Besaran-besaran dalam fisika seperti massa, panjang, dan waktu dinyatakan dengan suatu angka yang biasanya di- ikuti dengan suatu satuan. Sebagai contoh, massa suatu benda sama dengan 4 kg. Besaran-besaran seperti itu (tidak mempunyai arah) dinamakan besaran skalar. Besaran jenis lain, yaitu besaran vektor, adalah besaran yang mem-punyai baik besar (angka) maupun arah. Misalnya, ketika kita menyatakan sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 100 km/jam, maka pasti kita akan bertanya, ke arah mana mobil tersebut bergerak. Apakah bergerak 100 km/jam ke timur, 100 km/jam ke utara, di lain sebagainya. Jadi, hesaran vektor selalu dinyatakan dengan besar (angin) dan arah.
Contoh besaran skalar adalah massa (kita tidak perlu mempertanyakj arah 4 kg), waktu, massa jenis, kelajuan, dan luas; sementara contoh besan vektor adalah pergeseran (perpindahan), kecepatan, percepatan, gaya, dt berat. Yang membedakan besaran vektor dari besaran skalar adalah bahv untuk besaran vektor, operasi-operasi aljabar tidak heriaku seperti halnya pada besaran skalar.
Untuk penulisan besaran vektor dan besaran skalar, secara internasiom telah ditetapkan bahwa penulisan vektor untuk tulisan tangan adalah denga tanda panah di atas lambang besaran, sementara untuk tulisan cetak, digum kan huruf yang dicetak tebal. Untuk lebih jelasnya, perhatikan penulisan berikut ini.
N = satuan newton
N = besaran gaya normal
N = vektor gaya normal
Penggambaran besaran-besaran vektor (Gambar 1.9) dilakukan denga menarik sebuah garis lurus dari sebuah titik pangkal menuju titik ujung yan pada titik ujung ini diberikan tanda panah (umumnya di titik ujung). Perhatil Gambar 1.8 yang menjelaskan perjalanan sebuah mobil dari posisi P1 menujo posisi PT Mobil tersebut melewati jalanan yang tidak lurus, tetapi berbelot melengkung. Panjang lintasan yang ditempuh mobil disebut jarak (besaran skalar), sedangkan perubahan posisi mobil, yang digambarkan dengan garis lurus dari Pl ke P2 disebut perpindahan (besaran vektor).
Perhatikan penggambaran vektor berikut ini. Panjang garis lurus menya- takan besamya besaran vektor tersebut, sedangkan arah garis (dalam sudut 0) menyatakan arah vektor. Sebuah vektor bisa digeser-geser, dengan catatan panjang garis dan besar sudut 0 tidak diubah-ubah. (lihat Gambar 1.10)
Sebuah vektor dikatakan berubah apabila besar ataupun arahnya, atau ke duanya berubah. Persamaan vektor A = B mengandung arti bahwa besar dan arah vektor A dan B adalah sama; dengan kata lain A = B, 0A = 0B, sebagai- mana ditunjukkan pada Gambar 1.10.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, untuk menjumlahkan dua besaran, kedua besaran harus mempunyai satuan yang sama. Di samping itu, karakter kedua besaran pun harus sama.
Dengan demikian, kita tidak bisa menjumlahkan sebuah vektor dengan skalar. Sebagai contoh, persamaan A = B dan jumlahan A + B adalah tidak mempunyai arti fisis sama sekali.
Sebuah vektor dapat dikalikan dengan sebuah skalar. Perkalian sebuah vektor dengan skalar yang nilainya positif hanya mengubah besar vektor, tidak mengubah arahnya. Akan tetapi, jika skalar yang dikalikan adalah angka negatif, maka di samping besamya berubah, arah vektor pun menjadi ke- balikannya (berputar sebesar 180°), seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.11. Vektor negatif dari A, ditulis -A, mempunyai besar yang sama dengan besar vektor A, tetapi memiliki arah berlawanan dengan arah vektor A.
Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Pengertian, Contoh Besaran Vektor Dan Besaran Skalar Dalam Ilmu Fisika. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.