Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Proses Penilaian Kinerja Karyawan Menurut Para Ahli Lengkap – Penilaian Kinerja (Performance Appraisal) merupakan kajian tentang penilaian yang sistematis atas kondisi kerja pegawai yang dilaksanakan secara formal yang dikaitkan dengan standar kerja yang ditentukan organisasi.
Pengertian Penilaian Kinerja Karyawan Menurut Para Ahli
Mathis dan Jackson (2006:382)
Menurut Mathis dan Jackson, Penilaian kinerja adalah proses evaluasi terhadap karyawan dalam melakukan pekerjaan yang dikomparasikan dengan standar yang dilanjutkan dengan memberi informasi tersebut pada karyawan. Penilaian kinerja sering disebut juga pemberian peringkat pada karyawan melalui peninjauan, evaluasi, dan penilaian hasil kerja.
Hasibuan (2000:87)
Menurut Hasibuan, Penilaian kinerja adalah aktivitas bagi para manajer untuk melakukan evaluasi terhadap tingkah laku berprestasi para karyawan yang dilanjutkan dengan menentukan kebijaksanaan kedepannya. Hal yang berkaitan dengan penilaian kinerja seperti penilaian loyalitas, kejujuran, leadership, teamwork, dedikasi dan partisipasi.
Mondy dan Noe
Menurut Mondy dan Noe, Penilaian Kinerja adalah tinjauan formal serta proses evaluasi kinerja karyawan maupun kinerja tim.
Handoko (1994:11)
Menurut Handoko, Penilaian kinerja adalah cara untuk mengukur segala kontribusi pada setiap karyawan di dalam organisasi. Nilai yang paling penting dalam penilaian kinerja yaitu terkait dengan penetapan tingkat kontribusi karyawan dengan kinerja yang dilakukan pada penyelesaian tugas yang menjadi tanggung jawab karyawan.
Dessler
Menurut Dessler, Penilaian Kinerja adalah evaluasi kinerja karyawan secara relatif pada waktu sekarang maupun yang telah dilakukan yang disesuaikan dengan standar prestasi.
Soeprihanto (1988:7)
Menurut Soeprihanto, Penilaian Kinerja adalah sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang karyawan telah melaksanakan pekerjaannya masing-masing secara keseluruhan.
Tujuan Penilaian Kinerja Karyawan
Menurut Rivai (2005:52), tujuan penilaian kinerja secara umum diantaranya yaitu:
- Melakukan peninjauan ulang terhadap kinerja karyawan di masa lalu.
- Mendapatkan data yang sesuai fakta dan sistematis dalam menetapkan nilai suatu pekerjaan.
- Mengidentifikasi kemampuan organisasi.
- Menganalisa kemampuan karyawan secara individual.
- Menyusun sasaran di masa mendatang.
- Melihat prestasi kinerja karyawan secara realistis.
- Mendapatkan keadilan dalam sistem pemberian upah dan gaji yang diterapkan di dalam organisasi.
- Mendapatkan data untuk menetapkan struktur pengupahan dan penggajian yang sesuai dengan pemberlakuakn secara umum.
- Membantu pihak manajemen dalam melakukan pengukuran dan pengawasan secara lebih akurat terhadap biaya yang digunakan oleh perusahaan.
- Memungkinkan manajemen melakukan negosiasi secara rasional dan obyektif dengan sarikat pekerja maupun secara langsung dengan karyawan.
- Membuat kerangka berpikir dan standar dalam pelaksanaan peninjauan yang dilakukan secara berkala pada sistem pemberian upah dan gaji.
- Mengarahkan pihak manajemen agar bersikap obyektif dalam memperlakukan karyawan sesuai dengan prinsip organisasi.
- Menjadi acuan organisasi dalam mempromosikan, memutasi, memindahkan dan meningkatkan kualitas karyawan.
- Memperjelas tugas utama, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab serta satuan kerja di dalam organisasi. Hal ini jika dilaksanakan sesuai dengan aturan dan berjalan baik akan memberikan manfaat bagi organisasi khususnya untuk menghindari overlaping pada pemberian tugas/program/kegiatan dalam organisasi.
- Meminimalisir keluhan karyawan yang berakibat banyaknya karyawan yang resign. Dengan adanya penilaian kinerja karyawan maka karyawan akan merasa diperhatikan dan dihargai dalam setiap kinerjanya.
- Menyelaraskan penilaian kinerja dengan keberjalanan bisnis sehingga pergerakan dalam organisasi khususnya organisasi nirlaba selalu sesuai dengan tujuan usaha.
- Mengidentifikasi pelatihan apa yang diperlukan oleh karyawan.
Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan
Adapun manfaat penilaian kinerja karyawan diantaranya yaitu:
- Memberikan informasi mengenai hasil yang diinginkan dari suatu pekerjaan.
- Mencegah adanya miskomunikasi terkait kualitas kerja yang diharapkan.
- Menciptakan peningkatan produktivitas karyawan dikarenakan adanya feedback atau reward bagi karyawan yang berprestasi.
- Menghargai setiap kontribusi.
- Menciptakan komunikasi dua arah antara pihak manajer dengan karyawan.
Proses Penilaian Kinerja Karyawan
Dalam penerapannya, penilaian kinerja memiliki berbagai tahapan yang harus dilakukan. Hal tersebut dikarenakan penilaian kinerja merupakan suatu proses yang kontinyu dan tidak bersifat temporer. Adapun proses penilaian kinerja terhadap karyawan diantaranya yaitu:
Analisis Pekerjaan
Proses analisis ini busa dimulai dari analisis jabatan/posisi. Dengan mengetahui posisi seorang karyawan maka akan lebih mudah menjabarkan jenis pekerjannnya, tanggung jawab yang diemban, kondisi kerja, dan berbagai program dan kegiatan yang dilakukan. Analisis pekerjaan ini sangat penting dalam penilaian kinerja karena menjadi dasar bagi penentuan standar dan evaluasi serta dalam menganalisis pekerjaan sangat dibutuhkan sistem informasi manajemen yang baik.
Standar Kinerja
Penentuan standar kinerja digunakan untuk mengkomparasikan antara hasil kerja karyawan dengan standar yang sudah ditetapkan. Melalui perbandingan ini maka dapat diidentifikasi apakah kinerja karyawan sudah sesuai dengan target yang diinginkan atau tidak. Dalam hal ini standar kinerja harus ditulis secara spesifik dan mudah dipahami, realistis dan terukur.
Sistem Penilaian Kinerja
Secara umum, ada 4 (empat) sistem atau metode penilaian kinerja karyawan. Pertama yaitu Behaviour Appraisal System atau penilaian kinerja yang didasarkan atas penilaian tingkah laku. Kedua, Personel/Performer Appraisal System atau penilaian kinerja yang didasarkan atas ciri dan sifat individu karyawan. Ketiga, Result Oriented Appraisal System atau penilaian kinerja berdasarkan hasil kerja. Keempat, Contingency Appraisal System atau penilaian kinerja atas dasar kombinasi beberapa unsur : ciri, sifat, tingkah laku, dan hasil kerja. Contoh penilaian kinerja karyawan sebenarnya mudah ditemukan pada perusahaan yang sudah settle secara manajemen dan setiap perusahaan memiliki metode penilaian kinerja tersendiri.
Demikian artikel tentang “Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Proses Penilaian Kinerja Karyawan Menurut Para Ahli Lengkap“, semoga bermanfaat.