Pembuluh Darah Dalam Sistem Sirkulasi – Apa yang dimaksud dengan pembuluh darah? Apa itu pembuluh darah dan fungsinya? Apa yang menyebabkan pembuluh darah pecah? Dimana letak pembuluh darah manusia? Apakah semua pembuluh balik vena mengangkut darah yang kaya karbon dioksida jelaskan? Apa gejala penyumbatan pembuluh darah?
Baca Juga : Fungsi Plasma Darah
Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian pembuluh darah, letak, fungsi, jenis, gangguan dan penyakit pada pembuluh darah manusia secara lengkap.
Pengertian Pembuluh Darah
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah yang mengangkut darah ke seluruh tubuh.
Pembuluh darah merupakan jalur untuk mengalirkan darah dari jantung keseluruh jaringan tubuh begitu sebaliknya.
Berdasarkan buku Sistem Kardiovaskuler (2018) karya Riza Fikriana, pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran yang mengedarkan darah ke seluruh bagian tubuh. Pembuluh darah mengedarkan sel-sel darah, nutrisi, dan oksigen ke jaringan tubuh serta mengangkut limbah.
Terdapat tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri yang berfungsi membawa darah dari jantung, kapiler yang berfungsi sebagai tempat pertukaran sebenarnya air dan bahan kimia antara darah dan jaringan dan vena, yang membawa darah dari kapiler kembali ke jantung. Pembuluh darah terbesar adalah aorta.
Letak pembuluh darah arteri dan vena berada di seluruh bagian tubuh mulai dari kepala, wajah, mata, hidung, hingga kaki.
Umumnya, letak pembuluh darah vena lebih superfisial dan tampak berwarna kehijauan/kebiruan di bawah kulit. Biasanya, ukuran pembuluh darah vena lebih besar tapi dindingya lebih tipis dan lembek dibandingkan pembuluh darah arteri. Pembuluh darah vena biasanya bertugas mengalirkan darah balik ke jantung.
Sedangkan, letak pembuluh darah arteri lebih dalam, dapat diraba berdenyut dan normalnya mengikuti kecepatan denyut jantung. Pembuluh darah arteri mempunyai dinding yang lebih tebal dibanding vena. Secara umum, arteri berfungsi mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh.
Fungsi Pembuluh Darah
Secara umum, fungsi pembuluh darah adalah mengangkut plasma darah dan zat yang ada didalamnya juga mengangkut sel-sel darah yang mengandung oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Pembuluh darah mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh lalu kembali ke jantung lagi.
Macam-Macam Pembuluh Darah
Pembuluh darah pada manusia dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu arteri, vena dan kapilet.
Pembuluh Darah Arteri
Pembuluh darah arteri atau disebut juga pembuluh nadi adalah jenis pembuluh darah yang aliran darahnya mengalir meninggalkan jantung. Fungsi pembuluh arteri adalah membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh darah dalam tubuh manusia yang mengandung banyak O2 merupakan pembuluh darah arteri. Dinding arteri terdiri atas tiga lapisan yaitu:
- Endotelium, yaitu lapisan terdalam yang berupa sel-sel epitel.
- Lapisan tengah, yaitu lapisan yang terdiri atas otot polos, fungsi lapisan tengah adalah aliran darah dan tekanan darah
- Lapisan terluar, yaitu lapisan yang terdiri dari jaringan ikat yang kuat dan elastis. Elastisitas arteri ini turut membantu mempertahankan tekanan darah. Arteri yang lebih kecil (arteriola) memiliki dinding berotot polos. Otot polos berfungsi untuk menyesuaikan diameter pembuluh darah sehingga terkadang pembuluh darah tersebut membesar dan kadang mengecil.
Terdapat dua jenis pembuluh darah arteri yaitu arteri pulmonalis dan aorta. Arteri pulmonalis berfungsi membawa darah yang mengandung banyak C02 dari jantung menuju paru-paru. Aorta berfungsi membawa darah yang mengandung banyak O2 dari jantung ke seluruh tubuh.
Baca Juga : Trombosit (Keping Darah)
Pembuluh darah arteri bercabang-cabang sehingga membentuk pembuluh yang berdiameter lebih kecil yang disebut arteriola. Arteriola bercabang-cabang lagi hingga membentuk saluran halus yang berhubungan langsung dengan jaringan yang disebut kapiler.
Darah yang diangkut pembuluh darah arteri mengandung oksigen tinggi, kecuali arteri dalam paru-paru. Sehingga, darah tersebut disebut juga darah bersih.
Denyut pembuluh darah arteri terasa dan jika terjadi luka maka darahnya mengucur deras. Akan tetapi dinding pembuluh darah arteri kuat, tebal, dan elastis. Berdasarkan letaknya, pembuluh darah arteri berada di bagian dalam tubuh atau tersembunyi.
Ciri-ciri pembuluh darah arteri, diantaranya yaitu:
- Memiliki dinding tebal.
- Memiliki elastisitas yang tinggi.
- Mengalirkan darah kaya akan oksigen, kecuali arteri pulmonalis.
- Arah aliran meninggalkan jantung.
- Letaknya agak jauh dari permukaan tubuh.
- Detak jantung terasa.
- Apabila terluka darah akan memancar.
Pembuluh Darah Vena
Pembuluh darah vena atau disebut juga pembuluh balik adalah jenis pembuluh darah yang aliran darahnya mengalir kembali menuju jantung. Fungsi vena adalah membawa darah menuju jantung. Terdapat tiga macam vena yakni:
- Vena kava superior, yaitu pembuluh vena yang berfungsi membawa darah yang mengandung banyak C02 dari tubuh bagian atas.
- Vena kava inferior, yaitu pembuluh vena yang berfungsi membawa darah yang mengandung banyak C02 dari tubuh bagian bawah.
- Vena pulmonalis, yaitu pembuluh vena yang berfungsi membawa darah yang kaya dengan oksigen dari paru-paru menuju atrium kiri lalu diedarkan ke seluruh tubuh melalui ventrikel kiri dan pembuluh arteri.
Sehingga bisa disimpulkan, darah disemua semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis. Pembuluh vena sering kali disebut pengangkut darah kotor.
Ciri-ciri pembuluh vena lebih mudah dilihat mata karena berada di lapisan atas dekat dengan permukaan kulit dan berwarna kebiruan. Pembuluh vena dimulai dari pembuluh darah kapiler. Dari kapiler, darah memasuki venula, pembuluh-pembuluh venula akan bergabung menuju pembuluh vena. Berdasarkan aliran darahnya, terdapat dua jenis pembuluh darah, yaitu:
Pembuluh darah yang meninggalkan jantung terdiri atas arteri, arteriola, dan kapiler.
Pembuluh darah yang masuk ke jantung terdiri atas vena dan venula.
Lebih jelasnya, ciri-ciri pembuluh darah vena, diantaranya:
- Memiliki dinding yang tipis.
- Tingkat keelastisitasnya rendah.
- Mengalirkan darah kaya akan karbon dioksida, kecuali vena pulmonalis.
- Arah aliran menuju jantung.
- Letaknya dekat dari permukaan tubuh.
- Detak jantung tidak terasa.
- Apabila terluka darah akan menetes.
Pembuluh Darah Kapiler
Pembuluh kapiler adalah pembuluh darah kecil dengan struktur halus, memiliki dinding yang tipis dan berpori. Pembuluh darah kapiler merupakan bagian cabang yang ada di ujung pembuluh arteri dan vena. Pembuluh darah kapiler menghubungkan pembuluh arteri dan pembuluh vena dengan sel-sel dalam tubuh.
Pembuluh darah kapiler ini berasal dari arteriol (cabang pembuluh darah kecil arteri) menuju ke venula (cabang kecil yang mengumpulkan darah dari organ ke pembuluh darah vena).
Didalam pembuluh kapiler terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Akan tetapi pembuluh darah kapiler banyak mengandung oksigen.
Baca Juga : Sel darah Putih (Leukosit)
Ciri-ciri pembuluh darah kapiler, diantaranya:
- Memiliki dinding sangat tipis, hanya tersusun atas satu lapis sel.
- Sifatnya sangat rapuh dan mudah pecah.
- Menghubungkan pembuluh darah arteri dan vena di jaringan tubuh.
Tabel perbedaan antara pembuluh darah arteri dan vena
No. | Perbedaan | Arteri | Vena |
1 | Dinding | Tebal dan elastis | Tipis dan kurang elastis |
2 | Katup | Satu, terdapat pada pangkal aorla | Banyak, terdapat sepanjang vena |
3 | Letak | Dibagian dalam tubuh | Di permukaan tubuh |
4 | Tekanan | Kuat, jika terpotong darah memancar | Lemah, jika terpotong darah menetes |
5 | Arah aliran darah | Keluar dari jantung | Masuk jantung |
Gangguan dan Penyakit pada Pembuluh Darah
Berikut ini gangguan dan penyakit yang bisa terjadi di pembuluh darah, diantaranya:
Pembuluh Darah Pecah
Pembuluh darah pecah dapat menyebabkan pendarahan lalu menyebar ke jaringan sekitarnya, kondisi ini dapat menyebabkan kematian. Ada banyak faktor penyebab pembuluh darah pecah seperti cedera, infeksi virus dan bakteri serta kondisi kesehatan. Kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan pembuluh darah pecah, diantaranya:
Vaskulitis
Vaskulitis adalah peradangan yang terjadi pada pembuluh darah sehingga pembuluh darah mengalami perubahan mulai dari pelemahan, penebalan hingga penipisan dinding pembuluh darah yang menyebabkannya rentan pecah.
Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi diakibatkan oleh tekanan darah yang tinggi di dalam arteri. Kondisi ini dapat menyebabkan dinding pembuluh darah rusak lalu kaku dan mengalami penyempitan. Jika terjadi terus menerus pembuluh darah akan melemah lalu terjadi aneurisma yang bisa sewaktu-waktu pecah dan berakibat pendarahan dalam yang fatal.
Hipertensi terjadi apabila nilai ambang tekanan sistolik antara 140-200 mmHg atau lebih, dan nilai ambang tekanan diastolik antara 90-110 mmHg atau lebih. Gejala hipertensi seperti sakit kepala, napas pendek, dan penglihatan kabur. Penyebab penyakit ini berkaitan dengan umur, kegemukan, dan keturunar Kondisi hipertensi memang tidak bisa disembuhkan, tetapi dapat dikontrol melalui pola hidup yang sehat, contoh tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol, diet rendah garam dan rendah lemakolahraga secara teratur, serta istirahat apabiia lelah atau tegang.
Varises
Varises merupakan pelebaran pembuluh balik (vena). Varises biasanya terjadi di kaki terutama di bagian betis. Sementara itu, varises yang terjadi di sekitar anus disebut ambeien. Varises dan ambeien terjadi karena katup-katup pada pembuluh balik tidak dapat menutup dengan sempurna dan lemahnya dinding pembuluh darah. Varises atau ambeien yang sudah parah, perlu ditangani melalui operasi. Hindari berdiri atau duduk yang terlalu lama agar tidak mengalami varises. Hindari mengejan saat buang air besar dan perbanyaklah mengonsumsi makanan berserat seperti buah dan sayuran untuk mencegah ambeien.
Sklerosis
Arteri bersifat elastis, untuk itu ketika tekanan darah dalam keadaan maksimum, arteri mengembang untuk mengimbangi tekanan darah. Namun, seiring dengan pertambahan usia, dinding arteri kehilangan elastisitasnya karena adanya penimbunan zat kapur. Keadaan ini disebut arteriosklerosis. Hilangnya elastisitas juga terjadi karena adanya penumpukan kolesterol. Keadaan ini disebut aterosklerosis. Lebih lengkapnya, aterosklerosis adalah kondisi dimana pembuluh darah arteri mengalami pengerasan yang disebabkan oleh penumpukan plak pada pembuluh darah sehingga terjadi penyempitan jalan darah bahkan tertutup.
Arteriosklerosis dan aterosklerosis akan memengaruhi volume darah yang mengalir dan jumlah oksigen yang diedarkan. Arteriosklerosis dan aterosklerosis dapat mengakibatkan hal-hal berikut, diantaranya:
Baca Juga : Sel Darah Merah (Eritrosit)
- Kekurangan oksigen pada organ-organ tertentu. Apabila kekurangan oksigen terjadi pada jantung maka sebagian sel-sel otot jantung akan mati sehingga dapat mengganggu kerja jantung.
- Meningkatkan tekanan darah secara keseluruhan. Apabila mencapai tingkatan tertentu, tekanan darah yang tinggi dapat mengakibatkan pecahnya kapiler darah. Jika kapiler darah yang pecah tersebut terjadi di otak, sebagian sel otak akan mengalami gangguan akibat dari pasokan udara dan glukosa yang terhambat. Selanjutnya dapat terjadi strok.
- Penumpukan lemak di arteri koroner dapat menghambat aliran sel-sel darah. Akibatnya akan memicu pembekuan darah. Pembekuan darah di arteri koroner disebut jantung koroner.
Perdarahan Subkonjungtiva
Kondisi umum yang dapat menyebabkan pembuluh darah kecil pecah di mata diantaranya batuk hebat, bersin yang kuat, saring dan muntah. Pecahnya pembuluh darah pada mata bisa juga karena cedera mata akibatt trauma dan menggosok mata dengan kasar.
Petechiae dan Purpura
Kondisi ini merupakan pendarahan pada kulit yang biasanya terjadi akibat cedera, reaksi alergi, infeksi darah, gangguan autoimun, kelahiran, memar, efek samping pengobatan, kemoterapi dan radiasi serta proses penuaan.
Cara Mengobati dan Mencegah Pembuluh Darah Pecah
Pasien penderita pendarahan otak akibat pembuluh darah pecah harus segera ditangani agar tidak berakibat fatal. Dibutuhkan waktu berbulan bulan untuk pemulihan, dan kebanyakan pasien sembuh dari pembuluh darah pecah di otak akan mengalami masalah sensorik, sakit kepala, kejang, susah tidur juga masalah ingatan. Sembuh pun, pasien perlu mendapatkan terapi tambahan seperti terapi bicara dan fisioterapi.
Pencegahan terjadinya pembuluh darah bisa dilakukan dengan menjaga kesehatan pembuluh darah, caranya dengan berhenti merokok, mengkonsumsi makanan yang rendah lemak dan berkolestrol rendah, rutin berolahraga juga tetap menjaga berat badab agar tetap ideal.
Baca Juga : Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
Demikian artikel pembahasan tentang pengertian pembuluh darah, letak, fungsi, jenis, gangguan dan penyakit pada pembuluh darah manusia secara lengkap. Semoga bermanfaat