Pengertian Muatan Lokal, Tujuan, Fungsi, Ruang Lingkup dan Pelaksanaan Muatan Lokal (Mulok) Lengkap – Muatan Lokal adalah kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak bisa dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.
Landasan kurikulum muatan lokal diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013.
Menurut Suyitno (1999:175), terdapat tiga sasaran pokok pelaksanaan kurikulum muatan lokal (KML), diantaranya yaitu:
- Mengakrabkan siswa pada nilai-nilai sosial budaya dan lingkungannya.
- Mengembangkan keterampilan fungsional yang dapat menunjang kehidupan.
- Menumbuhkan kepedulian siswa terhadap masalah-masalah lingkungan.
Pengertian Muatan Lokal Menurut Para Ahli
Dakir (2004:102)
Menurut Dakir, Muatan lokal adalah program dan pendidikan yang isi dan penyimpanannya dikaitkan dengan lingkungan alam dan lingkungan budaya serta kebutuhan daerah dan wajib dipelajari oleh murid di daerah itu.
Supriadi (2005:204)
Menurut Supriadi, Muatan lokal dalam pendidikan menunjuk pada karakteristik atau bobot yang bersifat lokal yang secara sadar dan sistemik memberikan corak pada bagaimana kurikulum diimplementasikan sesuai dengan kemampuan, daya dukung, kepentingan lokal.
Pusat Kurikulum (2007:4)
Menurut Pusat Kurikulum, Muatan lokal adalah kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi mata pelajaran muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan yang disesuaikan dengan karakteristik daerah masing-masing.
Haromain (2009: 43)
Menurut Haromain, Muatan lokal adalah muatan untuk mengembangkan potensi daerah sebagai sebagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Selain itu muatan lokal juga sebagai upaya untuk melestarikan bahasa daerah yang berbasis kebudayaan dan kesenian pada daerah dimana sekolah itu berkembang.
Mulyasa (2009:272)
Menurut Mulyasa, Muatan lokal adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi bahan pelajaran yang ditetapkan oleh daerah sesuai dengan keadaan dan kebutuhan daerah masing-masing serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Tujuan dan Fungsi Muatan Lokal
Pembelajaran dan kurikulum muatan lokal dilaksanakan dalam rangka mengenalkan dan mewariskan nilai karakteristik suatu daerah kepada siswa. Selain itu, muatan lokal juga untuk mengembangkan sumber daya yang ada di suatu daerah sehingga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan daerah tersebut.
Menurut Pusat Kurikulum (2007:4), tujuan pembelajaran muatan lokal bagi siswa diantaranya yaitu:
- Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial dan budayanya.
- Memiliki bekal kemampuan dan ketrampilan juga pengetahuan mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya.
- Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai/aturan yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
- Menyadari lingkungan dan masalah yang ada di masyarakat dan bisa membantu mencari pemecahannya.
Menurut Hamalik (2007:266), fungsi pembelajaran dan kurikulum muatan lokal diantaranya yaitu:
Fungsi Penyesuaian
Madrasah merupakan komponen dalam masyarakat, karena madrasah berada di dalam lingkungan masyarakat. Untuk itu, program madrasah harus disesuaikan dengan lingkungan, kebutuhan daerah dan masyarakat.
Fungsi Integrasi
Siswa merupakan bagian integral dari masyarakat. Untuk itu, muatan lokal adalah program pendidikan yang berfungsi mendidik pribadi-pribadi siswa agar bisa memberikan sumbangan kepada masyarakat dan lingkungannya atau berfungsi untuk membentuk dan mengintegrasikan pribadi siswa dengan masyarakatnya.
Fungsi Perbedaan
Siswa satu dengan yang lain berbeda. Muatan lokal merupakan suatu program pendidikan yang bersifat luwes, yakni program pendidikan yang pengembangannya disesuaikan dengan minat, bakat, kemampuan dan kebutuhan siswa, lingkungan dan daerahnya.
Ruang Lingkup Muatan Lokal
Menurut Asmani (2010:159), terdapat 2 ruang lingkup kurikulum muatan lokal diantaranya yaitu:
Lingkup Keadaan dan Kebutuhan Daerah
Lingkup Keadaan dan Kebutuhan Daerah merupakan segala sesuatu yang ada di daerah tertentu pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, dan lingkungan sosial budaya. Kebutuhan daerah yaitu segala sesuatu yang diperlukan masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat tersebut.
Lingkup Isi/Jenis Muatan Lokal
Ruang lingkup ini bisa berupa bahasa daerah, bahasa inggris, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan pengetahuan mengenai berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu oleh daerah yang bersangkutan.
Pelaksanaan Pembelajaran Muatan Lokal
Menurut Peraturan Kemendikbud No. 81A Tahun 2013, pelaksanaan pembelajaran muatan lokal di satuan pendidikan, yaitu:
- Muatan lokal diajarkan pada setiap jenjang kelas mulai dari tingkat pra satuan pendidikan hingga satuan pendidikan menengah. Khusus pada jenjang pra satuan pendidikan, muatan lokal tidak berbentuk sebagai mata pelajaran.
- Muatan lokal dilaksanakan sebagai mata pelajaran tersendiri dan/atau bahan kajian yang dipadukan ke dalam mata pelajaran lain dan/atau pengembangan diri.
- Alokasi waktu yaitu 2 jam/minggu apabila muatan lokal berupa mata pelajaran khusus muatan lokal.
- Muatan lokal dilaksanakan selama satu semester atau satu tahun atau bahkan selama tiga tahun.
- Proses pembelajaran muatan lokal mencakup empat aspek yaitu kognitif, afektif, psikomotor, dan action.
- Penilaian pembelajaran muatan lokal mengutamakan unjuk kerja, produk, dan portofolio.
- Satuan pendidikan bisa menentukan satu atau lebih jenis bahan kajian mata pelajaran muatan lokal.
- Penyelenggaraan muatan lokal disesuaikan dengan potensi dan karakteristik satuan pendidikan.
- Satuan pendidikan yang tidak memiliki tenaga khusus untuk muatan lokal bisa bekerja sama atau menggunakan tenaga pihak lain.
Menurut Mulyasa (2007:279), ada beberapa tahap pelaksanaan pembelajaran muatan lokal diantaranya yaitu:
Persiapan
Beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan lain di sekolah pada tahap persiapan ini yaitu:
- Menentukan mata pelajaran muatan lokal untuk setiap tingkat kelas yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, kondisi sekolah, dan kesiapan guru yang mengajar.
- Menentukan guru. Guru muatan lokal seharusnya guru yang ada di sekolah, namun bisa juga menggunakan narasumber yang lebih tepat dan profesional.
- Sumber dana dan sumber belajar. Dana untuk pembelajaran muatan lokal dapat menggunakan dana biaya operasional sekolah, namun bisa juga mencari sponsor atau kerja sama dengan pihak lain yang relevan.
Pelaksanaan pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal hampir sama dengan mata pelajaran lain. Garis besarnya yaitu mengkaji silabus, membuat RPP, mempersiapkan penilaian.
Tindak Lanjut
Tindak lanjut merupakan langkah-langkah yang akan dan harus diambil setelah proses pembelajaran muatan lokal. Tindak lanjut ini berkaitan erat dengan hasil penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran. Bentuk tindak lanjut ini bisa berupa perbaikan terhadap proses pembelajaran, tapi juga bisa berupa upaya untuk mengembangkan lebih lanjut hasil pembelajaran, misalnya dengan membentuk kelompok belajar dan grup kesenian.
Demikian artikel tentang “Pengertian Muatan Lokal, Tujuan, Fungsi, Ruang Lingkup dan Pelaksanaan Muatan Lokal (Mulok) Lengkap“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa