Konflik Kerja – Dalam pekerjaan seringkali terjadi konflik baik dengan rekan, atasan atau dengan lainnya. Apa yang dimaksud dengan konflik kerja? Mengapa terjadi konflik kerja?
Baca Juga : Pengertian Kesiapan Kerja
Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian konflik kerja menurut para ahli, ciri, bentuk, penyebab dan cara menyelesaikan konflik di tempat kerja secara lengkap.
Pengertian Konflik Kerja
Pengertian konflik kerja ialah ketaksesuaian, pertikaian dan perbedaan pendapat yang terjadi pada dua orang atau dua kelompok dalam satu perusahaan dikarenakan ada halangan atau perselisihan dalam komunikasi, pandangan, sikap, status, tujuan dan nilai diantara keduanya.
Konflik kerja juga diartikan sebagai kondisi yang terjadi akibat ketidaksesuaian nilai dan tujuan yang ingin diraih baik itu dari pada diri sendiri ataupun kaitan dengan orang lain.
Penyebab terjadinya konflik kerja bisa berasal dari 2 atau lebih anggota kelompok atau organisasi yang beda pendapat, sebab harus memecah kelangkaan sumber daya, aktivitas kerja atau memiliki perbedaan kedudukan, tujuan, nilai atau persepsi.
Pengertia Konflik Kerja Menurut Para Ahli
Mangkunegara (2000)
Pengertian konflik kerja ialah pertikaian yang terjadi antara seseorang pada dirinya, orang lain atau perusahaan/organisasi mengenai kenyataan yang tak sesuai harapan.
Tommy (2010)
Definisi konflik kerja yaitu pertikaian yang terjadi pada seseorang dengan orang lain atau ketidaksesuaian kondisi yang dirasakan karyawan sebab adanya kendala komunikasi, tujuan yang berbeda dan juga ketergantungan kegiatan kerja.
Nawawi (2010)
Konflik kerja merupakan ketidakcocokan antara dua atau lebih orang atau kelompok organisasi yang muncul akibat kenyataan bahwa mereka harus membagi keterbatasan sumber daya, aktivitas kerja atau perbedaan status, tujuan, nilai dan pandangan.
Baca Juga : Pengertian Penempatan Kerja
Wahyudi (2011)
Konflik kerja ialah pertikaian atau perbedaan antara dua orang atau kelompok dimana tindakan berlawanan sehingga satu atau keduanya merasa terganggu.
Rivai (2011)
Konflik kerja yakni ketidakcocokan dua atau lebih anggota atau kelompok dalam organisasi yang harus membagi keterbatasan sumber daya atau aktivitas kerja dan/atau karena kenyataan memiliki kedudukan, goal, nilai atau pandangan yang berbeda.
Karakteristik Konflik Kerja
Ciri konflik kerja dalam organisasi atau perusahaan menurut pendapat Nawawi (2010), antara lain:
- Adanya individu maupun kelompok yang bertentangan.
- Adanya perselisihan dalam meraih tujuan akibat perbedaan persepsi atau pandangan memaknai program perusahaan atau organisasi.
- Adanya perbedaan norma dan nilai individu ataupun kelompok.
- Terdapat sikap dan perilaku saling memungkiri, mencegah pihak lain untuk mendapatkan kesuksesan dan mempersengketakan keterbatasan sumber daya organisasi.
- Terdapat perdebatan dan pertikaian akibat adanya kreativitas, ide atau gagasan baru dalam meraih tujuan perusahaan/organisasi.
Bentuk Konflik Kerja
Ada 4 jenis konflik kerja dalam organisasi berdasarkan pendapat Mangkunera (2011), antara lain:
- Konflik hierarki, yakni pertikaian yang terjadi pada hierarki perusahaan/organisasi. Misalnya konflik antara pemimpin dan karyawan, pengurus dan anggota dan lain sebagainya.
- Konflik fungsional, yakni pertikaian yang terjadi diantara departemen dalam perusahaan/organisasi. Misalnya konflik antara bagian produksi dan marketing dan lain sebagainya.
- Konflik staf dengan kepala unit, yakni pertikaian yang terjadi diantara kepala unit dan stafnya khusunya staf yang berkaitan dengan otoritas kerja. Misalnya staf mengambil otoritas berlebihan secara tidak resmi.
- Konflik formal informal, yakni pertikaian yang terjadi berkaitan dengan norma yang resmi dalam organisasi formal dan organisasi informal. Contohnya pimpinan organisasi yang salah meletakkan norma pada organisasinya.
Berdasarkan pendapat Nirman (1997), ada beberapa jenis konflik kerja diantaranya yaitu:
- Konflik intra individu, yakni pertikaian yang terjadi antara individu dan dirinya sendiri sebab tekanan peran dan ekspektasi yang berbeda dengan harapan. Misalnya seorang petinggi perusahaan yang religius diminta atasannya untuk melayani tamu ke diskotik.
- Konflik antar individu, yakni pertikaian yang terjadi diantara individu dalam kelompok yang sama maupun dalam kelompok yang berbeda. Misalnya: Konflik yang terjadi antara karyawan di bagian personalia perusahaan.
Baca Juga : Pengertian Disiplin Kerja
- Konflik antar kelompok, yakni pertikaian yang sifatnya kolektif antara kelompok yang satu dengan kelompok lain. Misalnya konflik antar kelompok dalam satu departemen.
- Konflik organisasi, yakni pertikaian yang terjadi antar unit organisasi yang sifatnya sistematis dan fungsional, Contohnya konflik diantara pimpinan dan karyawan.
Penyebab Konflik Kerja
Ada sejumlah faktor yang mengakibatkan konflik kerja berdasarkan pendapat Wexly dan Yuki (2005), diantaranya:
Ketergantungan Tugas
Apabila terjadi ketergantungan antara dua orang atau dua kelompok dalam pelaksanaan tugas maka jika keduanya memiliki perbedaan tujuan atau prioritas kemungkinan konflik kerja akan terjadi.
Ketidakjelasan Batasan Kerja
Apabila batasan dalam bidang kerja mengalami kekaburan akibat ketimpangan tanggung jawab dan satu pihak berupaya mengendalikan lebih banyak perilaku yang mereka sukai atau memberikan bagiannya dalam pelaksanaan kegiatan yang tak disukai maka hal ini bisa menyebabkan konflik kerja.
Kompetisi Atas Sumber
Persaingan atau kompetisi atas sumber seperti penyediaan barang, dana anggaran, ruang dan fasilitas penunjang. Makin sulit penyediaan sumber yang relatif dibutuhkan pihak pesaing dan makin bermanfaat sumber bagi mereka, maka makin besar kemungkinan terjadinya konflik kerja.
Konflik Status
Hal ini terjadi karena adanya pandangan terhadap ketidakadilan dalam pemberian tugas dan kondisi kerja. Apabilaindividu/organisasi yakin bahwa mereka mendapatkan laba atau peluang yang lebih sedikit ddibanding yang seharusnya diperoleh, maka kebencian dan kekecewaan bisa tumbuh menjadi sebuah konflik kerja.
Hambatan Komunikasi
Adanya hambatan komunikasi diantara dua individu atau kelompok bisa menyebabkan terjadinya konflik kerja seperti salah konsepsi juga menyebabkan rasa tidak saling percaya antara keduanya.
Sifat Individu
Sebagian besar konflik kerja bisa terjadi akibat kepribadian individu atau pihak yang terlibat misalnya memiliki sifat yang kaku, otoriter dan harga dirinya rendah.
Cara Menyelesaikan Konflik Kerja
Ada beberapa metode yang bisa digunakan sebagai pengelolaan dan penyelesaian konflik kerja (Rivai:2011), antara lain:
Baca Juga : Pengertian Modal Kerja
Stimulasi Konflik
Metode atau cara ini dipakai untuk menyebabkan rangsangan pada anggota, sebab anggota pasif yang terjadi karena kondisi pertikaian yang sangat rendah. Fungsi metode ini adalah untuk merangsang perselisihan yang berguna. Metode stimulasi konflik mencakup:
- Penugasan individu ke dalam kelompok.
- Pembenahan organisasi.
- Penawaran bonus, pemberian insentif dan penghargaan guna memotivasi pesaing.
- Penentuan manajer.
- Tindakan yang berbeda dengan kebiasaan.
Pengurangan Konflik
Tujuan dilakukan cara ini adalah untuk meminimalkan permusuhan yang terjadi akibat konflik, seperti pengendalian fase konflik lewat pendinginan situasu, namun tidak mengurus masalah penyebab konflik.
Ada 2 cara untuk meredam konflik yang terjadi yaitu dengan mengubah tujuan yang menyebabkan kompetisi dengan tujuan yang bisa diterima kedua pihak serta menyatukan pihak yang berkonflik untuk melawan musuh yang sama.
Pemecahan Konflik
Ada 3 cara dalam metode penyelesaian konflik, diantaranya:
- Dominasi atau penekanan, meliputi kekerasan, penenangan, penghindaran dan juga aturan mayoritas.
- Kompromi, meliputi separasi; arbitrasi; kembali ke aturan yang resmi; penyuapan, dan penyelesaian konflik secara menyeluruh.
- Integratif, meliputi konsensus, konfrontasi dan juga pemakaian tujuan yang lebih tinggi.
Baca Juga : Pengertian Iklim Kerja
Demikian artikel pembahasan tentang pengertian konflik kerja menurut para ahli, ciri, bentuk, penyebab dan cara menyelesaikan konflik di tempat kerja secara lengkap. Semoga bermanfaat.