Pengertian Peran Sosial – Apa yang dimaksud dengan peran sosial? Apa saja jenis peran sosial? Apa fungsi peran sosial? Bagaimana konsep peran sosial?
Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian peran sosial menurut para ahli, jenis, ciri, teori konsep dan contoh peran sosial secara lengkap.
Baca Juga : Pengertian Peran
Pengertian Peran Sosial
Peran sosial adalah perilaku dan/atau tingkah laku yang diharapkan dari seseorang yang menduduki status sosial tertentu dalam masyarakat. Status sosial seseorang akan menentukan peran sosialnya dalam masyarakat dimana semakin tinggi status sosial yang mereka miliki maka semakin besar pula peran mereka dalam masyarakat.
Peran sosial bisa juga diaiartikan sebagai keterkaitan perilaku, hak & kewajiban, serta kepercayaan juga norma sosial yang telah dikonseptualisasikan oleh orang-orang dalam situasi tertentu.
Peran sosial meliputi berbagai tindakan yang diberikan pada setiap individu dalam masyarakat. Tindakan atau perilaku individu tersebut akan berubah sesuai dengan orang lain.
Peran sosial ditentukan oleh status sosial, dimana setiap peran sosial memiliki hak dan kewajiban yang berbeda sesuai dengan status sosial yang ia miliki.
Menurut Soerjono Soekanto, peran sosial berarti aspek dimamis. Jika seseorang menjalankan hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya, maka dia sudah menjalankan suatu peran.
Peran sosial dan status sosial itu berbeda. Status sosial lebih mengacu pada aspek statis seseorang dalam sistem organisasi masyarakat, sedangkan peran sosial lebih mengacu pada aspek dinamis dan fungsional seseorang dalam sistem organisasi masyarakat.
Baca Juga : Pengertian Komunitas
Teori Peran Sosial
Terdapat 5 model teori pendekatan peran diantaranya:
Teori Struktural
Teori pendekatan ini dikemukakan oleh Robert E. Park. Pendekatan struktural menyatakan bahwa peran sosial ditentukan posisi dalam struktur sosial. Posisi sosial meliputi status dan menentukan perilaku individu secara langsung. Singkatnya, teori struktural berasumsi bahwa peran sosial merupakan produk dari status sosial.
Teori Interaksional
Teori yang merupakan pendekatan mikro ini dikemukakan oleh George H. Mead. Teori ini menyatakan bahwa peran sosial individu berdasarkan situasi san interaksi dengan lingkungan sosial. Mead mengemukakan bahwa individu mempunyai kapasitas merefleksi diri lewat pandangan orang lain.
Teori Relasional
Teori ini merupakan rekonsiliasi antara teori struktural dan teori interaksional. Teori ini menyarakan bahwa peran sosial seseorang dapat dideterminasi oleh kekuatan struktural juga kekuatan interaksional.
Konsep Peran Sosial
Berikut ini beberapa konsep terkait dengan peran sosial, beberapa di antaranya:
Role Conflict (Konflik peran)
Konflik peran mengarah pada kondisi dimana individu diharapkan bertindak dalam peran kontradiktif dalam kesehariannya. Konflik bisa menjadi produk dari kepentingan kontradiktif atau saat ada perbedaan norma dengan tanggung jawab individu dalam peran tertentu. Contoh konflik peran diantaranya dimana seorang ibu yang bekerja dinilai tidak cocok berperan sebagai istri yang baik.
Baca Juga : Pengertian Mobilitas Sosial
Role Distancing (Menjauhkan Peran)
Role distancing mengarah terhadap praktik menjauhkan diri dari peran. Contohnya seorang aktris mungkin harus menjalankan konsep role distancing yang sangat berbeda antara perspektif profesional dan pribadi.
Role Exit (Menghentikan Peran)
Penghentian peran biasanya dilakukan untuk membangun peran yang baru. Contohnya seseorang menjadi orangtua.
Role Expectation (Ekspektasi Peran)
Ekspektasi peran mengacu pada tindakan yang diharapkan dari individu yang memiliki peran tertentu. Contohnya setiap profesi mempunyai harapan akan peran spesifiknya.
Role Performance (Kinerja Peran)
Kinerja peran mengarah pada tingkat kinerja individu terkait peran yang dibebankan padanya.
Role Reversal (Pembalikan Peran)
Pembalikan peran mengacu pada tindakan individu yang saling bertukar peran. Contohnya, seorang psikolog bisa meminta bantuan dari teman dekat atau kerabatnya.
Role Segregation (Segregasi Peran)
Segregasi peran mengarah pada pemisahan mitra peran satu sama lain. Contohnya, hakim pengadilan yang tidak menghadiri persidangan yang berkaitan dengannya secara pribadi.
Baca Juga : Pengertian Interaksi Sosial
Jenis-Jenis Peran Sosial dan Contohnya
Berikut ini macam-macam jenis peran sosial, diantaranya yaitu:
Peran Gender
Ini merupakan analisis peran yang diharapkan seseorang dalam masyarakat sesusi dengan jenis kelamin. Contohnya, ayah harus menjadi kepala keluarga dan memenuhi kebutuhan hidup dan lainnya.
Peran Bio Sosiologis
Individu akan menmyadari peran mereka dalam hal bertanggung jawab terhadap kelestarian alam dan anggota masyarakat yang ada dilingkungannya.
Peran Budaya
Individu dalam wilayah budaya harus memenuhi harapan masyarakat padanya. Contohnya, Pemimpin adat yang berkewajiban menjalankan tugasnya dalam upacara atau ritual budaya.
Situasi Peran Khusus
Seseorang bisa berperan sesuai dengan situasi tak terduga yang dialaminya. Contohnya, seseorang menjadi saksi atau korban suatu kecelakaan.
Diferensiasi Sosial
Umumnya ini mengarah pada perubahan peran sosial berdasarkan profesi dan hubungan. Seseorang mencoba banyak profesi seperti memasak, mengajar, mengganti keran mempunyai perbedaan peran untuk dipenuhi.
Berdasarkan cara mendapatkannya, ada 2 jenis peran sosial yaitu:
Peran Bawaan
Peran bawaan adalah peran yang didapatkan individu secara otomatis atau melekat pada diri individu tersebut bukan melalui usaha atau prestasi yang ia lakukan.
Contohnya, peran sebagai ibu, ayah, anak dan lain sebagainya. Dimana peran tersebut tak bisa dihindari karena itu sudah status bawaan.
Peran Pilihan
Peran pilihan adalah peran yang diperoleh individu melalui usaha yang ia lakukan sesuai harapannya. Contohnya, peran menjadi guru, atau yang lain sebagainya.
Baca Juga : Pengertian Ketimpangan Sosial
Berdasarkan cara pelaksanaannya, ada dua jenis peran sosial diantaranya:
Peran yang Diharapkan
Ini merupakan peran yang diinginkan seseorang dalam masyarakat untuk dilaksanakan dengan baik dan sesuai ketentuan yang ada. Contohnya peran sebagai pengacara, jaksa, hakim dan polisi dimana peran tersebut harus dilaksanakan dengan baik tanpa tawar menawar karena berhubungan dengan hak asasi.
Peran yang Disesuaikan
Ini merupakan peran yang dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Contohnya, pelawak yang harus melawak saat berada dipanggung untuk menyampaikan pesan dan saat dalam keluarga pesan tidak disampaikan dengan cara melawak.
Berdasarkan prioritas pelaksanaannya, ada dua jenis peran sosial, diantaranya:
Peran Kunci
Peran ini meruipakan peran inti atau pokok yang dimiliki seseorang dari beberapa peran yang ia miliki. Contohnya: Pak Indra sebagai kepala keluarga juga sebagai pedagang beras, tapi peran kunci beliau adalah seorang kepala keluarga.
Peran Tambahan
Peran tambahan adalah peran seseorang setelah peran utamanya. Contohnya, pak Indra memiliki peran tambahan selain menjadi kepala keluarga.
Baca Juga : Pengertian Dukungan Sosial
Demikian artikel pembahasan tentang pengertian peran sosial menurut para ahli, jenis, ciri, teori konsep dan contoh peran sosial secara lengkap. Semoga bermanfaat