Pengertian Imbuhan, Fungsi, Jenis dan Contoh Imbuhan (Afiks) Lengkap – Imbuhan atau Afiks adalah bunyi yang ditambahka pada awal, akhir maupun tengah kata atau gabungan diantara tiga imbuhan tersebut untuk membentuk kata baru yang artinya berhubungan dengan kata pertama.
Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau (afiksasi). Imbuhan atau afiksasi adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk dasar untuk membentuk kata. Hasil dari pengimbuhan tersebut disebut kata berimbuhan atau kata turunan.
Fungsi Imbuhan
Penggunaan imbuhan bisa mengubah kelas kata. Misalnya, kata benda setelah diberi imbuhan bisa menjadi kata kerja, kata sifat, atau kata lainnya begitu juga sebaliknya. Contohnya seperti:
batu (benda) > membatu (sifat)
Fungsi imbuhan, diantaranya yaitu:
- Membentuk kata benda, yaitu peN-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, peN-an, pe-an, per-an, dan ke-an. Contohnya pelaut, wartawan dan lain sebagainya.
- Membentuk kata kerja, yaitu me-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan dan di-i. Contohnya melaut, berlayar, diminum, menaiki dan lain sebagainya.
- Membentuk kata sifat, yaitu –I, -wi, -iah dan –is. Contohnya manusiawi, ilmiah, agamis dan lain sebagainya.
- Membentuk kata bilangan yaitu se- dan ke-. Contohnya sepuluh dan kedua.
- Membentuk kata keterangan, yaitu se-nya, -nya, -an, Contohnya: sepertinya, habis-habisan, seindah-indahnya dan lain sebagainya.
Jenis-Jenis Imbuhan
Berdasarkan posisinya, imbuhan dibagi menjadi empat bentuk yaitu:
- Awalan atau prefiks, Contohnya seperti: meN-, ber-, di-, ter-, peN-, per-, se-, dan ke-.
- Sisipan atau infiks, Contohnya seperti: -el-, -em-, -er-, -e-, dan -in-.
- Akhiran atau sufiks, Contohnya seperti: -kan, -an, -I, dan -nya.
- Konfiks atau simulfiks, yaitu berupa awalan dan akhiran yang pemakaiannya sekaligus. Contohnya seperti: ke-an, per-an, peN-an, ber-an, dan se-nya.
Selain jenis imbuhan diatas, adapula imbuhan yang merupakan serapan dari bahasa asing, yaitu: -i, -man, -wan, -wati, -iyah, – is, -sasi, -isme.
Imbuhan tersebut di antaranya sebagai berikut:
- Dari bahasa Arab:-ah, -i. Fungsinya sebagai pembentuk atau penanda kata sifat. Contohnya seperti manusiawi, alamiah, alami.
- Dari bahasa Sanskerta: -man, -wan, -wati. Fungsinya sebagai pembentuk kata benda. Contohnya seperti budiman, wartawan, pragawati.
- Dari bahasa Inggris: -is, -if, -al. Fungsinya sebagai pembentuk kata sifat. Contohnya seperti egois, deskriptif, formal.
Awalan (Prefiks)
Berikut beberapa contoh awalan dan contoh kata dan kalimatnya:
me-
Imbuhan me- berfungsi untuk membentuk kata kerja aktif pada kata dasarnya, Imbuhan me- bisa berubah-ubah menjadi beberapa bentuk sesuai dengan kata dasar yang diikutinya. Contohnya:
Dorong + men = Mendorong
Elsa mendorong Ani hingga terjatuh.
ber-
Imbuhan ber- bisa berubah menjadi dua bentuk yaitu bel- dan be-, jika imbuhan ber- bertemu dengan kata dasar yang diawali dengan konsonan, maka ber- menjadi be. Contohnya:
Kerja + ber- = bekerja
Ajar + ber = belajar
di-
Imbuhan di- tidak memiliki perubahan bentuk dan berfungsi untuk membentuk makna pasif pada kata dasarnya. Contohnya:
Buang + di- = dibuang
Sampah itu dibuang ke tempat sampah
ter-
Imbuhan ter- juga tidak memiliki perubahan khusus, namun memiliki beberapa fungsi di antaranya:
a. Sebagai penunjuk makna ketidaksengajaan. Contohnya:
jatuh + ter- = terjatuh, ponselku terjatuh saat aku berlari.
b. Sebagai pembentuk kata sifat. Contohnya:
Baik + ter- = terbaik ; Rahma adalah sahabat terbaik yang pernahku miliki.
c. Sebagai pembentuk kata pasif. Contohnya:
Injak + ter- = terinjak ; bukuku jatuh dan terinjak banyak orang.
pe-
Imbuhan pe- memiliki beberapa macam bentuk perubahan di antaranya peng-, penye-, dan per-, Imbuhan ini juga memiliki beberapa fungsi diantaranya:
a. Sebagai penunjuk pelaku: pekerja, pelajar, pembohong, pemberi, pengurus, pembantu dan lain sebagainya. Contohnya:
Aku adalah seorang pekerja paruh waktu di restoran.
b. Sebagai pembentuk kata perintah: perlambat, pertajam, perindah, percantik, dan lain sebagainya. Contohnya:
Perlambat laju kendaraanmu!
c. Sebagai penunjuk sifat: pemalu, pemaaf, pelupa dan lain sebagainya.
Dia memang pelupa.
d. Sebagai penunjuk alat: penghapus, penggaruk, penggoreng, penggiling dan lain-lain. Contohnya:
Ina menghaluskan bahan-bahan itu menggunakan penggiling itu.
ke-
Imbuhan ke- tidak memiliki bentuk perubahan dan berfungsi sebagai penunjuk urutan. Contohnya:
ke + dua = kedua, ke + tiga = ketiga dan seterusnya.
Sisipan
Sisipan adalah imbuhan yang diletakkan di tengah-tengah kata dasar, imbuhan ini diantaranya yaitu -el, -em, dan -er. Berikut beberapa contoh sisipan:
Getar + er = gemetar
Tali + el = Temali
Akhiran (Suffiks)
Imbuhan ini diletakkan pada bagian akhir kata dasar. Ada beberapa jenis imbuhan ini, diantaranya:
-kan/-i
Digunakan sebagai pembentuk makna perintah. Contohnya: ambilkan, datangkan, bawakan, tuangkan, datangi, diami dan lain sebagainya.
-an
Fungsi imbuhan -an diantaranya yaitu:
- Sebagai penunjuk bagian, contohnya seperti satuan, kiloan dan lain-lain.
- Sebagai penunjuk alat, contohnya seperti timbangan, angkutan
- Sebagai penunjuk tempat, contohnya seperti lapangan, lautan, daratan dan lain-lain.
-pun
Imbuhan ini berfungsi untuk membentuk makna. Contohnya:akupun, merekapun, kamipun dan sebagainya.
-kah
Imbuhan ini berfungsi untuk menegaskan kata dasarnya. Contohnya: mudahkah, benarkah, iyakah dan lain lain sebagainya.
Awalan Dan Akhiran (Konfiks)
Imbuhan ini diletakkan pada bagian awal dan akhir kata dasar. Fungsi imbuhan konfiks diantaranya yaitu:
me-kan
Sebagai pembentuk makna aktif. Contohnya: membanggakan, membangunkan, mengatarkan dan lain sebagainya.
pe-a
Sebagai pembentuk makna kata benda. Contohnya: pengampunan, pengasingan, pengaduan dan lain sebagainya.
se-nya
Sebagai kata pengulangan. Contohnya: sepandai-pandainya, sebaik-baiknya, semahal-mahalnya dan lain sebagainya.
Demikian penjelasan tentang Pengertian Imbuhan, Fungsi, Jenis dan Contoh Imbuhan (Afiks) Lengkap , semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa