Isi Perjanjian Kalijati – Apa yang dimaksud dengan perundingan Kalijati? Apa isi dari Perjanjian Kalijati? Siapa yang menandatangani perjanjian Kalijati? Apa alasan Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang?
Baca Juga : Perjanjian Roem Royen
Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang sejarah perjanjian Kalijati, latar belakang sejarah, tokoh, isi, pasca, dampak dan peninggalan perjanjian kalijati secara lengkap.
Pengertian Perjanjian Kalijati
Perjanjian Kalijati adalah perjanjian yang dilakukan di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Perjanjian Kalijati dilakukan pada tanggal 8 Maret 1942. Dengan ditandatanganinya perjanjian ini, Jepang mulai menjajah Indonesia. Hal ini memicu Jepang mengikuti Perang Dunia II.
Perjanjian kalijati adalah perjanjian yang dilakukan Jepang dan Belanda saat berada di Indonesia, tepatnya di Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.
Belanda menyerah kepada jepang tanpa syarat karena pada tangga 5 Maret 1942 pasukan Jepang berhasil menguasai Batavia. Selanjutnya pasukan Jepang menguasai seluruh Pulau Jawa. Oleh karena itu Belanda menyerah tanpa syarat di Kalijati, Subang, Jawa Barat.
Sekitar tahun 1942, Jepang muncul dan menjad kekuatan imperialis baru. Mereka dengan percaya diri melawan beberapa negara, salah satu peristiwa yang diingat adalah Jepang membom Pearl Harbor, Amerika dan akibat serangan tersebut, Ameria mengalami kerugian besar dan kehilangan banyak prajurit.
Selain itu, Jepang ingin menguasai Asia atau Timur. Untuk mendapatkan kekuasaan tersebut, Jepang berekspansi ke beberapa negara Asia termasuk Indonesia.
Pada saat datang ke Indonesia, Jepang dihadapkan dengan Belanda yang sudah lebih dulu menjajah Belanda. Hal tersebut menyebabkan perang yang tidak dapat dihindarkan. Jepang tampak lebih siap dibanding Belanda, Jepang memukul Belanda tanpa henti dan membingungkan Belanda. Sebagai akibat dari serangan berulang-ulang ini, Belanda akhirnya mengusulkan perjanjian Kalijati. Perjanjian ini mengakhiri perang dan menggantikan kekuasaan Belanda atas Indonesia dengan Jepang.
Baca Juga : Perjanjian Tuntang
Latar Belakang Perjanjian Kalijati
Setelah restorasi Meiji, Jepang menjadi salah satu kekuatan militer dan ekonomi baru. Perkembangan yang signifikan membuat Jepang menjadi negara terkemuka di Asia dan berambisi untuk menciptakan negara di Asia Timur Raya dengan memperluas koloninya, termasuk Cina dan juga Indonesia.
Di sisi lain, Belanda yang lebih dulu ngengakar di Indonesia, kehilangan kekuatan. Serangan Nazi Jerman membuat Belanda gila dan mengalami krisis. Belanda kehilangan banyak pasukan dan ekonomi Belanda penuh sesak. Krisis tersebut diperburuk oleh serangan Jepang terhadap Indonesia, yang berhasil mendarat di Indramayu pada awal Maret 1942.
Serangan keras kepala Jepang terhadap Belanda akhirnya membiarkan pertahanan Belanda jatuh ke tangan Jepang satu per satu. Pihak Belanda berhasil diambil alih oleh Jepang hanya dalam waktu satu minggu. Karena mereka di bawah tekanan dan tidak memiliki sumber energi baru, akhirnya Belanda dipaksa untuk menerima perjanjian Kalijati yang ditawarkan oleh Jepang. Perjanjian Kalijati ini mengakhiri kolonialisme Belanda, yang telah mengakar di Nusantara selama berabad-abad.
Pelaksanaan Perjanjian Kalijati
Nama Perjanjian Kalijati berasal dari nama daerah di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kalijati merupakan salah satu nama di daerah yang berfungsi sebagai situs negosiasi. Perjanjian Kalijati dilaksanakan sekitar 8 Maret 1942, yang berarti berakhirnya pemerintahan Belanda untuk Indonesia.
Tokoh Perjanjian Kalijati
Tokoh yang terlibat dalam perjanjian kalijati adalah Tjarda van Starkenborgh Starchouwer sebagai gubernur Hindia Belanda dan Jenderal Hitoshi Imamura dari Jepang. Orang lain yang duduk di meja penyelesaian dan menyaksikan penyelesaian dari awal sampai akhir adalah Letnan Jenderal Heindrik Ter Poorteten yang merupakan komandan tentara Belanda untuk wilayah Indonesia.
Isi Perjanjian Kalijati
Perjanjian Kalijati merupakan upaya diplomatik yang dilakukan Jepang dan Belanda untuk mengakhiri gencatan senjata yang sangat merugikan pihak Belanda. Setelah menandatangani perjanjian ini, Belanda harus menyerahkan wilayah Indonesia untuk menjadi koloni Jepang. Perjanjian ini dibuat cukup cepat dan tidak banyak intervensi, hal tersebut terjadi karena Belanda nampak tidak berdaya melawan Jepang.
Baca Juga : Perjanjian Renville
Isi perjanjian Kalijati, diantaranya yaitu:
- Belanda menyerahkan seluruh wilayah Indonesia tanpa syarat ke Jepang dan gencatan senjata antara Belanda dan Jepang berakhir
- Jepang akan membentuk pemerintahan militer dengan banyak divisi di Indonesia
- Divisi pertama pemerintahan militer adalah Pemerintah Angkatan Darat pada 16 Masehi dengan daerah asal Jawa dan Madura dengan pemerintah pusat di Jakarta.
- Divisi kedua dari pemerintahan militer adalah Pemerintah Angkatan Darat pada tahun 25 M, dengan wilayah asal Sumatera dan pemerintah pusat di Bukittinggi.
- Pembagian pemerintahan militer kedua adalah pemerintah armada angkatan laut dengan rumah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua dan Maluku dengan pemerintah pusat di Makassar.
- Departemen pemerintah ketiga dipimpin oleh kepala staf, Gunseikan.
Dengan adanya perjanjian kalijati menandai era baru kolonialisme di Indonesia dimana kesepakatan tersebut mendorong Belanda mengakui kekalahan pada Jepang dan hal tersebut membuat hak Belanda yang telah menguasai Indonesia berabad-abad telah hilang.
Situasi Pasca Perjanjian Kalijati
Pada awalnya, rakyat Indonesia menyambut pengambilalihan Jepang dari Belanda karena percaya bahwa Jepang sesama bangsa Asia akan membawa perubahan positif. Hal ini ditunjang dengan tindakan Jepang seperti:
- Penandatanganan perjanjian ini juga menandai berakhirnya kekuasaan dan pendudukan Belanda di Indonesia, yang telah berlangsung kurang lebih 350 tahun dan secara resmi digantikan oleh Jepang oleh penjajah Jepang.
- Jepang membentuk sejumlah besar entitas militer di tingkat yang berbeda sehingga pemuda dan orang Indonesia dapat memiliki akses yang lebih baik ke pendidikan, terutama pendidikan militer.
- Indonesia dijanjikan kemerdekaan dari Jepang melalui pembentukan BPUPKI dan PPKI, yang tugasnya adalah membuat persiapan yang diperlukan untuk kemerdekaan.
Akan tetapi, semua ini hanya omong kosong agar Jepang mendapatkan simpati dari rakyat Indonesia. Faktanya, perlakuan Jepang terhadap rakyat Indonesia jauh lebih kejam daripada penjajahan Belanda, sehingga pendudukan Jepang di Indonesia, walaupun hanya berlangsung selama tiga tahun, lebih buruk bagi rakyat secara keseluruhan.
Baca Juga : Isi Perjanjian Saragosa dan Perjanjian Tordesillas
Dampak Perjanjian Kalijati
Perjanjian 1942 di Kalijati, Subang, Jawa Barat, mengubah nasib Indonesia. Ada beberapa dampak yang terjadi setelah perjanjian ditandatangani. Beberapa efek perjanjian kalijati tersebut diantaranya:
- Akhir dari kolonialisme Belanda, yang telah ada di Indonesia selama 3,5 abad dan digantikan oleh kolonialisme baru di Jepang
- Awalnya rakyat Indonesia menyambut kemenangan Jepang atas Belanda dan percaya bahwa Jepang akan membawa perubahan yang lebih baik karena keduanya adalah negara Asia.
- Orang-orang muda dan orang-orang di Indonesia memiliki akses yang lebih baik ke pendidikan, terutama pendidikan militer, karena Jepang telah membentuk banyak organisasi militer di berbagai tingkatan
- Jepang menjanjikan Indonesia kemerdekaan Jepang dengan mendirikan BPUPKI dan PPKI, yang tugasnya adalah mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan Indonesia untuk menyambut kemerdekaan.
Tapi semua hal tersebut hanya harapan karena faktanya perlakuan Jepang terhadap rakyat Indonesia jauh lebih kejam daripada penjajahan Belanda, sehingga pendudukan Jepang di Indonesia, walaupun hanya berlangsung selama tiga tahun, lebih buruk bagi rakyat secara keseluruhan.
Peninggalan Perjanjian Kalijati
Berikut ini beberapa peninggalan perjanjian kalijati yang masih bisa dikunjungi, diantaranya:
Museum Rumah Sejarah (Rumah Sejarah Kalijati)
Ini merupakan bekas rumah tempat Belanda dan Jepang menadatangani Perjanjian Kalijati.
Museum Hidup
Museum ini disebut denga museum hidup karena selalu menyimpan berbagai jenis pesawat yang masih bisa diterbangkan berkat perawatan yang sangat baik. Pesawat-pesawat tersebut mungkin merupakan peninggalan sekolah penerbangan.
Monumen Jepang
Ini merupakan monumen peringatan tentara Jepang yang masih sering dikunjungi tentara Jepang dan keluarga mereka yang bertugas di Kalijati.
Baca Juga : Perjanjian Ekstradisi
Demikian pembahasan tentang sejarah perjanjian Kalijati, latar belakang pelaksanaan, tokoh, pasca, dampak dan peninggalan perjanjian kalijati secara lengkap. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.