bersifat kekal adalah firman Allah dalam A1 Quran Surah Ar Rahman Ayat 26-27.
Artinya: “Semua yang ada di bumi itu akan binasa, dan tetap kekal zat Tuhanmu yang mempunyai
kebesaran dan kemuliaan.” (QS Ar Rahman: 26-27).
Mukhalafatuhu Lilhawadis
Allah wajib bersifat mukhalafatuhu lilhawadis (berbeda dengan makhluk-Nya) dan mustahil bersifat mumassalatu lilhawadis (serupa dengan yang baru). Firman Allah swt.
Artinya: “Tidak ada sesuatu pun yang menyerupai-Nya dan Dia (Allah) adalah Maha Mendengar
lagi Maha Melihat.” (QS Asy Syura: 11).
Qiyamuhu Binafsih
Allah wajib bersifat qiyamuhu binafsih (berdiri sendiri) dan mustahil Allah bersifat ihtiyaju bigairih (membutuhkan selain diri-Nya). Allah bersifat qiyamuhu binafsih artinya Allah berdiri sendiri dan tidak memerlukan bantuan dari kekuatan lain dalam menciptakan dan memelihara alam jagat raya.
Artinya: Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri.
(QS Ali Imran: 2).
WAHDANIYAH
Allah wajib bersifat wahdaniyah (Maha Esa) dan mustahil Allah bersifat ta’addud (berbilang). Allah bersifat wahdaniyah artinya bahwa Allah adalah Maha Esa. Keesaan Allah itu mutlak, artinya Allah Esa dalam zat-Nya, Esa dalam sifat-Nya, dan Esa dalam perbuatan-Nya.
Artinya: “Katakanlah! Dialah Yang Maha Esa, Allah adalah tempat bergantung segala sesuatu.
Dia tidak beranak dan tidak diperanakan. Dan tidak ada sesuatu pun yang setara (sama atau serupa) dengan-Nya.” (QS A1 Ikhlas: 1-4).
QUDRAT
Allah wajib bersifat qudrat (kuasa) dan mustahil Allah bersifat ajzun (lemah). Allah berbuat apa saja menurut kehendak-Nya terhadap makhluk dan memberikan ketentua batas waktu kekuasaannya. firman Allah swt. berikut.
Artinya:”Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS A1 Baqarah: 20)
IRADAT
Allah wajib bersifat iradat (berkehendak atau berkemauan) dan mustahil Allah bersil karahah (terpaksa). Arti sifat iradat adalah bahwa Allah selalu berkehendak akan terjadi sesuatu.Apabila Allah swt.berkehendak mewujudkan segala sesuatu, maka Allah swt. akan melakukannya.Firman Allah dalam Surah Yasin Ayat 82.
Artinya: “Sesungguhnya keadaannya apabila Dia (Allah) menghendaki sesuatu, hanyalah berkatt kepadanya “jadilah”, maka terjadilah ia. “(QS Yasin: 82).
ILMU
Allah wajib bersifat ilmu (Maha Mengetahui) dan mustahil Allah bersifat jahlun (bodoh)Allah swt. bersifat ilmu artinya Allah wajib bersifat mengetahui. Pengetahuan Allah itu Maha Sempurna dan tidak terbatas. Firman Allah:
Artinya: “Dan tidakah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” (QS A1 Isra: 85)
HAYAT
Allah wajib bersifat hayat (hidup) dan mustahil bersifat maut (mati) . Firman Allah dalam Surah A1 Baqarah Ayat 255.
Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur …” (QS A1 Baqarah: 255)
SAMA’
Allah wajib bersifat sama’ (Maha Mendengar) dan mustahil Allah bersifat assamu (tuli). Allah bersifat sama’ artinya Maha Mendengar terhadap segala sesuatu, baik yang diucapkan oleh makhluk-Nya maupun yang masih dalam bisikan hati nurani. Pendengaran makhluk terbatas oleh kemampuan inderanya. Allah berfirman dalam Surah A1 Maidah Ay at 76.
Artinya: “Katakanlah: “Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah sesrntu yang tidak dapat memberi mudarat kepadamu dan tidak pula memberi manfaat? Dan Allahlah. Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS A1 Maidah: 76).
BASAR
Allah wajib bersifat basar (Maha Melihat), mustahil Allah bersifat a’ma (buta).Allah swt. bersifat Maha Melihat. Cara Allah melihat berbeda dengan cara manusia melihat. Allah swt. Maha Melihat segala sesuatu tidak dengan mata sebagaimana mata yang dimiliki manusia. Firman Allah Surah Al Mulk Ayat 19.
Artinya: “Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya diatas mereka? Tidakada yangmenahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha melihat segala sesuatu.” (QS Al Mulk: 19)
KALAM
Allah wajib bersifat kalam (Maha Berfirman), mustahil Allah bersifat bukmun (bisu). Petunjuk, pedoman, dan pegangan hidup manusia itu disampaikan dengan kalam, yaitu firman Allah atau wahyu yang disampaikan kepada rasul-Nya. Setiap orang yang mengaku muslim wajib membaca dan mempelajari isi kalam Allah, yaitu Al Quran. Oleh karena itu, jelaslah bahwa Allah swt memiliki sifat kalam, namun tidak sama dengan kalam (bicara) hamba-Nya. Firman Allah berikut ini:
Artinya: “Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung…” (QS An Nisa 164).
Kaunuhu Qadirun
Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkuasa Mengadakan Dan Mentiadakan.firman Allah
Artinya: “Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu“ (QS. Al Baqarah :20).
Kaunuhu Muridun
Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Menghendaki dan menentukan tiap-tiapsesuatu, Ia berkehendak atas nasib dan takdir manusia.firman Allah
Artinya: “Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki“(QS. Hud :107)
Kaunuhu ‘Alimun
Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu,mengetahui segala hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi,Allah pun dapat mengetahui isi hati dan pikiran manusia.
firman Allah
Artinya: “Dan Alllah Maha Mengetahui sesuatu“(QS. An Nisa’ :176)
Kaunuhu Hayyun
Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Hidup, Allah adalah Dzat Yang Hidup,Allah tidak akan pernah mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah. firman allah
Artinya: “Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati“(QS. Al Furqon :58)
Kaunuhu Sami’un
Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mendengar, Allah selalu mendengar pembicaraan manusia, permintaan atau doa hambaNya. firman allah
Artinya:“Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui“(QS. Al Baqoroh :256).
Kaunuhu Basirun
Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Melihat akan tiap-tiap yang Maujudat ( Benda yang ada ).Allah selalu melihat gerak-gerik kita. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berbuat baik.firman Allah
Artinya: “Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan“(QS. Al Hujurat :18)
Kaunuhu Mutakallimun
Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkata-kata, Allah tidak bisu, Ia berbicara atau berfirman melalui ayat-ayat Al Quran. Bila Al Quran menjadi pedoman hidup kita, maka kita telah patuh dan tunduk terhadap Allah swt .
Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang 20 Sifat Allah Yang Wajib Kita Ketahui Lengkap Dengan Firman-NYA. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.
Baca postingan selanjutnya:
- Ayat Al-Quran Tentang Manusia Dan Tugasnya Sebagai Makhluk Allah
- Perkembangan Pembaruan Islam Abad Modern di India dan Pakistan
- Perkembangan Pembaruan Islam Abad Modern di Turki
- Perkembangan Pembaruan Islam Abad Modern di Mesir
- Perkembangan Pembaruan Islam Abad Modern di Hejaz (Arab Saudi)
- Persiapan Dan Tatacara Ceramah Dalam Tablig Dan Dakwah
- Pengertian Serta Pentingnya Tablig Dan Dakwah Dalam Umat Beragama Islam