Sistem Gerak Pada Manusia – Apa saja penyusun sistem gerak pada manusia? Apa alat gerak aktif pada manusia? Apa alat gerak pasif pada manusia? Mengapa otot disebut alat gerak aktif?
Baca Juga : Sumsum Tulang Belakang
Agar lebih memahamaminya, kali ini kita akan membahas materi sistem gerak manusia, mulai dari pengertian sistem gerak, jenis alat gerak pada manusia dan fungsinya secara lengkap.
Pengertian Sistem Gerak Pada Manusia
Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup, bergerak berarti berpindah arau berubah tempat/posisi baik sebagian atau keseluruhan tubuh. Penunjang gerak tubuh manusia disebut dengan sistem gerak yang terdiri dari sejumlah organ seperti rangka/tulang, persendian juga otot.
Alat gerak pasif pada manusia adalah tulang dan alat gerak aktif pada manusia adalah otot serta persendian sebagai penghubung antar tulang agar bisa digerakan.
Alat Gerak Pada Manusia
Tulang
Tulang merupakan penopang dan pemberi bentuk pafa tubuh pada vertebrata dan tanpa adanya tulang maka tubuh tidak bisa berdiri. Tulang pada manusia terbentuk sejak dalam kandungan hingga dekade kedua dalam susunan teratur.
Dalam sistem gerak pada manusia, tulang merupakan alat gerak pasif, sebab tulang tidak dapat bergerak tanpa bantuan otot.
Tulang-tulang yang tersusun sedemikian rupa dengan sistem tertentu disebut dengan kerangka atau rangka.
Pembentukan tulang terjadi karena adanya kandungan kalsium dalam bentuk garam yang melekat dengan bantuan kolagen.
Fungsi Tulang
Fungsi tulang atau rangka, diantaranya yaitu:
- Sebagai alat gerak pasif.
- Sebagai penopang dan penunjang agar tubuh dapat berdiri tegak.
- Sebagai pemberi bentuk tubuh.
- Memberikan perlindungan pada alat-alat atau bagian tubuh yang lunak.
- Sebagai tempat otot rangka melekat.
- Sebagai tempat pembentukan sel darah dan penyimpanan mineral.
Jenis Tulang
Sebagian besar struktur tulang manusia tersusun atas 0-20% air, sekitar 60-70% mineral tulang dan sisanya kolagen (protein berserat utama dalam tubuh), tapi tulang juga mengandung zat lain seperti protein dan garam anorganik dalam jumlah kecil.
Berdasarkan jaringan penyusunnya, ada 2 macam tulang yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (osteon).
Tulang Rawan (Kartilago)
Struktur tulang rawan terdiri atas sel-sel tulang rawan yang disebut kondrosit. Pembentuk kondrosit adalah sel-sel tulang rawan muda (kondroblas). Letak kondrosit berada dalam ruangan yang disebut lakuna. Kondroblas menghasilkan matriks berupa kondrin. Umumnya, kondrin berupa hialin yang homogen dan jernih. Kondrin yang berserabut mengandung banyak zat kolagen (zat perekat tulang).
Sifat tulang rawan lentur dan tersusun dari sel-sel rawan yang menghasilkan matriks berupa kondrin. Pada anak-anak, tulang rawan terbentuk dari sel mesenkim juga banyak mengandung kondroblas. Sedangkan pada orang dewasa, tulang rawan banyak mengandung matriks serta terbentuk oleh perikondrium (selaput tulang rawan) yang memiliki kandungan kondroblas.
Baca Juga : Fungsi Batang Otak
Terdapat tiga tipe tulang rawan diantaranya:
- Tulang rawan hialin, yaitu jenis tulang rawan yang memiliki sifat kuat dan elastis serta berwarna putih kebiru-biruan. Contoh tulang rawan hialin berapa pada tulang hidung, trakea, laring dan ujung tulang rusuk.
- Tulang rawan fibrosa (serat), yaitu jenis tulang rawan yang memuliki sifat keras dan warna putih. Contoh tulang rawan fibrosa terdapat pada tulang tempurung lutut dan ruas tulang belakang.
- Tulang rawan elastis, yaitu jenis tulang rawan yang memiliki sifat fleksibel dan elastis serta memiliki warna kuning. Contoh tulang rawan elastis terdapat pada daun telinga dan epiglotis.
Tulang Keras (Osteon)
Struktur tulang keras tersusun atas sel-sel tulang yang disebut osteosit. Fungsi tulang keras adalah sebagai penyusun berbagai sistem rangka. Sel tulang keras (osteosit) terbentuk dari osteoblas (sel tulang muda). Letak sel tulang keras berada dalam ruangan yang disebut lakuna. Antar lakuna dihubungkan oleh kanalikuli yang berisi sitoplasma dan pembuluh darah. Fungsi kanalikuli adalam memenuhi kebutuhan nutrisi osteosit.
Ada 2 jenis tulang keras diantaranya tulang kompak (tulang padat) dan tulang spons (tulang berongga). Contoh tulang kompak yakni pada tulang pipa dan contoh tulang spons yakni pada epifisis tulang pipa. Dalam matriks tulang keras (tulang kompak) terdapat kandungan zat kapur, fosfat, dan serabut kolagen. Sedangkan dalam matriks tulang spons terdapat kandungan sumsum tulang atau sel-sel lemak.
Persendian
Sendi merupakan penghubung antar tulang sehingga tulang bisa digerakan. Hubungan antar tulang disebut persendian atau artikulasi. Fungsi sendi adalah sebagai pemberi fleksibilitas dan pergerakan pada tempatnya, serta sebagai poros anggota gerak. Jumlah sendi dalam tubuh manusia secara keseluruhan terdapat sekitar 360 sendi.
Komponen pembentuk atau penunjang sendi terdiri atas ligamen, kapsula sendi, cairan sinovial dan tulang rawan hialin.
Jenis-Jenis Sendi
Berdasarkan sifat pergerakannya, jenis persendian dibedakan menjadi:
- Diartosis (sendi gerak), yakni jenis persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan ke satu arah, dua arah ataupun ke segala arah. Contoh sendi gerak seperti sendi pada lutut (satu arah), ruas telapak tangan (dua arah) dan sendi bahu (ke segala arah).
- Amfiartrosis (sendi kaku), yakni jenis persendian yang hanya memungkinkan terjadinya sedikit pergerakan. Salah satu contoh sendi kaku diantaranya sendi antar tulang rusuk.
- Sinartosis (sendi mati), yakni jenis persendian yang tak dapat digerakkan. Salah satu contoh sendi mati adalah sendi antar tulang tengkorak.
Berdasarkan arah pergerakannya, sendi dibedakan menjadi:
- Sendi engsel, yakni jenis sendi yang memungkinkan terjadinya satu arah pergerakan saja, umumnya hanya dapat ditekuk atau diluruskan. Contoh sendi engsel diantaranya sendi pada tulang lutut dan siku.
- Sendi pelana, yakni jenis sendi yang memungkinkan terjadinya dua arah gerakan. Contoh sendi pelana yaitu sendi pada ruas telapak tangan.
- Sendi peluru, yakni jenis sendi yang memungkinkan terjadinya pergerakan ke segala arah. Contoh sendi peluru diantaranya sendi pada tulang paha dan bahu.
- Sendi putar, yakni jenis sendi yang memungkinkan terjadinya gerakan salah satu tulang yang berputar terhadap tulang lain. Contoh sendi putar diantaranya sendi pada tulang atlas.
- Sendi geser, yakni jenis sendi yang memungkinkan gerakan tulang yang satu menggeser pada tulang yang lain. Contoh sendi geser diantaranya persendian antar tulang karpal.
Baca Juga : Fungsi Otak
- Sendi luncur atau sendi arthrodial, yakni jenis sendi dengan permukaan tulang sendi yang terlibat datar atau hanya sedikit melengkung. Contoh sendi luncur seperti pada pergelangan tangan.
- Sendi gulung, yakni jenis sendi yang hanya memungkinkan terjadnya sedikit gerakan dan bisa mengitari poros. Contoh sendi gulung seperti pada tulang pengumpul dengan hasta.
- Sendi kondiloid, yakni jenis sendi yang bisa digerakkan ke samping dan maju mundur, namun tak mengelilingi poros. Contoh sendi kondiloid sepertit pada telapak tangan.
Berdasarkan strukturnya, jenis sendi diantaranya:
- Sendi fibrosa, yakni jenis sendi yang tak mempunyai tulang rawan, satu tulang dengan tulang lainnya terhubung oleh jaringan ikat fibrosa. Sehingga banyak yang dapat digerakkan. Contoh sendi fibrosa terdapat pada sutura tulang tengkorak.
- Sendi kartilaginosa, yakni jenis sendi dengan ujung tulang terhubung oleh kartilago dan didukung oleh ligamen.
- Sendi sinovial, yaitu jenis sendi yang mempunyai ruang antar sendi sehingga memungkinkan terjadinya banyak gerakan dengan ujung tulang dilapisi tulang rawah hilain yang tipis untuk melindungi dari benturan dan gesekan antartulang. Contoh sendi sinovial terdapat pada lutut.
Otot
Otot merupakan alat gerak aktif pada manusia yang dapat berelaksasi (memanjang) dan berkontraksi (memendek). Tanpa adanya otot, maka tubuh tidak bisa bergerak karena tidak ada yang menggerakan tulang. Ada 3 sifat otot manusia diantaranya:
- Kontraktilitas (memendek saat berkontraksi)
- Ekstensibilitas (memanjang saat berelaksasi)
- Elastisitas (kembali ke ukuran awal/semula)
Jenis-Jenis Otot
Ada 3 jenis otot dalam tubuh manusia, diantaranya:
- Otot lurik, yaitu jenis otot yang menempel pada rangka tubuh dan digunakan untuk pergerakan, sehingga otot ini juga disebut dengan otot rangka. Selain itu, otot lkurik disebut dengan otot sadar sebab bekerja dibawah kesadaran (valunter).
- Otot polos, yaitu jenis otot yang bekerja secara tak sadar (otonom), otot polos dapat ditemukan saluran pencernaan seperti lambung.
- Otot jantung, yaitu jenis otot lurik yang bekerja secara tak sadar atau refleks dan ditemukan di dinding jantung, khususnya myocardium.
Gangguan dan Penyakit Pada Sistem Gerak Manusia
Berikut ini gangguan, kelainan dan penyakit yang terjadi pada tulang, antara lain:
- Retak atau Patah Tulang (Fraktura), ada 4 jenis fraktura, diantaranya:
a. Fraktura sederhana, apabila tulang yang retak tidak hingga melukai otot.
b. Greenstick, apabila tulang hanya retak dan sebagian tidak hingga memisah.
c. Fraktura tertutup, apabila tulang patah menyebabkan otot terluka tapi tidak keluar kulit.
d. Fraktura terbuka, apabila tulang patah sampai keluar kulit. - Rakhitis, yaitu penyakit tulang rapuh akibat kekurangan vitamin D. Penderita penyakit rakhitis memiliki tulang kaki berbentuk X atau O.
- Osteoporosis, yaitu penyakit pada tulang dimana kondisi tulang menjadi lunak disebabkan karena kekurangan hormon-hormon tertentu yang membantu pelekatan kalsium atau juga karena kekurangan kalsium.
Baca Juga : Fungsi Otak Besar (Cerebrum)
- Mikrosefalus, yaitu kelainan pada tulang kepala berupa ukuran kepala lebih kecil atau tidak proporsional. Hal ini disebabkan saat hamil, ibu tersebut kekurangan kalsium sehingga pembentukan tengkorak bayi tidak sempurna.
- Kelainan Tulang Belakang. Kebiasaan duduk dengan posisi yang salah dapat mengakibatkan kelainan pada tulang belakang. Ada 3 macam kelainan pada tulang belakang yaitu:
a. Lordosis, yaitu kelainan pada tulang belakang atau tulang punggung yang membuat punggung penderita terlalu melengkung masuk pada bagian pinggang.
b. Kifosis, yaitu kelainan pada tulang belakang atau tulang punggung yang menyebabkan penderita memiliki tulang punggung melengkung ke bagian depan melebihi batas normal atau sering juga disebut bungkuk.
c. Skoliosis, yaitu kelainan pada tulang punggung atau tulang belakang melengkung seperti huruf S.
Berikut ini gangguan, kelainan dan penyakit pada sendi, diantaranya:
- Dislokasi, yaitu terjadinta pergeseran kedudukan sendi akibat sobek atau tertarik ligamen.
- Keseleo/Terkilir, yaitu kondisi dimana ligamen sendi tertarik oleh gerakan tiba-tiba.
- Ankilosis,yaitu kondisi dimana sendi yang tidak bisa digerakkan.
- Artritis atau infeksi sendi, yaitu kondisi dimana sendi mengalami peradangan. Ada 3 jenis artritis, diantaranya:
a. Reumatoid, yaitu penyakit kronis pada jaringan penghubung sendi.
b. Ostevartritis, yaitu penyakit sendi karena menipisnya tulang rawan.
c. Gautartritis, yaitu gangguan gerak karena kegagalan metabolisme asam urat.
Berikut ini gangguan, kelainan dan penyakit pada otot, diantaranya:
- Kejang Otot, yaitu kondisi dimana otot tidak mampu lagi berkontraksi karena kehabisan energi sebab digunakan secara terus menerus.
- Atropi, yaitu kondisi dimana otot mengecil sehingga kemampuan untuk berkontraksi hilang.
- Hipertropi, yaitu kondisi dimana otot yang membesar dan kuat karena sering dilatih, kondisi ini bisa dilihat pada binaragawan dan lainnya.
- Tetanus, yaitu kejang otot yang disebabkan oleh toksin yang dihasilkan Clostridium tetani.
- Stiff atau Kaku Leher, yaitu kondisi yang terjadi karena adanya peradangan pada otot leher akibat salah gerakan atau hambatan sehingga leher terasa kaku.
- Hernia abdominalis, yaitu kondidi dimana otot dinding perut yang lemah mengalami kerobekan sehingga usus melorot masuk ke rongga perut.
Baca Juga : Fungsi Otak Kecil (Cerebellum)
Demikian artikel pembahasan tentang pengertian sistem gerak, jenis alat gerak pada manusia dan fungsinya secara lengkap. Semoga bermanfaat.