Pengertian Gaya Komunikasi, Aspek, Tipe dan Jenis Gaya Komunikasi Menurut Para Ahli Lengkap – Gaya komunikasi adalah alat perilaku yang terspesialisasi yang digunakan dalam situasi dan kondisi tertentu. Pengertian gaya komunikasi adalah keseimbangan antara perilaku formal dan perilaku kasual atau perilaku santai dalam percakapan. Gaya komunikasi formal menggunakan bahasa yang lebih terstruktur, kurang gaul, kepribadian menjadi lebih teratur, dan jarang menggunakan lelucon yang tidak pantas serta emosi lebih diatur. Sedangkan gaya komunikasi kasual lebih santai dan menggunakan struktur bahasa sehari-hari yang lebih gaul, memungkinkan untuk bermain main dan membuat lelucon juga emosi bebas untuk diungkapkan.
Pengertian gaya komunikasi adalah cara seseorang berinteraksi dengan cara verbali dan para verbali, untuk memberi tanda bagaimana arti yang sebenarnya harus dipahami atau dimengerti untuk mendapatkan respons atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula.
Gaya komunikasi dipengaruhi oleh situasi yang dihadapi. Setiap orang akan menggunakan gaya komunikasi yang berbeda ketika mereka sedang gembira, sedih, marah, tertarik, atau bosan. Begitu juga seseorang yang berbicara dengan sahabat baiknya, orang yang baru dikenal dan dengan anak-anak akan berbicara dengan gaya yang berbeda.
Gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang digunakan untuk mendapatkan respons atau tanggapan tertentu dalam situasi tertentu pula. Kesesuaian satu gaya komunikasi yang digunakan bergantung pada maksud pengirim dan harapan penerima.
Pengertian Gaya Komunikasi Menurut Para Ahli
Sendjaja (1996)
Menurut Sendjaja, Pengertian gaya komunikasi adalah perilaku komunikasi yang dilakukan seseorang dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan feedback dari orang lain terhadap pesan organisasional yang disampaikan.
Allen, dkk (2006)
Menurut Allen, dkk, Pengertian gaya komunikasi adalah cara seseorang dapat berinteraksi dengan cara verbali dan para verbali, untuk memberi tanda bagaimana arti yang sebenarnya harus dipahami atau dimengerti.
Suranto (2011)
Menurut Suranto, pengertian gaya komunikasi adalah seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisasi digunakan dalam suatu situasi tertentu. Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respons atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan bergantung pada maksud dari sender dan harapan dari receiver.
Aspek dan Tipe Gaya Komunikasi
Menurut Allen, dkk (2006), ada beberapa aspek dalam gaya komunikasi, diantaranya yaitu:
Dominan. Komunikator dominan dalam berinteraksi dan biasanya cenderung ingin menguasai pembicaraanya.
Dramatic. Dalam hal berkomunikasi cenderung berlebihan, menggunakan hal yang mengandung kiasan, metafora, cerita, fantasi, dan permainan suara.
Animated Expresive. Warna dalam berkomunikasi, seperti kontak mata, ekspresi wajah, gesture dan gerak badan.
Open. Komunikator bersikap terbuka, tidak ada rahasia sehingga muncul rasa percaya diri dan terbentuk komunikasi dua arah.
Argumentative. Komunikator cenderung suka berargumen dan agresif dalam berargumen.
Relaxed. Komunikator mampu bersikap positif dan saling mendukung terhadap orang lain.
Attentive. Komunikator berinteraksi dengan orang lain dengan menjadi pendengar yang aktif, empati dan sensitif.
Impression Leaving. Kemampuan seorang komunikator dalam membentuk kesan pada pendengarnya.
Friendly. Komunikator bersikap ramah tamah dan sopan saat sedang menyampaikan pesan kepada penerima pesan.
Precise. Gaya yang tepat dimana komunikator meminta untuk membicarakan suatu konten yang tepat dan akurat dalam komunikasi lisan.
Sedangkan menurut Cangara (2008), ada empat tipe dasar yang digunakan untuk menggambarkan gaya komunikasi seseorang, diantaranya yaitu:
Komunikasi Pasif . Seseorang dengan komunikasi pasif ini tidak pernah membela diri sendiri. Seorang komunikator pasif, mereka akan menghindari untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan opininya. Saat seseorang mengekspresikan perasaan sendiri dengan cara meminta maaf yang terkadang diabaikan orang lain. Bahkan sebagai komunikator pasif, seseorang akan mengizinkan orang lain untuk mengambil keuntungan dengan melanggar hak diri sendiri. Akibatnya, seseorang dengan tipe pasif ini akan merasa cemas, terjebak dan putus asa karena dirinya berada di luar kendali hidup. Perilaku seseorang dengan tipe pasif ini membiarkan orang lain untuk mendominasi. Komunikator pasif ini bisa menjadi komunikator yang lebih kuat dengan menegaskan dirinya sendiri.
Komunikasi Agresif. Seseorang dengan tipe komunikasi ini akan tetap mempertahankan diri sendiri secara langsung tapi terkadang berperilaku tidak pantas. Komunikasi verbalnya terkesan melecehkan dan melanggar hak orang lain. Pribadi agresif juga berasal dari rasa rendah diri yang dilampiaskan dalam bentuk dominasi kekuasaan. Sebagai komunikator agresif, seseorang mencoba mendominasi dan mengancam, sering mengkritik dan menyalahkan lemahnya orang lain untuk mendapat kekuasaan. Bahasa tubuhnya terlihat sombong dan cepat marah jika tidak sesuai dengan keinginan. Sebagai hasilnya, komunikator agresif ini akan dijauhi orang lain dan merasa lepas kendali. Komunikasi agresif melibatkan manipulasi, mereka akan membuat orang lain melakukan apa yang mereka inginkan dengan menginduksi rasa bersalah atau menggunakan intimidasi.
Komunikasi Pasif-Agresif. Seseorang dengan tipe komunikasi ini tidak berhubungan langsung dengan masalah. Mereka nampak tidak memiliki masalah dengan orang lain, sedangkan secara tidak langsung mengekspresikan kemarahan dan frustasi. Sebagai komunikator pasifagresif, seseorang ini menggunakan sarkasme, penolakan dan bahasa tubuh yang membingungkan. Komunikator ini, menghindari konfrontasi langsung, tapi berupaya untuk mendapatkan bahkan melalui manipulasi. Mereka sering merasa tidak berdaya dan kesal. Mereka sering mengatakan ya saat mereka benar-benar ingin mengatakan tidak. Komunikator pasif agresif sering sarkatis dan berbicara tidak baik mengenai orang di belakang mereka.
Komunikasi Tegas. Seorang komunikator dikatakan kuat jika bertipe ini. Apabila seorang komunikator tegas, maka mereka akan efektif menyatakan pikiran dan perasaan secara jelas dan hormat. Mereka menangani masalah tanpa melanggar atau mengasingkan orang lain. Mereka cenderung memiliki harga diri yang tinggi. Sebagai komunikator tegas, bahasa tubuhnya juga tenang, kontrol diri dan mendengarkan aktif.
Jenis-Jenis Gaya Komunikasi
Menurut Tubbs dan Moss (2008), ada beberapa jenis atau macam gaya komunikasi seseorang diantaranya yaitu:
The Controlling Style, yaitu aya komunikasi yang bersifat mengendalikan, ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran, dan tanggapan orang lain. Orang dengan gaya komunikasi ini dikenal dengan komunikator satu arah atau one-way communications. Pihak yang menggunakan controlling style of communication ini, lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan dibanding upaya mereka untuk berharap pesan. Mereka tidak memiliki rasa ketertarikan dan perhatian untuk berbagi pesan. Mereka tidak memiliki rasa ketertarikan dan perhatian pada umpan balik, kecuali apabila umpan balik atau feedback tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi mereka.
The Equalitarian Style, yaitu gaya komunikasi dengan aspek penting berupa adanya landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two way traffic of communication). Orang dengan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini merupakan orang yang memiliki sikap kepedulian tinggi serta kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam konteks pribadi maupun dalam lingkup yang lainnya. The equalitarian style ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam kelompok atau antara satu dengan yang lainnya.
The Structuring Style, yaitu gaya komunikasi yang berstruktur dengan memanfaatkan pesan verbal secara tertulis maupun lisan untuk memantapkan perintah yang harus dilaksanakan. Pengirim pesan lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi orang lain. Seseorang dengan gaya komunikasi ini, mampu merencanakan pesan verbal untuk lebih memantapkan tujuannya, memberikan penegasan atau memiliki jawaban setiap pertanyaan yang muncul.
The Dinamic Style, yaitu gaya komunikasi yang dinamis memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungannya berorientasi pada tindakan. Tujuan utama gaya komunikasi ini yaitu komunikasi yang agresif, komunikasi yang agresif ini bertujuan untuk merangsang penerima pesan agar melakukan sesuatu dengan lebih baik. Gaya komunikasi ini cukup efektif apabila digunakan dalam mengatasi persoalan. Tapi biasanya penerima pesan tidak mengerti apa yang dimaksud dari pemberi pesan.
The Relinguishing Style, yaitu gaya komunikasi yang lebih mencerminkan kesediaan menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk perintah, meski pengirim pesan memiliki hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain. Maksud gaya komunikasi ini yaitu pengirim pesan atau sender bekerja sama dengan orang lain. Gaya komunikasi lebih efektif, untuk orang-orang dalam suatu kelompok atau organisasi yang melibatkan banyak orang. Karena apa yang disampaikan oleh pengirim pesan bisa dipertanggungjawabkan.
The Withdrawal Style, yaitu gaya komunikasi yang hanya muncul dengan melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang yang memaknai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antar pribadi karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang tersebut. Gaya komunikasi ini bisa dikatakan mengalihkan persoalan. Contohnya seperti “saya tidak ingin ikut campur dengan urusan ini”, pernyataan tersebut bermakna bahwa ia mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab, tapi juga mengindikasikan suatu keinginan untuk menghindar dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Demikian artikel tentang “Pengertian Gaya Komunikasi, Aspek, Tipe dan Jenis Gaya Komunikasi Menurut Para Ahli Lengkap“, semoga bermanfaat.