Intellectual Capital (Modal Intelektual) – Pengertian Apa yang dimaksud dengan intellectual capital? Apa itu modal intelektual? Apa pentingnya intellectual capital? Apa saja yang termasuk dalam modal intelektual? Sebutkan modal intelektual!
Agar lebih memahaminya, kita akan membahas tentang pengertian intellectual capital menurut para ahli, karakteristik, komponen, klasifikasi jenis dan pengukuran intellectual capital (modal intelektual) secara lengkap.
Baca Juga : Pengertian Modal Kerja
Pengertian Intellectual Capital
Intellectual capital (modal intelektual) adalah aset tak berwujud berupa sumber daya informasi dan pengetahuan yang berfungsi meningkatkan kemampuan bersaing dan kinerja perusahaan.
Menurut International Federation of Accountan (IFAC), ada beberapa istilah yang hampir mirip dengan intellectual capital seperti intellectual property, intelectual asset, knowledge asset dan semuanya bertujuan sebagai saham atau modal berbasis pengetahuan milik perusahaan.
Pengertian Intellectual Capital (Modal Intelektual) Menurut Para Ahli
Bontis, Chong Keow dan Richardson (2000)
Pengertian intellectual capital adalah:
- Intellectual capital bersifat elusive, namun sekali ditemukan dan dieksploitasi akan memberikan organisasi basis sumber baru untuk berkompetisi dan menang.
- Intellectual capital adalah istilah yang diberikan untuk mengkombinasikan intangible asset dari pasar, intellectual property, infrastruktur dan pusat manusia yang menjadikan suatu perusahaan dapat berfungsi.
- Intellectual capital adalah materi intelektual (pengetahuan, informasi, intellectual property, pengalaman) yang dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan. Ini merupakan suatu kekuatan akal kolektif atau seperangkat pengetahuan yang berdaya guna.
- Intellectual capital adalah pengejaran penggunaan efektif dari pengetahuan (produk jadi) sebagaimana beroposisi terhadap informasi (bahan mentah).
- Intellectual capital dianggap sebagai suatu elemen nilai pasar perusahaan dan juga market premium.
Arfan Ikhsan (2008:83)
Intellectual Capital adalah nilai total dari suatu perusahaan yang menggambarkan aktiva tidak berwujud (intangible asstes) perusahaan yang bersumber dari tiga pilar, yaitu modal manusia, struktural dan pelanggan.
Pangestika (2010)
Intellectual Capital mencakup semua pengetahuan karyawan, organisasi dan kemampuan mereka untuk menciptakan nilai tambah dan menyebabkan keunggulan kompetitif berkelanjutan. Modal intelektual telah di identifikasi sebagai seperangkat tak berwujud (sumber daya, kemampuan, dan kompetensi) yang menggerakkan kinerja organisasi dan penciptaan nilai.
Puspitasari (2011)
Intellectual Capital adalah ilmu pengetahuan atau daya pikir yang dimiliki oleh perusahaan, tidak memiliki bentuk fisik (tidak berwujud), dan dengan adanya modal intelektual tersebut, perusahaan akan mendapatkan tambahan keuntungan atau kemapanan proses usaha serta memberikan perusahaan suatu nilai lebih dibanding dengan kompetitor atau perusahaan lain.
Gunawan dkk (2013)
Intellectual Capital adalah aset tidak berwujud, termasuk informasi dan pengetahuan yang dimiliki badan usaha yang harus dikelola dengan baik untuk memberikan keunggulan kompetitif bagi badan usaha.
Stewart
Intellectual Capital (modal intelektual) adalah materi intelektual pengetahuan, informasi, hak pemilikan intelektual, pengalaman yang dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan.
Karakteristik Intellectual Capital
Karakteristik atau ciri intellectual capital menurut Sangkala, antara lain:
- Non Rivalrous, artinya sumber daya bisa digunakan secara berkelanjutan oleh berbagai macam pemakai, di dalam lokasi yang berbeda dan pada saat yang bersamaan.
- Increasing Return, artinya mampu menghasilkan peningkatan keuntungan margin per incremental unit dari setiap investasi yang dilakukan.
- Not Additive, artinya nilai yang tercipta bisa terus-menerus meningkat, tanpa mengurangi unsur pokok dari sumber daya, karena sumber daya tersebut codependent dalam penciptaan nilai.
Karakteristik intellectual capital menurut Brooking, antara lain:
- Aset yang memberi perusahaan kekuatan dalam pasar, seperti trademark, kesetiaan pelanggan, bisnis yang terus berulang dan lain sebagainya.
- Aset yang menyajikan properti dari hasil pemikiran intellectual property seperti paten, merk dagang, hak cipta dan lain sebagainya.
- Aset yang memberi organisasi kekuatan internal, seperti budaya perusahaan, manajemen dan proses bisnis, kekuatan yang dihasilkan dari sistem teknologi informasi, dan lain sebagainya
- Aset yang dihasilkan individu yang bekerja di perusahaan seperti pengetahuan, kompetensi, kemampuan networking dan lainnya.
Baca Juga : Pengertian Pasar Modal Syariah
Komponen Intellectual Capital
Ada 3 komponen intellectual capital menurut International Federation of Accountan (IFAC), antara lain:
Human Capital
Human capital atau modal manusia merupakan lifeblood dalam intellectual capital. Pada human capital ini, ada sumber innovation dan improvement, namun komponen ini sulit diukur. Selain itu, human capital juga menjadi sumber pengetahuan yang sangat berguna, keterampilan dan kompensasi dalam suatu organisasi/perusahaan.
Human capital mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki orang didalamnya. Human capital akan meningkat jika perusahaan mampu menggunakan pengetahuan yang dimiliki karyawannya. Beberapa karakteristik dasar yang dapat diukur dalam modal manusia ini, diantaranya training programs, credential, experience, competence, recruitment, mentoring, learning programs, individual potential and personality.
Structural Capital atau Organization Capital
Structural capital atau organization capital merupakan kemampuan organisasi/perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal dan kinerja bisnis secara menyeluruh seperti sistem operasional perusahaan, proses manufakturing, budaya organisasi, filosofi manajemen dan semua bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan.
Seorang individu mampu mempunyai intelektualitas yang tinggi, tapi apabila organisasi mempunyai sistem dan prosedur yang buruk maka intellectual capital tidak mampu mencapai kinerja secara optimal dan potensi tidak dimanfaatkan secara optimal.
Baca Juga : Pengertian Sukuk
Relational Capital atau Customer Capital
Relational capital atau customer capital merupakan komponen intellectual capital yang memberi nilai secara nyata. Relational capital merupakan hubungan yang harmonis yang dimiliki perusahaan dengan partnernya, baik yang berasal dari pemasok yang andal dan berkualitas, hubungan perusahaan dengan pemerintah maupun dengan masyarakat. Relation capital da muncul dari berbagai bagian diluar lingkungan perusahaan yang bisa menambah nilai bagi perusahaan tersebut.
Klasifikasi Intellectual Capital
Secara umum, jenis modal intelektual diklasifikasikan menjadi 3, diantaranya:
Modal Manusia (Human Capital)
Nilai karyawan ditentukan dari kemampuannya dalam mengaplikasikan keterampilan dan keahlian mereka. Modal manusia atau modal insani adalah gabungan kapabilitas manusia yang ada dalam sebuah organisasi/perusahaan untuk memecahkan permasalahan bisnis. Modal insani ini bersifat melekat pada diri manusia dan tidak bisa dikatakan menjadi milik organisasi. Artinya, modal insani bisa turut pergi meninggalkan organisasi saat orangnya pergi. Modal insani meliputi seberapa efektif suatu organisasi menggunakan sumber daya insaninya sebagai dalam ukuran semisal kreativitas dan inovasi.
Modal Struktural (Structural Capital)
Modal struktural merupakan infrastruktur pendukung, proses dan basis data organisasi yang memungkinkan modal insani dalam menjalankan fungsinya. Modal struktural juga mencakup perihal seperti gedung, perangkat keras, perangkat lunak, proses, paten, dan hak cipta. Selain itu, modal struktural juga mencakup perihal seperti citra organisasi, sistem informasi, dan hak milik basis data. Karena keberagaman tersebut maka modal struktural bisa diklasifikasikan lebih jauh lagi menjadi modal inovasi, proses, dan organisasi.
Modal Relasional (Relational Capital)
Modal Relasional merupakan modal yang terdiri dari perihal yang bisa teridentifikasi dengan jelas seperti hak cipta, perizinan, waralaba, tapi juga meliputi perihal yang tak tampak konkret seperti interaksi dengan pelanggan dan hubungan antar manusia.
Pengukuran Intellectual Capital
Metode VAIC (Value Added Intellectual Coefficient) didesain untuk menyajikan informasi tentanng value creation efficiency dari aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible assets) yang dimiliki perusahaan.
VAIC merupakan instrument yang digunakan untuk mengukur kinerja modal intelektual perusahaan. Selain itu, metode ini digunakan untuk mengukur seberapa dan bagaimana efisiensi intellectual capital dan capital employed dalam menciptakan nilai berdasarkan pada hubungan tiga komponen utama, seperti human capital, capital employed, structural capital.
Baca Juga : Pengertian Saham
Model ini dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added (VA). Value added menjadi indikator paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai (value creation). VA dihitung sebagai selisih antara output dan input. Output merepresentasikan revenue dan mencakup berbagai produk dan jasa yang dijual di pasar, sedangkan input meliputi berbagai beban yang digunakan dalam mendapatkan revenue. Hal penting dalam model ini yakni beban karyawan (labour expense) tidak termasuk dalam input sebab peran aktifnya dalam proses value creation, intellectual potential (yang direpresentasikan dengan labour expense) tidak dihitung sebagai biaya (cost) dan tidak masuk dalam komponen input. Oleh sebab itu, aspek kunci dalam model Pulic memperlakukan tenaga kerja sebagai entitas penciptaan nilai (value creating entity).
Proses value creation dipengaruhi oleh efisiensi dari Human Capital (HC), Capital Employed (CE), dan Structural Capital (SC). Lebih jelasnya, bisa dilihat dibawah ini
Value added of Capital Employed (VACA)
Value Added of Capital Employed (VACA) merupakan indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari physical capital. Pulic (1998) mengasumsikan bahwa apabila 1 unit Capital Employed menghasilkan return yang lebih besar daripada perusahaan lain, artinya perusahaan tersebut lebih baik dalam memanfaatkan Capital Employednya. Dengan demikian, pemanfaatan Intellectual Capital yang lebih baik merupakan bagian dari Intellectual Capital perusahaan.
Value Added Human Capital (VAHC)
Value Added Human Capital (VAHC) menunjukkan berapa banyak VA bisa dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Hubungan antara VA dengan HC mengindikasikan kemampuan HC untuk menciptakan nilai di dalam perusahaan.
Structural Capital Value Added (STVA)
Structural Capital Value Added (STVA) menunjukkan kontribusi structural capital (SC) dalam penciptaan nilai. STVA mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai. SC bukanlah ukuran yang independen sebagaimana HC dalam proses penciptaan nilai. Artinya, semakin besar kontribusi HC dalam value creation, maka akan semakin kecil kontribusi SC dalam hal tersebut. Pulic menyatakan bahwa SC adalah VA dikurangi HC.
Baca Juga : Pengertian Joint Venture
Demikian artikel pembahasan tentang pengertian intellectual capital menurut para ahli, karakteristik, komponen, klasifikasi dan pengukuran intellectual capital (modal intelektual) secara lengkap. Semoga bermanfaat