Pengertian Product Placement, Jenis, Dimensi, Strategi, Kelebihan dan Kelemahan Product Placement Lengkap – Product placement atau Penempatan produk, juga dikenal sebagai pemasaran tertanam adalah teknik pemasaran di mana referensi untuk merek atau produk tertentu dimasukkan ke dalam karya lain, seperti film atau program televisi, dengan maksud promosi khusus.
Pengertian product placement atau brand placement adalah penempatan produk, jasa, brand atau merek yang dilakukan melalui program media tertentu bertujuan untuk meningkatkan visibilitas.
Sedangkan pengertian strategi product placement adalah kegiatan penempatan nama merek, produk, kemasan produk, lambang atau logo tertentu dalam suatu film, acara televisi, ataupun media bergerak lain untuk mengingatkan penonton akan merek tersebut, sekaligus merangsang terciptanya pembelian.
Product placement pertama kali digunakan pada tahun 1930 di sebuah film Hollywood dan mulai umum digunakan pada opera sabun di era 1950-an.
Product placement ini mampu menggambarkan kegiatan konsumsi barang atau merek yang bersangkutan secara natural seolah-olah kegiatan konsumsi tersebut merupakan bagian kehidupan sehari-hari. Penonton bisa mengidentifikasi gambaran informasi tersebut sekaligus menyerap informasi tentang merek yang ditampilkan.
Pengertian Product Placement Menurut Para Ahli
Belch dan Belch
Menurut Belch dan Belch, Product Placement adalah suatu cara untuk meningkatkan promosi sebuah produk atau jasa dengan menampilkan produknya dengan kesan bahwa keberadaan produk tersebut seolah-olah menjadi bagian dari cerita film dan acara televisi.
Balasubramanian (2006)
Menurut Balasubramanian, Product Placement adalah pesan berbayar yang berusaha untuk memengaruhi penonton media tanpa adanya kesadaran akan adanya usaha untuk memengaruhi.
Subianti dan Hudrasyah (2013)
Menurut Subianti dan Hudrasyah, Product Placement adalah bentuk iklan dan promosi di mana produk ditempatkan dalam acara televisi dan/atau film untuk mendapatkan eksposur.
Jenis-Jenis Product Placement
Menurut Astous dan Seguin (1998), ada 3 (tiga) jenis product placement diantaranya yaitu:
Implicit Product Placement
Jenis product placement ini dimana sebuah merek, produk atau perusahaan tampil dalam sebuah film atau program tanpa disebutkan secara formal. Sifat product placement ini pasif, sehingga nama merek, logo ataupun nama perusahaan muncul tanpa adanya penjelasan apapun mengenai manfaat atau kelebihan produk.
Integrated Explicit Product Placement
Jenis product placement ini dimana sebuah merek, produk atau perusahaan disebutkan secara formal dalam sebuah program. Sifat product placement ini aktif. Pada tipe ini manfaat maupun keunggulan produk dikomunikasikan.
Non Integrated Explicit Product Placement
Jenis product placement ini dimana sebuah merek, produk atau perusahaan disebutkan secara formal dalam sebuah program namun tidak terintegrasi dalam isi program atau film. Nama sponsor dimunculkan pada 2/3 awal, pertengahan atau mungkin di akhir acara ataupun merupakan bagian dari nama program atau film.
Dimensi Product Placement
Menurut Kumalawati dan Julivan (2012), terdapat 3 (tiga) dimensi product placement diantaranya yaitu:
Visual Dimension
Dimensi ini merupakan tampilan sebuah merk dalam layar atau lebih dikenal dengan screen placement. Bentuk dimensi ini memiliki tingkatan yang berbeda tergantung dari jumlah tampilan dalam layar, gaya pengambilan kamera atau angle dan lain sebagainya.
Auditory Dimension
Dimensi ini merupakan penyebutan suatu merek dalam sebuah dialog atau lebih dikenal dengan script placement. Dimensi ini memiliki tingkatan berbeda tergantung dari frekuensi penyebutan merek, penekanan dalam menyebut merek, gaya bahasa, intonasi, penempatan dalam dialog dan juga aktor/aktris yang menyebutkan merek tersebut.
Plot Connection Dimension (PCD)
Dimensi ini merupakan gabungan semua dimensi penempatan merek dalam cerita sebuah film. PCD yang tinggi akan memperkuat tema elemen cerita. Dimensi placement ini paling sering dilakukan dan bisa dikatakan paling efektif karena biasanya berdampak besar dalam mengkomunikasikan sebuah merek.
Strategi Product Placement
Menurut Balasubramanian (2006), ada 2 (dua) faktor utama yang menentukan keberhasilan strategi product placement, diantaranya yaitu:
Execution Factors
Hal ini berkaitan dengan teknis implementasi yang sponsor pilih saat menempatkan produk atau merek dalam music video. Ada 2 jenis execution factors ini yaitu:
a. Placement Modality, yaitu bagaimana penempatan produk dalam music video. Hal ini berkaitan dengan jenis placement yang dipilih sponsor dalam music video. Sponsor bisa memilih screen placement yaitu menempatkan produk sebagai salah satu latar dari alur cerita; verbal placement, saat produk disebutkan dengan jelas oleh tokoh atau aktor utama, terkadang tokoh atau aktor juga menyebutkan benefit penggunaan produk tersebut; plot placement, produk menjadi bagian dari alur cerita, terkadang produk ikut membangun karakter penyangi dalam music video.
b. Opportunity to processs the placement, yaitu kesempatan bagi penonton untuk memproses penempatan produk. Hal ini berkaitan dengan seberapa sering dan lama produk ditampilkan dalam music video. Semakin sering dan lama produk dalam adegan, maka semakin mudah bagi penonton untuk mengingat dan memperhatikan produk tersebut.
Individual Difference Factor
Individual difference factor atai faktor perbedaan secara individual ini berkaitan dengan individu (dalam hal ini penonton) itu sendiri.
a. Familiarity Ethically-Strength of link between brand/product and individual
Jika penonton telah mengenal terlebih dahulu produk yang ditempatkan dalam music video, terlebih penonton sudah menjadi konsumen produk tersebut, maka proses pengingatan produk akan lebih mudah.
b. Attitude Toward Placement In General
Keberhasilan product placement pada level kognitif hingga konatif tergantung dari sejauh mana pandangan penonton terhadap product placement itu sendiri. Apakah penonton menganggap product placement sebagai gangguan atau merusak jalan cerita, atau penonton justru beranggapan bahwa product placement membuat cerita dalam music video menjadi sangat nyata.
c. Program Involvement
Hal ini berkaitan dengan keterlibatan audience dalam jalan cerita music video. Biasanya terkait dengan prefensi penonton terhadap jenis music pada music video. Seorang penonton yang menyukai musik pop biasanya akan terlihat lebih menikmati saat di suguhi music video beraliran pop, tapi tentu saja faktor kualitas video berpengaruh terhadap faktor ini. Seorang penonton yang menyukai musik pop tidak akan terlibat dalam cerita di music video jika efek video yang dibuat tidak memiliki kualitas yang baik yang bisa mendukung jalan cerita music video.
Kelebihan dan Kelemahan Product Placement
Menurut Entertaiment Resources and Marketing Association (ERMA), Kelebihan product placement diantaranya yaitu:
- No Mute Button, artinya iklan yang dibuat tidak ada di program tertentu tapi dibuat dalam program/acara dan perhatian penonton akan tertuju pada produk tersebut tanpa adanya pengaruh untuk membeli.
- Implied Endorsement, artinya penerapan product placement dengan menjadikan artis, program dan acara menjadi endorsement produk namun tanpa membayar.
- Low Cost, artinya biaya yang dikeluarkan apabila menggunakan product placement relatif lebih murah dibandingkan dengan bentuk kegiatan promosi lainnya.
- Less Obstrusive, artinya product placement tidak mengganggu jalannya cerita atau isi program acara.
- High Profile, artinya mempromosikan suatu acara sehingga mendapat perhatian penonton sebelum acara tersebut dirilis. Tingkat perhatian yang dimiliki penonton terhadap acara tersebut akhirnya akan beralih pada brand yang tampil pada acara tersebut.
- Far Reach (Life and Global), artinya besarnya tingkat pencapaian yang dialami product placement dipengaruhi oleh perkembangan industri film dan program televisi secara global.
Sedangkan kelemahan atau kekurangan product placement, yaitu:
- Time of exposure, artinya meskipun produk menerpa penonton tapi tidak ada jaminan penonton sadar terhadap produk tersebut.
- Limited appeal, artinya dalam penempatan produk, produk memiliki keterbatasan dalam menjelaskan kelebihan dan informasi mengenai produk tersebut. Cara demonstrasi produk dilakukan secara tidak langsung dan terikat dengan media produk placementnya.
- Lack of control, artinya pemasar tidak bisa meminta dimana produk akan ditempatkan, karena semua diatur dan disesuaikan dengan media produk placementnya.
- Public reaction, artinya penempatan produk yang terlalu ekstrim dapat membuat penonton berpikir negatif terhadap produk.
- Competition, artinya terdapat kompetisi dalam melakukan penempatan produk, terutama dalam satu media, karena penempatan produk dalam medianya tidak dibatasi dengan satu merek.
- Negative placement, artinya penempatan produk pada adegan yang negatif bisa menyebabkan terbentuknya citra yang negatif terhadap produk.
Demikian artikel pembahasan tentang”Pengertian Product Placement, Jenis, Dimensi, Strategi, Kelebihan dan Kelemahan Product Placement Lengkap“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya.