Pengertian Topologi Bus : Fungsi, Jenis, Ciri, Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangannya – Pada jaringan komputer, kalian pasti pernah mendengar tentang istilah topologi jaringan. Kata topologi sendiri mengacu pada susunan layout dari sebuah elemen perangkat jaringan pada sebuah jaringan komputer.
Topologi jaringan dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu topologi fisik dan topologi logic. Topologi fisik adalah tentang bagaimana penempatan suatu perangkat jaringan pada jaringan komputer, sedangkan topologi logic adalah tentang bagaimana data mengalir pada tiap perangkat komputer.
Ada beberapa jenis topologi, seperti topologi star, topologi ring, topologi bus dan lain sebagainya. Kali ini kita akan membahas tentang topologi bus. Apa itu topologi bus? Agar lebih memahaminya, kita akan membahas tentang pengertian topologi bus, fungsi, jenis, ciri ciri, cara kerja, kelebihan dan kekurangan topologi bus secara lengkap.
Baca Juga : Jaringan Komputer
Pengertian Topologi Bus
Pengertian topologi bus adalah suatu metode atau cara untuk menghubungkan dua atau lebih komputer secara serial, dengan menggunakan kabel utama sebagai center atau pusat lalu lintas data. Umumnya, topologi bus digunakan pada jaringan berskala kecil dimana semua perangkat jaringan terhubung dengan kabel tunggal yang disebut dengan bus.
Topologi bus menggunakan konektor T dan BNC juga sebuah terminator. Untuk media transmisi datanya, topologi bus menggunakan jenis kabel Coaxial. Sesuai namanya, desain rangkaian tipe jaringan ini mirip seperti ruangan dalam bus.
Fungsi topologi bus adalah untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan komputer untuk dapat saling berukar informasi atau data. Secara singkat, prinsip kerja topologi bus adalah satu komputer sebagai server lalu jaringan dipecah menggunakan sambungan kabel sehingga setiap jaringan komputer atau sambungannya memiliki bus sebagai konektornya.
Topologi bus merupakan salah satu jenis topologi yang sering digunakan pada jaringan berskala kecil. Pada topologi bus seluruh perangkat jaringan terhubung pada kabel tunggal yang disebut bus. Bus tersebut yang kemudian menjadi pusat lalu lintas data dimana seluruh perangkat jaringan berkomunikasi dengan perangkat jaringan lainnya yang sedang terhubung.
Baca Juga : Pengertian Hostpot
Jenis Topologi Bus
Ada dua jenis topologi bus, yaitu Linear Bus dan Distributed Bus. Pada topologi jaringan berjenis linear bus seluruh perangkat dalam jaringan tersebut terhubung pada satu kabel tunggal dengan dua titik akhir pada masing-masing ujung kabel.
Sedangkan pada jenis topologi distributed bus, ada cabang yang dibentuk pada kabel utama, dan setiap cabang tersebut memiliki titik akhir tersendiri. Singkatnya distributed bus adalah gabungan dari beberapa linear bus.
Ciri Ciri Topologi Bus
Pada umumnya, topologi bus digunakan oleh perusahaan berskala kecil. Karakteristik topologi bus bisa dikenali yaitu ada kabel tunggal yang terbentang di sepanjang jaringan. Kabel tersebut berfungsi sebagai kabel utama (backbone) pada jaringan topologi bus ini.
Baca Juga: Pengertian Repeater
Jenis kabel yang digunakan pada topologi bus adalah jenis kabel coaxial. Semua perangkat jaringan akan dihubungkan dengan kabel menggunakan konektor T, lalu membagi jalur agar perangkat terhubung dengan kabel utama. Pada topologi bus ada terminator pada tiap ujung kabel jaringan. Fungsi terminator tersebut yaitu menyerap sinyal dan mencegah sinyal tersebut terpantul kembali. Jika sinyal terpantul kembali maka tabrakan sinyal akan terjadi pada jaringan tersebut.
Secara singkatnya, ciri ciri topologi bus yaitu:
- Semua komputer dalam jaringan terhubung melalui kabel tunggal sebagai media transmisi.
- Kabel tunggal tersebut berfungsi sebagai backbone yang menjadi jalur data.
- Setiap ujung kabel utama terpasang terminator untuk menghentikan sinyal dan mencegah terjadinya tabrakan sinyal.
- Merupakan teknologi lama, yang disambungkan dengan satu kabel dalam satu baris
- Tidak membutuhkan peralatan aktif untuk menyambungkan terminal/komputer.
- Seringkali pada bagian ujung kabel utama terpasang terminator yang berfungsi untuk menghentikan sinyal agar tidak berbalik arah ke sisi ujung lain.
- Ujung kabel dipasang konektor 50 ohm.
- Apabila kabel putus, maka komputer lain tidak bisa berkomunikasi.
- Sulit mengidentifikasi masalah yang muncul.
- Dukungan teknologi sudah tidak ada (discontinue support).
Baca Juga : Pengertian Router
Karakteristik Topologi Bus
Karakteristik topologi bus, diantaranya yaitu:
- Proses instalasi jaringan bisa dilaksanakan dengan ringan.
- Adanya kabel utama yang berfungsi sebagai pusat lalu lintas data.
- Setiap node akan disambungkan secara serial dan ujung kabel utama akan dipasang terminator untuk menutupnya.
- Biaya yang digunakan untuk membangun topoloti bus lebih murah.
- Paket data yang terkirim akan sering mengalami persimpangan dalam satu kabel.
- Memerlukan konektor BNC, T Connector di setiap kartu jaringan.
- Sering kali terjadi kepadatan lalu lintas data di kabel utama.
- Jika terjadi kerusakan di salah satu node, maka jaringan akan down/lemah.
Cara Kerja Topologi Bus
Dalam jaringan bus, semua perangkat komputer terhubung dengan menggunakan kabel utama. Seluruh komputer bisa saling mengirim dan menerima paket data, tapi kabel utama harus dalam keadaan bebas pada saat pengiriman data. Dengan kata lain, komputer lain sedang tidak melakukan pertukaran data.
Proses ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan sebuah protokol yang disebut dengan Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection (CSMA/CD). Dengan begitu, tidak akan terjadi tabrakan data pada kabel utamanya (backbone).
Baca Juga : LAN (Local Area Network)
Pada proses pengiriman data dari satu komputer ke komputer lainnya, komputer pengirim akan melakukan broadcat sebuah sinyal. Selanjutnya, sinyal tersebut akan tersebar di sepanjang kabel jaringan, lalu memeriksa setiap perangkat di dalam jaringan.
Apabila sebuah komputer memiliki alamat IP atau alamat MAC yang sama dengan yang dituju maka komputer tersebut akan menerima sinyal. Namun, jika komputer tersebut tidak memiliki alamat IP atau alama MAC yang sama, maka sinya tersebut akan dibuang.
Kelebihan dan Kekurangan Topologi Bus
Kelebihan topologi bus, diantaranya yaitu:
- Dari segi instalasinya, topologi bus tergolong mudah dan sederhana.
- Desain jaringannya menyerupai interior bus, maka layoutnya cukup sederhana.
- Karena tidak membutuhkan banyak kabel dan komponen, maka dari segi pembuatannya tergolong murah. Sehingga jika dibandingkan topologi lainnya, penggunaan topolosi bus bisa untuk menekan biaya.
- Topologi bus termasuk mudah untuk dikembangkan dan tidak mengganggu perangkat jaringan lainnya yang terhubung.
- Jika terjadi kerusakan pada salah satu perangkat komputer client, maka tidak akan mempengaruhi perangkat client lainnya.
- Dalam pembuatannya, topologi bus tidak memerlukan hardware seperti switch atau hub seperti pada topologi star.
Baca Juga : Pengertian HUB
Kekurangan topologi bus, diantaranya yaitu:
- Jika terjadi gangguan pada salah satu perangkat komputer, maka untuk mendeteksi letak kesalahannya cukup sulit. Selain itu juga pada jaringan topologi star cenderung rumit dan memerlukan penanganan dari ahlinya.
- Semakin banyak perangkat komputer yang terhubung maka jalur lalu lintas transfer datanya juga akan semakin padat. Sehingga saat laju transfer data terlalu tinggi, maka kinerja bus akan memburuk.
- Jalur utama yang mengalami kerusakan atau error maka akan menyebabkan seluruh perangkat lainnya rusak atau lumpuh.
- Untuk memperkuat sinyal, harus menggunakan repeater.
- Jika salah satu komputer client memerlukan kecepatan akses data yang tinggi, maka akan mempengaruhi kecepatan akses data pada perangkat lainnya.
Demikian pembahasan tentang pengertian topologi bus, fungsi, jenis, ciri ciri, cara kerja, kelebihan dan kekurangan topologi bus secara lengkap. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.