Pengertian Memoar, Tujuan dan Contoh Memoar Dalam Bahasa Indonesia Lengkap – Memoar adalah kenang-kenangan yang menyerupai autobiografi dengan menekankan pendapat, kesan dan tanggapan pencerita atas peristiwa-peristiwa yang dialami serta tokoh-tokoh yang berhubungan dengannya. Seluk-beluk sejarah dalam memoar tidak mutlak benar namun memoar tetap menjadi bahan penting untuk penulisan biografi. Tujuan utama memoar yaitu untuk menggambarkan atau menginterpretasikan peristiwa.
Memoar merupakan karangan yang menceritakan secara khusus pengalaman hidup seseorang. Pengalaman yang ditulis dalam memoar biasanya berupa pengalaman yang sangat berkesan dalam hidup si penulis memoar.
Pengertian memoar yang lainnya diantaranya yaitu:
- Memoar adalah sebuah catatan peristiwa di masa lampau yang menyerupai autobiografi dan biasanya ditulis dengan menjelaskan tanggapan dan kesan si penulis terhadap peristiwa tersebut.
- Memoar adalah suatu catatan atau rekaman tentang pengalaman hidup seseorang.
- Memoar adalah karangan yang mencertitakan secara khusus pengalaman hidup seseorang.
Contoh Memoar
Berikut beberapa contoh memoar:
Contoh 1
Aku masih terduduk di sini, di sebuah halte di pinggiran jalan raya kota ini. Menunggu bus menjadi alasan utama aku berada di sini. Di sini aku tinggal sendiri. Sebetulnya, ada beberapa orang yang sempat duduk di sini. Namun, mereka beruntung karena sudah bertemu dengan bus yang hendak mereka naiki. Kini, tinggal aku sendiri yang menunggu bus di sini.
Lima belas menit berlalu, bus yang kutunggu tak kunjung tiba. Sebetulnya aku bisa saja naik kendaraan lain, angkot misalnya. Tetapi, kalau naik kendaraan lain aku tak bisa karena ongkosnya pasti kemahalan. Aku pun juga sebetulnya bisa menaiki transportasi online. Namun, sialnya ponselku mati total dan aku lupa membawa charger dan juga powerbank. Jadi, tak ada pilihan lain selain terus menunggu di halte ini.
Seorang perempuan seusiaku tiba-tiba ikut duduk di halte ini. Perempuan itu pun tiba-tiba memperkenalkan dirinya padaku dan perincangan kami pun dimulai. Kami berbincang tentang apa saja yang bisa kami perbincangkan saat itu. Tanpa terasa, bus yang kunanti pun telah tiba. Aku menaikinya dan berpamitan pada wanita itu. Sebelum masuk ke dalam bus, aku sempat menoleh ke belakang untuk melihat sosoknya lagi. Kuakui, aku masih rindu dan ingin menatap wajahnya sekali lagi. Tapi, tanpa kuduga, sosok perempuan itu tiba-tiba hilang begitu saja.
Contoh 2
Pagi pun datang lagi hari ini. Ini adalah pagi kesekian di kehidupanku. Aku tak tahu apakah pagi ini akan menjadi pagi yang spesial atau tidak. Yang aku tahu adalah bahwa pagi ini aku terus mandi, menggosok gigi, membereskan tempat tidur, sarapan, dan pergi ke sekolah.
Aku tak tahu apakah pagi ini spesial atau tidak. Yang aku tahu, aku harus sampai ke sekolah tepat waktu, agar tak dimarahi oleh pak guru. Aku tak tahu apakah pagi ini spesial atau tidak, sampai akhirnya peristiwa itu terjadi. Saat itu, aku tengah berlari menuju gerbang sekolah karena khawatir gerbang sekolah akan segera ditutup. Aku nyaris terlambat ke sekolah saat itu. Angkot yang kunaiki mogok, sehingga waktuku pun tersita di jalan dan membuatku nyaris kena marah pak guru karena telat ke sekolah.
Akhirnya aku sampai juga di depan gerbang sekolah. Beruntung, gerbang masih buka. Aku pun akhirnya berjalan dengan santai masuk ke gerbang sekolah. Saat asyik berjalan, tiba-tiba aku tertabrak oleh seseorang yang berlari menuju ke arahku. Aduh maaf, ya. Aku lari-lari soalnya aku kebelet mau ke kamar mandi. Ujarnya. Aku tak menjawab ucapannya saat itu. Aku terlanjur terpana oleh sosok orang yang menabrakku itu. Dan sejak saat itulah, aku mengetahui apakah pagiku ini spesial atau tidak.
Contoh 3
Pada suatu malam, pintu rumahku ada yang mengetuk. Aku sebenarnya ingin membuka pintu yang terketuk itu. Namun, karena rasa kantuk yang begitu mendera, maka aku pun kembali melanjutkan tidurku. Ah, kan ada si bibi. Paling nanti si bibi yang akan membukakan pintu. Gumamku sebelum aku terlelap lagi.
Pintu ternyata masih diketuk juga. Aku pun masih terlena oleh kantukku. Saat aku hendak terlelap kembali, pintu rumahku masih saja diketuk, bahkan ketukannya lebih keras daripada sebelumnya. Lantas, aku pun kesal dan bergegas menuju pintu rumahku. Ah, si bibi kemana sih. Itu pintu bukannya dibuka malah dibiarin aja. Jadi terpaksa deh aku yang bukain pintu. Gerutuku sembari melangkahkan kaki menuju pintu.
Aku pun sudah berada di depan pintu rumah yang masih saja diketuk-ketuk itu. Ada sedikit prasangka buruk yang melintas di kepalaku. Apa jangan-jangan yang mengetuk pintu ini adalah hantu? Atau, lintah darat yang hendak menagih utang kakakku? Bulu kuduk di tubuhku pun seketika berdiri. Dengan sedikit gentar, aku pun membuka pintu rumahku dengan pelahan.
Pintu pun terbuka. Sosok itu pun mulai terlihat oleh mata. Dia, adalah orang yang selama ini dicari oleh lintah darat yang selalu datang ke rumahku.
Demikian artikel yang diberikan tentang Pengertian Memoar, Tujuan dan Contoh Memoar Dalam Bahasa Indonesia Lengkap Semoga informasi yang diberikan bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa