Pengertian, Sejarah, Ciri, Tujuan, Fungsi, Jenjang dan Jenis Pendidikan di Indonesia – Apa itu Pendidikan? Definisi pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tapi memungkinkan juga secara otodidak.
Pendidikan juga diartikan sebagai usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau untuk kemajuan yang lebih baik. Pendidikan bisa mengembangkan karakter melalui berbagai macam kegiatan, seperti penanaman nilai, pengembangan budi pekerti, nilai agama, pembelajaran dan pelatihan nilai moral dan lain sebagainya.
Baca Juga : Pendidikan Kewarganegaraan
Sederhananya, definisi pendidikan adalah proses pembelajaran bagi peserta didik untuk dapat mengerti, paham, dan membuat manusia lebih kritis dalam berpikir. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan bisa dianggap sebagai pendidikan.
Umumnya, pendidikan dibagi menjadi beberapa tahap tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan perguruan tinggi, universitas atau magang. Bentuk pendidikan yang paling umum adalah sekolah tapi sebagian kecil orang tua memilih untuk pendidikan home-schooling, e-learning atau yang serupa untuk anak-anak mereka.
Secara garis besar, ada 2 jalur pendidikan yang bisa dijalani yaitu:
Pendidikan formal, yaitu pendidikan yang bisa didapat dengan mengikuti kegiatan atau program pendidikan yang terstruktur serta terencana oleh badan pemerintahan misalnya melalui sekolah ataupun universitas.
Pendidikan non formal, yaitu pendidikan yang dapat diperoleh melalui aktivitas kehidupan sehari-hari yang tak terikat oleh lembaga bentukan pemerintahan, misalnya belajar sendiri melalui buku bacaan atau belajar melalui pengalaman diri sendiri dan orang lain.
Tapi selain itu juga ada jenis pendidikan informal, yaitu jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Pengertian Pendidikan Secara Etimologi
Secara bahasa, kata pendidikan berasal dari bahasa Latin yaitu ducare, berarti “menuntun, mengarahkan, atau memimpin” dan awalan e, berarti “keluar”. Sehingga, pendidikan berarti kegiatan “menuntun ke luar”.
Baca Juga : Manajemen Pendidikan
Pengertian Pendidikan Secara Umum
Secara umum, pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik agar secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pengertian Pendidikan Menurut KBBI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata Pendidikan berasal dari kata “didik” dan mendapat imbuhan “pe” dan akhiran “an”, maka kata ini memiliki arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa, definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Pengertian Pendidikan Menurut UU & GBHN
Menurut UU No. 2 tahun 1989
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan pelatihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Menurut UU No 20 Tahun 2003
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Menurut GBHN
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Baca Juga : Supervisi Pendidikan
Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli
Ki Hajar Dewantara
Menurut Kihajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia), Pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Ahmad D. Marimba
Menurut Ahmad D. Marimba, Pendidikan adalah bimbingan atau bimbingan secara sadar oleh pendidik terdapat perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya keperibadian yang utama.
Driyarkara
Menurut Driyarkara, Pendidikan adalah satu usaha dalam memanusiakan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke skala yang insani.
H. Horne
Menurut H. Horne, Pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada Tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.
Martinus Jan Langevel
Menurut Martinus Jan Langevel, Pendidikan adalah upaya menolong anak untuk dapat melakukan tugas hidupnya secara mandiri supaya dapat bertanggung jawab secara susila. Pendidikan merupakan usaha manusia dewasa dalam membimbing manusia yang belum dewasa menuju kedewasaan.
Gunning dan Kohnstamm
Menurut Gunning dan Kohnstamm, Pendidikan adalah proses pembentukan hati nurani. Sebuah pembentukan dan penentuan diri secara etis yang sesuai dengan hati nurani.
Stella Van Petten Henderson
Menurut Stella Van Petten Henderson, Pendidikan adalah kombinasi pertumbuhan, perkembangan diri dan warisan sosial.
Carter. V. Good
Menurut Carter. V. Good, Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan individu dalam sikap dan perilaku bermasyarakat. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh suatu lingkungan yang terorganisir, seperti rumah atau sekolah, sehingga dapat mencapai perkembangan diri dan kecakapan sosial.
John Dewey
Menurut John Dewey, Pendidikan adalah suatu proses pengalaman. Karena kehidupan merupakan pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin manusia tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian pada setiap fase dan menambah kecakapan dalam perkembangan seseorang melalui pendidikan.
Baca Juga : Administrasi Pendidikan
Frederick J. Mc Donald
Menurut Frederick J. Mc Donald, Pendidikan adalah suatu proses yang arah tujuannya adalah merubah tabiat manusia atau peserta didik.
Ensiklopedi Pendidikan Indonesia
Menurut Ensiklopedi Pendidikan Indonesia, Pendidikan adalah proses membimbing manusia atau anak didik dari kegelapan, ketidaktahuan, kebodohan, dan kecerdasan pengetahuan.
Prof. H. Mahmud Yunus
Menurut Prof. H. Mahmud Yunus, Pendidikan adalah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya yang paling tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukanya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya.
Prof. Zaharai Idris
Menurut Prof. Zaharai Idris, Pendidikan adalah serangkaian kegiatan komunikasi yang bertujuan, antara manusia dewasa dengan si anak didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya.
Plato
Menurut Plato, Pendidikan adalah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesemurnaan.
Aristoteles
Menurut Aristoteles, Pendidikan adalah menyiapkan akal untuk pengajaran.
Ibnu Muqaffa
Menurut Ibnu Muqaffa, Pendidikan adalah yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani.
Rousseau
Menurut Rousseau, Pendidikan adalah pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita sewaktu masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa.
Encyclopedia Americana
Menurut Encyclopedia Americana, Pendidikan adalah proses yang digunakan setiap individu untuk mendapatkan pengetahuan, wawasan serta mengembangkan sikap dan keterampilan.
James Mill
Menurut James Mill, Pendidikan itu harus menjadikan seseorang cakap, agar dia menjadi orang yang senantiasa berusaha mencapai kebahagiaan untuk dirinya terutama dan untuk orang lain selainnya.
Baca Juga : Psikologi Pendidikan
Soekidjo Notoatmodjo
Menurut Soekidjo Notoatmodjo, Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan.
Dictionary Reference
Menurut Dictionary Reference, Pendidikan adalah tindakan atau proses menyampaikan atau memperoleh pengetahuan umum, mengembangkan kekuatan penalaran dan penilaian, dan umumnya mempersiapkan diri sendiri atau orang lain secara intelektual untuk kehidupan dewasa.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
Menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik.
Jean-Jacques Rousseau
Menurut Jean-Jacques Rousseau, Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa.
Darnelawati
Menurut Darnelawati, Pendidikan formal adalah pendidikan di sekolah yang berlangsung secara teratur dan bertingkat mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat. Tujuan pendidik adalah untuk memperkaya budi pekerti, pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang agar mampu dan terampil dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.
Repert C. Lodge
Menurut Repert C. Lodge, Dalam pengertian yang luas pendidikan itu menyangkut seluruh pengalaman. Anak mendidik orang tuanya, murid mendidik gurunya, anjing mendidik tuannya. Dalam pengertian yang luas ini kehidupan adalah pendidikan dan pendidikan adalah kehidupan itu.
Joe Park
Menurut Joe Park, Pendidikan sebagai Tearth of proces of inforting or at cuating knot ledge an habith trough instruction as study, dalam definisi ini tekanan kegiatan pendidikan di letakkan pada pengajaran, sedangkan segi kepribadian yang di bina adalah aspek kognitif dan kebiasaan.
Baca Juga : Pendidikan Karakter
Theodore Mayor Grenne
Menurut Theodore Mayor Grenne, Pendidikan adalah usaha manusia untuk menyiapkan dirinya untuk suatu kehidupan yang bermakna.
Alferd North
Menurut Alferd North, Pendidikan adalah hal yang menekan segi keterampilan menggunakan pengetahuan, sehingga cakupan pendidikan baginya sempit saja.
Carlo Nanni
Menurut Carlo Nanni, Pendidikan adalah sebuah pengembangan kemampuan fundamental pribadi untuk menghayati kehidupannya di dunia ini secara bebas dan bertanggung jawab, dalam kebersamaan dengan orang lain, seiring perjalanan waktu dan usia, dalam persimpangan relasi interpersonal dan dalam kehidupan sosial yang tertata dan terorganisasi secara historis.
Martin Buber
Menurut Martin Buber, Pendidikan adalah proses seleksi sebuah dunia yang bertindak terhadap individu melalui pribadi lain yang bertujuan membentuk pribadi memiliki karakter mulia, sehingga pendidikan tidak dapat dilepaskan dari perhatian adanya keberadaan orang lain yang ikut campur dan memengaruhi pembentukan diri.
An-Nahlawi
Menurut An-Nahlawi, Pendidikan dalam bahasa Arab adalah tarbiyah, arti tarbiyah atau pendidikan ialah segala usaha dalam mengurus, mengatur dan memperbaiki segala sesuatu atau potensi yang sudah ada dari lahir agar tumbuh dan berkembang menjadi lebih dewasa.
Ibnu Sina
Menurut Ibnu Sina, Pendidikan atau pembelajaran berkaitan dengan seluruh aspek yang ada pada diri manusia, mulai dari fisik, mental ataupun moral. Pendidikan dilarang mengabaikan perkembangan fisik dan apapun yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan fisik seperti olahraga, meinuman, makanan, kebersihan dan tidur. Jadi pendidikan tidak hanya memperhatikan aspek moralnya saja namun juga membentuk individu yang menyeluruh termasuk jiwa, karakter dan fikiran.
Godfrey Thomson
Menurut Godfrey Thomson, Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghsilkan perubahan tepat di dalam kebiasaan atau adat tingkah laku, pikiran dan perasaannya.
UNESCO
Menurut UNESCO, “Education is now engaged is preparinment for a tife Society which does not yet exist” atau pendidikan adalah untuk mempersiapkan manusia bagi suatu tipe masyarakat yang masih belum ada. Konsep system pendidikan mungkin saja berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat dan pengalihan nilai-nilai kebudayaan (transfer of culture value). Konsep pendidikan saat ini tidak dapat dilepaskan dari pendidikan yang harus sesuai dengan tuntutan kebutuhan pendidikan masa lalu,sekarang,dan masa datang.
Darmaningtyas
Menurut Darmaningtyas, Pendidikan adalah pendidikan sebagai usaha dasar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup dan kemajuan yang lebih baik.
Baca Juga : Ekstrakurikuler
Paulo Freire
Menurut Paulo Freire, Pendidikan adalah jalan menuju pembebasan yang permanen dan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah masa dimana manusia menjadi sadar akan pembebasan mereka, damana melalui praksis mengubah keadaan itu. Tahap kedua dibangun atas tahap yang pertama, dan merupakan sebuah proses tindakan kultural yang membebaskan.
Insan Kamil
Menurut Insan Kamil, Pendidikan adalah usaha sadar yang sistematis dalam mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri manusia untuk menjadi manusia yang seutuhnya.
Ivan Illc
Menurut Ivan Illc, Pendidikan adalah pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.
Edgar Dalle
Menurut Edgar Dalle, Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang.
Hartoto
Menurut Hartoto, Pendidikan adalah usaha sadar, terencana, sistematis, dan terus-menerus dalam upaya memanusiakan manusia.
Ngalim Purwanto
Menurut Ngalim Purwanto, Pendidikan adalah segala urusan orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan.
Driakara
Menurut Driakara, Pendidikan adalah memanusiakan manusia muda atau pengangkatan manusia.
W.P. Napitulu
Menurut W.P. Napitulu, Pendidikan adalah kegiatan yang secara sadar, teratur, dan terencana dalam tujuan mengubah tingkah laku ke arah yang diinginkan.
Baca Juga : Pengertian Guru
S.A. Bratanata dkk
Menurut S.A. Bratanata dkk, Pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan.
Drs. Wasty Soemanto. M.Pd
Menurut Drs. Wasty Soemanto. M.Pd, Pendidikan adalah proses pembelajaran yang menghasilkan pengalaman yang memberikan kesejahteraan pribadi, baik lahir maupun bathiniah.
Prof. Dr. Dedi Supriadi
Menurut Prof. Dr. Dedi Supriadi, Pendidikan adalah salah satu fungsi yang harus dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh keluarga dan masyarakat secara terpadu dengan berbagai institusi yang memang diadakan dengan sengaja untuk mengembangkan fungsi pendidikan.
Girex B
Menurut Girex B, Pendidikan adalah berbagai upaya dan usaha yang dilakukan orang dewasa untuk mendidik nalar peserta didik dan mengatur moral mereka.
Dr. Sutari Imam Bernadib
Menurut Dr. Sutari Imam Bernadib, Ilmu pendidikan adalah mempelajari suasana dan proses-proses pendidikan. Proses yang dimaksud adalah cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh pendidikan secara sistematis dan bertahap.
Drs. M. Ngailim Purwanto
Menurut Drs. M. Ngailim Purwanto, Ilmu pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan mendidik.
Prof. Dr. Iman Barnadib
Menurut Prof. Dr. Iman Barnadib, Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik.
C.D. Hardie
Menurut C.D. Hardie dalam monografnya “Truth and Fallacy in Educational Theory (1941)”, Pendidikan seharusnya mendidik seseorang dengan alami (nature), bahwa seorang guru harus bertindak sebagai tukang kebun yang membina tumbuhan secara alami dan tidak melakukan hal hal yang tidak alamiah. C.D. Hardi mengkritik pemerintah yang memberikan aturan aturan (law) yang mengatur pendidikan.
Comenius
Menurut Comenius, Pendidikan adalah proses dimana individu mengembangkan kualitasnya terhadap agama, ilmu pengetahuan dan moralnya, yang membuatnya mampu mengklaim dirinya sebagai manusia.
Baca Juga : Pendidikan Budi Pekerti
Aldous Huxley
Menurut Aldous Huxley, Pendidikan yang sempurna adalah dimana semua manusia dilatih agar siap untuk ditempatkan dalam hirarki sosial akan tetapi dalam prosesnya tidak melakukan penghancuran atau pengrusakan terhadap individu atau karakter unik atau khas seseorang.
Mary McLeod Bethune
Menurut Mary McLeod Bethune, Pendidikan dalam arti sempit adalah suatu perbuatan atau proses untuk memperoleh sebuah pengetahuan.
Edgar Dale
Menurut Edgar Dale, Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan dengan sadar oleh keluarga, masyarakat atau pemerintah melalui bimbingan, pengajaran, pembelajaran dan pelatihan yang berlangsung, baik dilakukan disekolah maupu diluar sekolah sepanjang hidup untuk mempersiapkan peseta didik agar dapat menjalankan perannya dalam lingkungan untuk masa yang akan datang.
Thedore Brameld
Menurut Thedore Brameld, Pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas dari pada proses berlangsungnya dalam sekolah. Pendidikan adalah suatu kegiatan sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan terus berkembang.
Socrates
Menurut Socrates, Pendidikan adalah suatu sarana yang digunakan untuk mencari kebenaran. Sedangkan metode-nya adalah dialektika.
UU SISDIKNAS No. 2 tahun 1989
Menurut UU SISDIKNAS No. 2 tahun 1989, Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003
Menurut UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Rocky Gerung
Menurut Rocky Gerung, Pendidikan adalah perang terhadap kedunguan.
Soekidjo Notoatmodjo (2003:16)
Menurut Soekidjo Notoatmodjo, Pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan.
H. Fuad Ihsan (2005:1)
Menurut H. Fuad Ihsan, Pendidikan secara sederhana adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan kebudayaan.
Baca Juga : Jenjang Pendidikan Wajib Di Indonesia
Siagian (2006: 273)
Menurut Siagian (2006: 273), Pendidikan adalah keseluruhan proses teknik dan metode belajar mengajar dalam rangka mengalihkan suatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Feni (2014:13)
Menurut Feni, Pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaanya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
Imam Khomeini
Menurut Imam Khomeini, Pendidikan lahir untuk memahami manusia, namun tujuan ini berdampak terbalik, yang dengan-nya mengarahkan manusia untuk mengetahui wujud Tuhan dan mengenal Allah swt, atau yang dikenal dengan nama ru’yah kauniyah tauhidiyah (pandangan-pandangan tauhid). Pendidikan mesti mengantarkan manusia tidak hanya pada sisi materi (lahiriah), tetapi juga kebahagiaan hakiki (batiniah).
Murthada Muthahhari
Menurut Murthada Muthahhari, Pendidikan adalah proses yang sangat penting didalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan, setiap manusia belajar seluruh hal yang belum mereka ketahui. Bahkan dengan pendidikan, seorang manusia dapat menguasai dunia dan tidak terikat lagi oleh batas-batas yang membatasi dirinya. Pendidikan melahirkan seorang yang berilmu, yang dapat menjadi khalifah Allah di bumi ini.
Muhammad Abduh
Menurut Muhammad Abduh, Pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan manusia dan dapat merubah segala sesuatu.
Conficius
Menurut Conficius, Pendidikan melahirkan keyakinan diri, keyakinan diri melahirkan harapan, dan harapan melahirkan perdamaian.
Mahmud Yunus
Menurut Mahmud Yunus, Pendidikan adalah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya yang paling tinggi.
Will Durant
Menurut Will Durant, Pendidikan adalah sebuah penemuan progresif dari kebodohan diri sendiri.
Malcom Forbes
Menurut Malcom Forbes, Pendidikan adalah upaya untuk mengganti pikiran yang kosong menjadi pikiran yang terbuka.
Albert Einstein
MenurutAlbert Einstein, Pendidikan adalah sesuatu yang tersisa setelah seseorang melupakan apa yang ia pelajari di sekolah.
John Stuart Mill
Menurut John Stuart Mill, Pendidikan meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang dikerjakan oleh orang lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan dia kepada tingkat kesempurnaan.
Herbert Spencer
Menurut Herbert Spencer, Pendidikan adalah menyiapkan seseorang agar dapat menikmati kehidupan yang bahagia. Pendidikan membuat manusia menjadi selaras dengan lingkungannya.
Martinus Jan Langeverl
Menurut Martinus Jan Langeverl, Pendidikan adalah upaya dalam membimbing manusia yang belum dewasa kearah kedewasaan. Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong anak untuk melakukan tugas-tugas hidupnya, agar mandiri dan bertanggung jawab secara susila.
Baca Juga : Lembaga Pendidikan
Crow
Menurut Crow, Pendidikan ditafsirkan dengan makna untuk mempertahankan manusia dengan kebutuhan-kebutuhan yang senantiasa bertambah, dan merupakan suatu harapan untuk dapat mengembangkan diri agar berhasil, serta untuk memperluas, men-intensif-kan ilmu pengetahuan dan memahami elemen-elemen yang ada di-sekitarnya. Pendidikan juga mencakup segala perubahan yang terjadi sebagai akibat dari partisipasi individu dalam pengalaman-pengalaman dan belajar.
Herman H. Horn
Menurut Herman H. Horn, Pendidikan adalah suatu proses dari penyesuaian lebih tinggi (eternal) bagi makhluk yang telah berkembang secara fisik dan mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan sebagaimana diwujudkan dalam alam sekitar, intelektual, emosional dan kemauan dari manusia itu sendiri.
Dedi Supriadi
Menurut Dedi Supriadi, Pendidikan adalah salah satu fungsi yang harus dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh keluarga dan masyarakat secara terpadu dengan berbagai institusi yang memang diadakan dengan sengaja untuk mengembangkan fungsi pendidikan.
Abdullah Ibnu Al-Muqafah
Menurut Abdullah Ibnu Al-Muqafah, Pendidikan adalah kebutuhan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santapan akal dan rohani.
Darmaningtyas
Menurut Darmaningtyas, Pendidikan sebagai usaha dasar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup dan kemajuan yang lebih baik.
Mary Mcleod Bethune
Menurut Mary Mcleod Bethune, Pendidikan adalah suatu perbuatan atau proses untuk memperoleh sebuah pengetahuan.
Sejarah Pendidikan di Indonesia
Belanda memperkenalkan sistem pendidikan formal bagi penduduk Hindia Belanda (cikal bakal Indonesia), meskipun terbatas bagi kalangan tertentu yang terbatas. Sistem yang mereka perkenalkan secara kasar sama saja dengan struktur yang ada sekarang, dengan tingkatan sebagai berikut:
- Europeesche Lagere School (ELS), sekolah dasar bagi orang Eropa
- Hollandsch-Inlandsche School (HIS), sekolah dasar bagi pribumi
- Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), sekolah menengah pertama
- Algemeene Middelbare School (AMS), sekolah menengah atas
Baca Juga : Wawasan Nusantara
Sejak tahun 1930-an, Belanda memperkenalkan pendidikan formal terbatas bagi hampir semua provinsi di Hindia Belanda.
Fungsi Pendidikan
Fungsi lembaga pendidikan, diantaranya yaitu:
- Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
- Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.
- Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
- Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.
Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) diantaranya seperti:
- Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
- Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
- Melestarikan kebudayaan.
- Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
Menurut David Popenoe, terdapat 4 (empat) fungsi pendidikan diantaranya yaitu:
- Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
- Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
- Menjamin integrasi sosial.
- Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
- Sumber inovasi sosial.
Baca Juga : Pendidikan Kecakapan Hidup
Tujuan Pendidikan
Menurut bangsa Yunani, tujuan pendidikan yaitu untuk menciptakan kedamaian dalam kehidupan. Tujuan pendidikan merupakan seperangkat hasil pendidikan yang dicapai oleh peserta didik setelah diselenggarakan kegiatan pendidikan.
Menurut Ki Hadjar Dewantoro, tujuan pendidikan adalah untuk mendidik anak agar menjadi manusia yang sempurna hidupnya, yaitu kehidupan dan penghidupan manusia yang selaras dengan alamnya (kodratnya) dan masyarakatnya.
Menurut Friedrich Frobel, tujuan pendidikan adalah membentuk anak menjadi makhluk aktif dan kreatif.
Menurut John Dewey, tujuan pendidikan adalah membentuk anak menjadi anggota masyarakat yang baik, yaitu anggota masyarakat yang mempunyai kecakapan praktis dan dapat memecahkan problem sosial sehari-hari dengan baik.
Sedangkan tujuan pendidikan di Indonesia, diatur dalam UUD 1945 dan Undang-Undang No.20 Tahun 2003. Menurut UUD 1945, tujuan pendidikan nasional diatur dalam pasal 31 ayat 3 dan pasal 31 ayat 5.
UUD 1945 Pasal 31 ayat 3 menyebutkan “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang”.
UUD 1945 Pasal 31 ayat 5 menyebutkan “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”.
Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003, tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan nasional juga untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sedangkan, menurut Langeveld tujuan pendidikan dikategorikan menjadi enam, diantaranya yaitu:
Tujuan Pendidikan Umum
Tujuan pendidikan secara umum yaitu untuk mencapai kedewasaan jasmani dan rohani anak didik. Pertumbuhan jasmani yang dimaksud dalam tujuan pendidikan adalah jika batas pertumbuhan fisik maksimal yang bisa dicapai oleh seorang anak. Sedangkan kedewasaan rohani dalam tujuan pendidikan berarti mampunyai seorang anak untuk menolong dirinya sendiri ketika mengalami permasalahan dan mampu bertanggung jawab atas semua perbuatannya.
Tujuan Pendidikan Khusus
Tujuan pendidikan secara khusus yaitu tujuan pendidikan yang hendak dicapai secara khusus berdasarkan usia, jenis kelamin, sifat, bakat, intelegensi, lingkungan sosial budaya, dan lain sebagainya.
Baca Juga : Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Tujuan Pendidikan Tidak Lengkap
Tujuan pendidikan tidak lengkap adalah tujuan pendidikan yang menyangkut hanya sebagian aspek pada hidup manusia.
Tujuan Pendidikan Sementara
Tujuan pendidikan terkadang tidak bisa dicapai hanya melalui satu langkah. Tujuan pendidikan sementara bisa dipahami sebagai proses yang ditempuh untuk mencapai tujuan pendidikan utama setingkat demi setingkat. Tujuan pendidikan pada tiap tingkatan ini yang dipahami sebagai tujuan pendidikan sementara.
Tujuan Pendidikan Intermedier
Tujuan pendidikan intermedier yaitu tujuan pendidikan sampingan yang berfungsi sebagai perantara tujuan pendidikan pokok. Sebagai contoh: orang tua membiasakan anaknya untuk mencuci piring setelah selesai makan. Kebiasaan ini ditanamkan sebagai tujuan pendidikan supaya anak memiliki rasa tanggung jawab.
Tujuan Pendidikan Insidental
Tujuan pendidikan insidental yaitu tujuan pendidikan yang dicapai pada saat-saat tertentu dengan sifat seketika dan spontan. Sebagai contoh: orang tua menegur anaknya agar tidak melukai binatang ketika si anak hendak mengambil batu untuk melempar anjing di depannya.
Unsur Pendidikan
Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003 : 16), unsur pendidikan terdiri dari:
Input
Sasaran pendidikan, yakni individu, kelompok, masyarakat.
Pendidik
yaitu pelaku pendidikan.
Proses
yakni upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain.
Output
yakni melakukan apa yang diharapkan / perilaku.
Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Jenjang pendidikan di Indonesia terdiri dari:
Pendidikan Anak Usia Dini
Mengacu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 Butir 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Baca Juga : Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) yaitu Sekolah Dasar (SD) selama 6 tahun dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) selama 3 tahun. Pendidikan dasar merupakan Program Wajib Belajar.
Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar, yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) selama 3 tahun waktu tempuh pendidikan.
Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Jalur Pendidikan
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Adapun jalur pendidikan diantaranya yaitu:
Pendidikan Formal
Pendidikan formal adalah pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.
Baca Selengkapnya : Pendidikan Formal
Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia dini, serta pendidikan dasar, adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al Quran,yang banyak terdapat di setiap mesjid dan Sekolah Minggu, yang terdapat di semua gereja. Selain itu, ada juga berbagai kursus, diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan sebagainya.
Baca Selengkapnya : Pendidikan Non Formal
Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab.
Baca Selengkapnya : Pendidikan Informal
Jenis Pendidikan
Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan. Adapun macam-macam jenis pendidikan diantaranya yaitu:
Pendidikan Umum
Pendidikan umum adalah pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA).
Pendidikan Kejuruan
Pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah menengah kejuruan ini memiliki berbagai macam spesialisasi keahlian tertentu.
Pendidikan Akademik
Pendidikan akademik adalah pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
Pendidikan Profesi
Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi seorang profesional.
Pendidikan Vokasi
Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana (strata 1).
Pendidikan Keagamaan
Pendidikan keagamaan adalah pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama.
Pendidikan Khusus
Pendidikan khusus adalah penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkebutuhan khusus atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk sekolah luar biasa/SLB).
Baca Juga : Kelas Maya
Tingkat Pendidikan
Prasekolah
Dari kelahiran sampai usia 3 tahun, kanak-kanak Indonesia pada umumnya tidak memiliki akses terhadap pendidikan formal. Dari usia 3-4 atau 5 tahun, mereka memasuki taman kanak-kanak. Pendidikan ini tidak wajib bagi warga negara Indonesia, tujuan pokoknya adalah untuk mempersiapkan anak didik memasuki sekolah dasar. Dari 49.000 taman kanak-kanak yang ada di Indonesia, 99,35% diselenggarakan oleh pihak swasta. Periode taman kanak-kanak biasanya dibagi ke dalam “Kelas A” (atau Nol Kecil) dan “Kelas B” (atau Nol Besar), masing-masing untuk periode satu tahun.
Sekolah Dasar (SD)
Kanak-kanak berusia 6-11 tahun memasuki sekolah dasar (SD) atau madrasah ibtidaiyah (MI). Tingkatan pendidikan ini adalah wajib bagi seluruh warga negara Indonesia berdasarkan konstitusi nasional. Tidak seperti taman kanak-kanak yang sebagian besar di antaranya diselenggarakan pihak swasta, justru sebagian besar sekolah dasar diselenggarakan oleh sekolah umum yang disediakan oleh negara (disebut “sekolah dasar negeri” atau “madrasah ibtidaiyah negeri”), terhitung 93% dari seluruh sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah yang ada di Indonesia. Sama halnya dengan sistem pendidikan di Amerika Serikat dan Australia, para siswa harus belajar selama enam tahun untuk menyelesaikan tahapan ini. Beberapa sekolah memberikan program pembelajaran yang dipercepat, di mana para siswa yang berkinerja bagus dapat menuntaskan sekolah dasar selama lima tahun saja.
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs) adalah bagian dari pendidikan dasar di Indonesia. Setelah tamat dari SD/MI, para siswa dapat memilih untuk memasuki SMP atau MTs selama tiga tahun pada kisaran usia 12-14. Setelah tiga tahun dan tamat, para siswa dapat meneruskan pendidikan mereka ke sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), atau madrasah aliyah (MA).
Baca Juga : Manajemen Kelas
Sekolah Menengah Atas (SMA)
Di Indonesia, pada tingkatan ini terdapat tiga jenis sekolah, yaitu sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan madrasah aliyah (MA). Siswa SMA dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi, sedangkan siswa SMK dipersiapkan untuk dapat langsung memasuki dunia kerja tanpa melanjutkan ke tahapan pendidikan selanjutnya. Madrasah aliyah pada dasarnya sama dengan sekolah menengah atas, tetapi porsi kurikulum keagamaannya (dalam hal ini Islam) lebih besar dibandingkan dengan sekolah menengah atas.
Jumlah sekolah menengah atas di Indonesia sedikit lebih kecil dari 9.000 buah.
Pendidikan Tinggi
Setelah tamat dari sekolah menengah atas atau madrasah aliyah, para siswa dapat memasuki perguruan tinggi. Pendidikan tinggi di Indonesia dibagi ke dalam dua kategori: yakni negeri dan swasta. Keduanya dipandu oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Terdapat beberapa jenis lembaga pendidikan tinggi misalnya universitas, sekolah tinggi, institut, akademi, dan politeknik. Ada beberapa tingkatan gelar yang dapat diraih di pendidikan tinggi, yaitu Diploma 3 (D3), Diploma 4 (D4), Strata 1 (S1), Strata 2 (S2), dan Strata 3 (S3).
Demikian artikel penjelasan tentang pengertian pendidikan, sejarah, fungsi, tujuan, unsur, jenjang, jalur, jenis dan tingkat pendidikan di Indonesia secara lengkap, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.