Pengertian Personal Branding Adalah – Apa yang dimaksud dengan personal branding? Mengapa personal branding itu penting? Bagaimana cara membangun personal branding? Bagaimana membuat personal branding yang baik? Perlukah personal branding? Apa saja komponen penting dalam personal branding? Sebutkan tiga langkah utama dalam personal branding?
Baca Juga : Pengertian Branding
Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian personal branding menurut para ahli, karakteristik, manfaat, elemen, komponen, konsep, cara membangun dan meningkatkan personal branding secara lengkap.
Pengertian Personal Branding
Personal branding atau pemasaran diri adalah upaya sadar dan disengaja untuk menciptakan dan mempengaruhi persepsi publik mengenai seseorang dengan menempatkan diri sebagai otoritas dalam industri, meningkatkan kredibilitas dan membedakan diri dari persaingan dengan tujuan mengembangkan karir, meningkatkan lingkaran pengaruhnya atau berdampak yang lebih besar lagi.
Personal branding artinya proses membentuk, menarik dan menjaga persepsi masyarakat terhadap aspek seseorang seperti nilai, prestasi, kepribadian atau keahlian yang dibangun baik sengaja maupun tidak sengaja dengan tujuan menunjukkan citra positif sehingga bisa menciptakan loyalitas dan kepercayaan yang bisa digunakan sebagai alat pemasaran.
Personal branding dapat diartikan juga sebagai praktik memasarkan orang dan karier sebagai merek atau bisa didefinisikan kesuksesan dalam bentuk pengemasan diri.
Personal branding merupakan tindakan dalam kehidupan individu yang berperan aktif. Penting untuk menciptakan branding pada diri sendiri, sebab ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dan memungkinkan individu untuk mengatur kehidupan mereka sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
Personal branding merujuk pada proses membangun persona publik diri untuk target, sehingga dalam mengkomunikasikan nilai, tujuan, dan keyakinan harus dilakukan dengan hati-hati dan akurat.
Personal branding akan menciptakan pandangan yang unik dan berbeda terhadap seseorang. Pertanyaan yang muncul untuk menjelaskan personal branding yaitu siapa sebenarnya diri anda (who are you), apa yang telah anda lakukan sebelumnya (what have you done), dan apa visi misi anda ke depan (what will you do).
Pengertian Personal Branding Menurut Para Ahli
McNally dan Speak (2004)
Personal brand adalah persepsi yang tertanam dan terpelihara di benak orang lain, yang memiliki tujuan akhir agar publik punya pandangan positif terhadapnya sehingga dapat berlanjut kepada kepercayaan dan loyalitas.
Montoya (2006)
Personal branding adalah sebuah seni dalam menarik dan memelihara lebih banyak klien dengan cara membentuk persepsi publik secara aktif.
Wasesa (2011)
Personal branding adalah proses ketika orang menggunakan dirinya atau karirnya sebagai merek (brand). Personal branding merupakan seni untuk menarik dan menjaga persepsi publik secara aktif yang mana membangunnya bisa dari orang, nama, tanda, simbol atau desain yang dapat dijadikan pembeda dari kompetitornya.
Parengkuan dan Becky (2014)
Personal brand adalah suatu kesan yang berkaitan dengan keahlian, perilaku maupun prestasi yang dibangun oleh seseorang baik secara sengaja maupun tidak sengaja dengan tujuan untuk menampilkan citra dirinya. Personal brand dapat dijadikan suatu identitas yang digunakan orang lain dalan mengingat seseorang.
Haroen (2014)
Personal branding adalah proses membentuk persepsi masyarakat terhadap aspek-aspek yang dimiliki seseorang, seperti kepribadian, kemampuan, atau nilai-nilai dan bagaimana semua itu menciptakan persepsi positif dari masyarakat yang dapat digunakan sebagai alat pemasaran.
Baca Juga : Brand Awareness (Kesadaran Merek)
Karakteristik Personal Branding
Ada 3 karakteristik dan hal dasar yang harus diperhatikan dalam merancang personal branding yang kuat menurut McNally dan Speak (2004), diantaranya yaitu:
Memiliki ciri khas (Authenticity)
Personal branding yang kuat menguraikan hal yang sangat spesifik yang menjadi cerminan dari ide dan nilai dalam diri yang membedakan dari orang lain. Kekhasan tersebut bisa dipresentasikan dalam bentuk kualitas pribadi, tampilan fisik, atau keahlian.
Relevan
Hal ini menjelaskan bahwa personal brand yang berhubungan dengan karakter diri menguraikan sesuatu yang dianggap dibutuhkan atau penting oleh masyarakat. Apabila tak ada keterikatan (relevansi)maka akan sulit terjadi penguatan pikiran masyarakat.
Konsisten
Hal ini terkait dengan usaha membangun personal brand secara konsisten sehingga orang lain bisa dengan mudah dan jelas mengidentifikasi personal brand tersebut sehingga terbentuk brand equity (keunggulan merek).
Selain itu, ada sejumlah kriteria pentng dalam membangun personal branding yang efektif menurut Rampersad (2008), diantaranya:
Spesialisasi (Specialization)
Kosentrasi terhadap satu bakat inti tau ketrampilan unik, sebab menjadi generalis tanpa satu pun keterampilan, kemampuan, atau bakat khusus akan membuat brand tidak unik, spesial, dan berbeda.
Wibawa (Authority)
Seorang ahli dan seorang pemimpin yang efektif akan dipandang dan memiliki wibawa.
Keberbedaan (Differentiation)
Personal brand harus ditunjukan secara berbeda dan unik lain daripada yang lain. Personal brand harus memiliki definisi yang jelas sehingga masyarakat bisa dengan cepat menangkap pesan brand.
Relevan (Relevan)
Pesan brand harus berhubungan dengan hal yang dianggap penting bagi masyarakat.
Visibilitas (Visibility)
Visibilitas merupakan pengulangan konsisten dan pemaparan jangka panjang.
Kegigihan (Persistence)
Dibutuhkan kegigihan agar suatu merek yang dibangun tumbuh.
Kebaikan (Goodwill)
Personal brand harus dibuat terkait dengan hal positif dan bermanfaat sehingga akan menciptakan personal brand yang bertahan lama dan baik.
Kinerja (Performance)
Agar personal brand dikenal dibutuhkan kinerja dan perbaikan yang secara konsisten, jika tidak maka brand hanya akan memalukan.
Baca Juga : Kualitas Produk
Manfaat Personal Branding
Manfaat personal branding diantaranya yaitu:
- Membangun dan mengembangkan kepercayaan rekan kerja/orang lain.
- Membantu membangun hubungan diberbagai bidang keahlian.
- Membantu seseorang membangun kredibilitas atau mendapat pengakuan sebagai ahli dibidangnya dan pemimpin pemikiran.
- Mendapatkan kepercayaan diri untuk mengembangkan merek.
- Membantu seseorang mempunyai authenticity atau keotentikan (keaslian) yang dapat mempermudah dirinya memenuhi hal dalam hidupnya dan membantu meminimalisir kelemahannya.
Sedangkan menurut Haroen (2014), manfaat membangun personal branding diantaranya yaitu:
- Menciptakan diferensiasi.
- Membangun penentuan posisi (positioning).
- Memperkuat persepsi brand yang tertanam dalam masyarakat.
- Melahirkan kepercayaan.
- Menjadikan pesan bahwa brand merupakan solusi atas masalah kebutuhan masyarakat.
Elemen Personal Branding
Berikut ini elemen dasar yang harus dibangun dan diintegrasikan bersama menurut Montoya dan Vandehey (2008), diantaranya yaitu:
Individu itu sendiri (You)
Individu mampu membentuk personal branding melalui polesan dan metode komunikasi yang rancang dengan baik kepada target market untuk menyampaikan dua hal yakni siapakah seseorang tersebut sebagai suatu pribadi? dan spesialisasi apa yang seseorang itu lakukan?
Janji (Promise)
Personal branding merupakan suatu janji dan tanggung jawab untuk memenuhi harapan masyarakat yang muncul akibat personal brand tersebut.
Relasi atau Hubungan (Relationship)
Personal branding yang baik akan menciptakan relasi yang baik dengan masyarakat.
Komponen Personal Branding
Menurut Erwin Parengkuan dan Becky Tumewu, komponen personal branding diantaranya:
Nilai (Value). Hal ini berkaitan dengan keyakinan, kesukaan dan juga passion yang dimiliki.
- Kemampuan dan Keterampilan (Skill & Competence). Hal ini bisa digunakan untuk melakukan, mengerjakan, atau menghasilkan suatu hal.
- Perilaku (Behavior). Untuk membangun personal brand, seorang individu harus melakukan upaya yang sejalan untuk mendukung pembentukan personal brand secara terus menerus.
- Penampilan (Look). Hal ini berkaitan dengan mode, tata rambut dan lainnya yang harus disesuaikan dengan citra yang akan dibangun.
- Keunikan (Uniqueness). Keunikan atau ciri khas akan menjadi pembeda individu yang satu dengan yang lain.
- Prestasi (Achievement). Hal ini dapat menjadi nilai tambah bagi kredibilitas dan profesionalisme seorang individu.
- Kekuatan (Strength). Dengan kekuatan, maka seseorang mampu menunjukkan kemampuan sehingga masyarakat akan tertarik.
- Autentik (Authentic). Individu yang dapat memahami dirinya maka akan lebih mudah membangun personal branding dan menggambarkan dirinya yang sebenarnya.
- Tujuan (Goal). Dengan adanya tujuan, maka seseorang akan memiliki arah agar cita-cita atau keinginannya terwujud.
Baca Juga : Pengertian Pengembangan Produk
Konsep Personal Branding
Adapun konsep yang menjadi dasar hukum dalam membentuk personal branding menurut Montoya (Mufid, 2012), diantaranya yaitu:
Spesialisasi (The law of specialization)
Ciri khas suatu personal branding yang hebat adalah ketepatan suau spesialisasi, hanya terkonsentrasi pada suatu kekuatan, keahlian atau pencapaian tertentu. Spesialisasi bisa dilakukan melalui beberapa cara diantaranya kemampuan, perilaku, gaya hidup, misi, produk, profesi, dan pelayanan.
Kepemimpinan (The law of leadership)
Suatu personal branding dengan kekuasaan juga kredibilitas mampu menempatkan seseorang sebagai pemimpin dari kesempurnaan.
Kepribadian (The law of of personality)
Personal branding yang hebat harus didasarkan pada kepribadian dan muncul apa adanya dengan segala ketidaksempurnaannya.
Perbedaan (The law of distinctiveness)
Personal branding yang baik dan efektif harus ditunjukan dengan cara berbeda.
Terlihat (The law of visibility)
Personal branding harus dilakukan secara konsisten hingga personal brand seseorang terlihat. Untuk itu, jika ada kesempatan perlu untuk mempromosikan diri atau memasarkan diri.
Kesatuan (The law of unity)
Personal branding dan kehidupan pribadi seseorang harus sejalan dengan etika moral dan sikap yang sudah ditentukan merek tersebut.
Keteguhan (The law of persistence)
Personal branding memerlukan waktu untuk tumbuh dan selama proses berjalan penting untuk selalu memperhatikan setiap tahapannya.
Nama baik (The law of goodwill)
Apabila personal branding ingin menciptakan hasil yang lebih baik dan bertahan lebih lama maka individu harus diasosiasikan dengan nilai/ide yang diakui positif dan bermanfaat secara umum.
Cara Membangun Personal Branding
Berikut ini cara atau tips membangun personal branding, diantaranya:
- Memahami diri sendiri dengan benar atau personal branding harus meruakan refleksi diri sendiri.
- Belajar berbicara di depan umum (public speaking).
- Menulis artikel mengenai bidang yang dikuasai dan terlibat dalam kesempatan wawancara.
- Membangun keberadaan diri secara offline maupun online (bisa dengan website).
- Selalu mempelajari hal-hal baru.
Cara Meningkatkan Personal Branding
Berikut ini cara meningkatkan personal branding, diantaranya yaitu:
- Ketahui diri sendiri dengan baik.
- Menentukan kenapa ingin dikenal.
- Menentukan audiens target.
- Melakukan riset industri yang diinginkan dan ikuti ahlinya.
- Meminta wawancara informasional dari para profesional.
- Siapkan elevator pitch, yaitu penjelasan yang luas dan singkat tentang dirimu atau bisnismu, biasanya dilakukan dalam durasi 30-60 detik.
- Memperluas jaringan secara teratur dan efektif untuk mengembangkan lingkaran profesional.
- Meminta rekomendasi.
- Melakukan personal branding tidak hanya secara online.
Baca Juga : Diversifikasi Produk
Demikian artikel pembahasan materi tentang pengertian personal branding menurut para ahli, karakteristik, manfaat, elemen, komponen, konsep, cara membangun dan meningkatkan personal branding secara lengkap. Semoga bermanfaat