Pengertian Realitas Sosial, Macam, Bentuk, Konsep dan Contoh Realitas Sosial Menurut Para Ahli Lengkap – Realitas sosial adalah kenyataan atau fakta yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Hal ini terkait dengan kestabilan dalam keadaan normal atau keadaan tidak normal yang terjadi dalam pola-pola hubungan di masyarakat. Realitas Sosial (social reality) adalah kenyataan yang dikonstruksikan secara sosial. Maksudnya, ini muncul dari pikiran manusia dan berkembang menjadi kenyataan melalui konsensus, interaksi, dan habituasi atau kebiasaan.
Realitas sosial adalah bentuk kegiatan, perubahan, dan kejadian nyata dalam masyarakat yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Peristiwa ini terbentuk karena proses interaksi yang berlangsung di masyarakat yang seringkali menjadi penyebab dalam dinamika kelompok sosial masyarakat.
Dalam sosiologi, realitas sosial adalah sesuatu yang dianggap nyata dalam kehidupan sosial, dan merupakan hasil konstruksi sosial. Atau bisa juga pengertian realitas sosial dalam sosiologi adalah isi dasar yang mampu memperjelasan tentang kenyataan kehidupan sosial seperti adanya masyarakat, kelompok sosial, dan para individu yang tergabung menjadi satu di dalam melakukan komunikasi sosial dan kontak sosial. Contoh realitas sosial diantaranya keluarga, sekolah, masyarakat, negara dan lain sebagainya.
Pengertian Realitas Sosial Menurut Para Ahli
Émile Durkheim
Menurut Émile Durkheim,Realitas sosial adalah cara bertindak, apakah tetap atau tidak, yang bisa menjadi pengaruh atau hambatan eksternal bagi seorang individu. Hal itu bisa berarti bahwa fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan perasaan yang berada di luar individu dan koersif dan dibentuk sebagai pola dalam masyarakat.
Peter Berger dan Thomas Luckman
Menurut Peter Berger dan Thomas Luckman, Realitas adalah kualitas yang berkaitan dengan fenomena yang kita anggap berada di luar kemauan kita (sebab ia tidak dapat dienyahkan).
W. I. Thomas
Menurut W. I. Thomas, Realitas atau kenyataan sosial adalah konsekuensi dari definisi kita terhadap situasi. Bukan definisi situasi itu sendiri. Artinya apa yang kita anggap nyata adalah produk dari persepsi dan hasil interpretasi kita terhadap apa yang nyata.
Bentuk-Bentuk Realitas Sosial
Terdapat 3 (tiga) bentuk realitas sosial diantaranya yaitu:
- Realitas sosial objektif, yaitu gejala-gejala sosial yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan sering dihadapi oleh individu sebagai fakta.
- Realitas sosial subjektif, yaitu realitas sosial yang terbentuk pada diri khalayak yang berasal dari realitas sosial objektif dan realitas sosial simbolik.
- Realitas sosial simbolik, yaitu bentuk-bentuk simbolik dari realitas sosial objektif, yang biasanya diketahui oleh khalayak dalam bentuk karya seni, fiksi serta isi media.
Macam-Macam Realitas Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, ada beberapa macam realitas sosial dalam masyarakat, diantaranya yaitu:
Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah cara hubungan yang bisa dilihat jika orang perorangan dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu. Interaksi sosial bisa berupa hubungan antarpribadi, antara individu dengan kelompok, antarkelompok, dan antara individu dengan lingkungan.
Kebudayaan
Sebagai makhluk yang berakal dan berbudi, manusia menciptakan kebudayaan untuk melindungi diri dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya, dalam usaha melindungi diri dari cuaca, manusia menciptakan pakaian dan rumah. Untuk melindungi diri dari ancaman binatang buas, manusia menciptakan berbagai macam alat perlindungan. Kebudayaan yang diciptakan manusia ini juga termasuk fakta sosial yang dikaji dengan ilmu sosiologi.
Nilai dan Norma Sosial
Dalam masyarakat terdapat nilai dan norma sosial. Nilai sosial adalah sesuatu yang bersifat abstrak berupa prinsip, patokan, anggapan, maupun keyakinan yang berlaku di suatu masyarakat. Prinsip dalam nilai sosial menyangkut penilaian apakah sesuatu baik, benar, dan berharga yang seharusnya dimiliki dan dicapai oleh warga masyarakat. Norma sosial merupakan bentuk konkret dari nilai sosial yang berupa peraturan, kaidah, atau hukuman. Nilai dan norma sosial merupakan fakta yang ada dalam masyarakat, sehingga tidak bisa diabaikan dalam studi sosiologi.
Stratifikasi Sosial
Dalam suatu masyarakat, setiap individu memiliki strata berbeda. Hal ini tidak boleh diabaikan dalam kajian sosiologi, karena perbedaan itu memberikan dampak pada hubungan dengan kelompok lain dengan segala akibat baik dan buruknya.
Status dan Peran Sosial
Status sosial bisa diartikan dengan kedudukan, peringkat, atau posisi seseorang dalam masyarakat. Dalam suatu status, terdapat sejumlah hak dan kewajiban. Misalnya, seseorang yang berstatus sebagai siswa, maka dia memiliki hal untuk mendapatkan ilmu dan sekaligus memiliki kewajiban untuk belajar dengan tekun.
Status sosial berkaitan erat dengan peran sosial. Status bersifat pasif, sedangkan peran sosial bersifat dinamis. Peran sosial adalah tingkah laku yang diharapkan muncul dari seseorang yang memiliki status tertentu. Misalnya, tingkah laku yang diharapkan dari seorang yang berstatus siswa adalah rajin belajar, hormat kepada guru, dan lain-lain. Baik peran maupun status sosial turut mewarnai keberadaan suatu masyarakat, karena itu turut dipelajari dalam sosiologi.
Perubahan Sosial
Suatu masyarakat bukan komunitas yang pasif dan monoton, namun selalu mengalami perubahan. Misalnya, perubahan sistem dunia politik di Indonesia yang pada masa pemerintahan Orde Baru semula terdiri atas tiga partai politik lalu pada masa reformasi menjadi sistem multipartai, mau tidak mau telah mengubah tata kehidupan berbangsa dan bernegara. Demikian juga, apabila di kelas Anda tiba-tiba diberlakukan tata tertib baru, tentu para siswa akan menyesuaikan dengan aturan baru itu. Sehingga terjadi perubahan sosial. Kenyataan di masyarakat yang selalu berubah seperti itu juga dikaji dalam sosiologi.
Proses Terjadinya Realitas Sosial
Berger dan Luckmann menyebut tiga tahap bagaimana kenyataan dikonstruksikan secara sosial: eksternalisasi, objektivikasi, internalisasi. Simplifikasi penjelasan ketiganya sebagai berikut:
a. Eksternalisasi, yaitu proses ide-ide yang muncul dari alam pikiran manusia menjadi sesuatu yang eksis di luar diri individu. Dengan kata lain, eksistensi ide tersebut sudah berada dalam struktur sosial.
b. Objektifikasi, yaitu proses ide-ide tersebut menjadi objek dan mulai dipersepsikan sebagai kenyataan. Objektifikasi melibatkan konsensus, interaksi, dan habituasi. Ide-ide tersebut disepakati, berlangsung melalui proses interaksi sosial dan dilakukan secara berulang. Proses objektifikasi bisa berlangsung sangat lama, lintas generasi, sehingga mungkin saja generasi yang baru menenerima sesuatu sebagai sebuah kenyataan, namun generasi awal tidak melihatnya demikian.
c. Internalisasi, yaitu proses dimana kenyataan objektif atau sesuatu yang sudah mengalami objektifikasi, diserap masuk ke dalam diri manusia sebagai sebuah pengetahuan. Pada tahap ini, individu melihat realitas sebagai kenyataan objektif, padahal sejatinya terbentuk dari ide yang subjektif.
Konsep-Konsep Realitas Sosial
Adapun konsep-konsep realitas sosial yang dipelajari dalam sosiologi, diantaranya yaitu:
Keluarga
Keluarga merupakan kesatuan sosial yang dipersatukan oleh ikatan perkawinan darah, terdiri atas suami, istri dan anak-anak. Karakteristik keluarga diantaranya yaitu:
- Dipersatukan oleh ikatan perkawinan, hubungan darah atau adopsi
- Anggota keluarga biasanya hidup dalam satu rumah tangga
- Melakukan interaksi dan komunikasi
- Mempertahankankan suatu kebudayaan bersama sekaligus menciptakan kebudayaan.
Terdapat 2 (dua) bentuk keluarga, diantaranya yaitu:
- Keluarga inti (Keluarga batih), yaitu bentuk keluarga berdasarkan perkawinan tunggal yang terdiri dari bapak, ibu dan anak-anaknya.
- Keluarga besar, yaitu bentuk keluarga , baik tunggal ataupun berdasarkan bentuk perkawinan jamak (poligami) yang terdiri dari seorang bapak, beberapa orang ibu atau kebalikannya, atau ditarik dari satu keturunan dengan seluruh keturunannya.
Tugas Keluarga diantaranya yaitu:
- Tugas sosial biologis, yakni untuk memenuhi kebutuhan biologis guna melanjutkan keturunan dan menyalurkan kasih sayang.
- Tugas sosial kultural, yaitu sebagai media pewarisan budaya.
- Tugas sosial ekonomi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan hidup.
- Tugas sosial religius, yaitu sebagai bagian daripada kehidupan sosial beragama.
Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang permanen, melakukan interaksi antar individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Dalam mempelajari masyarakat, sosiologi berarti mempelajari Jaringan hubungan antar manusia dalam hidup bermasyarakat.
Komunitas
Komunitas adalah satuan sosial yang didasari oleh lokalitas, memiliki ikatan solideritas yang kuat antar anggotanya sebagai akibat kesamaan tempat tinggal, perasaan membutuhkan satu sama lain, serta keyakinan tanah di mana tempat mereka tinggal memberikan kehidupan pada mereka (Community Sentiment).
Asosiasi
Asosiasi atau perkumpulan adalah suatu kehidupan bersama antarindividu dalam suatu ikatan. Kumpulan orang atau sekelompok individu dapat dikatakan kelompok sosial jik memenuhi faktor-faktor berikut ini seperti adanya kesadaran akan kondisi yang sama, adanya relasi sosial dan orientasi pada tujuan yang telah ditentukan.
Demikian penjelasan tentang “Pengertian Realitas Sosial, Macam, Bentuk, Konsep dan Contoh Realitas Sosial Menurut Para Ahli Lengkap“. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada postingan selanjutnya.