Pengertian Dinamika Kelompok, Ciri, Fungsi, Jenis dan Pendekatan Dinamika Kelompok Lengkap – Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.
Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika yang berati interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain dan kelompok yang berarti kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama.
Pengertian Dinamika Kelompok Menurut Para Ahli
Shertzer dan Stone (1981)
Menurut Shertzer dan Stone, Dinamika kelompok adalah kekuatan-kekuatan yang berinteraksi dalam kelompok pada waktu kelompok melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuannya.
Santosa (2004:5)
Menurut Santosa, Dinamika Kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain.
Floyd D.Ruch dalam Gunarsa (2008)
Menurut Floyd D.Ruch, Dinamika kelompok adalah analisa dari relasi-relasi kelompok sosial, berdasarkan prinsip bahwa tingkah laku dalam kelompok itu adalah hasil dari interaksi yang dinamis antara individu-individu dalam situasi sosial.
Santoso (2009)
Menurut Santoso, Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain.
Cartwright dan Zander dalam Sugiyarta (2009:37)
Menurut Cartwright dan Zander, Dinamika Kelompok adalah gerak dinamis kelompok dalam mencapai tujuan secara efektif.
Floyd dalam Gerungan (2009:119)
Menurut Floyd, Dinamika kelompok adalah analisis dari hubungan-hubungan kelompok sosial yang berdasarkan prinsip bahwa tingkah laku dalam kelompok adalah hasil dari interaksi yang dinamis antara individu-individu dalam situasi sosial.
Hartinah (2009:62)
Menurut Hartinah, Dinamika Kelompok adalah kekuatan mendorong untuk menggerakan dan mengoperasikan kehidupan-kehidupan kelompok.
Benyamin B. Wolman dalam Rusmana
Menurut Benyamin B. Wolman, Dinamika kelompok adalah studi tentang hubungan sebab akibat yang ada di dalam kelompok, tentang perkembangan hubungan sebab akibat yang terjadi di dalam kelompok, tentang teknik-teknik untuk mengubah hubungan interpersonal dan attitude di dalam kelompok.
Jacobs, Harvill dan Manson dalam Rusmana
Menurut Jacobs, Harvill dan Manson, Dinamika kelompok adalah kekuatan yang saling mempengaruhi hubungan timbal balik kelompok dengan interaksi yang terjadi antara anggota kelompok dengan pemimpin yang diberi pengaruh kuat pada perkembangan kelompok.
Johnson (2012)
Menurut Jhonson, Dinamika kelompok adalah suatu lingkup pengetahuan sosial yang lebih berkosentrasi pada pengetahuan tentang hakekat kehidupan berkelompok.
Johnson dan Johnson (2012:4)
Menurut Johnson dan Johnson, Dinamika Kelompok adalah suatu lingkup pengetahuan sosial yang lebih berkonsentrasi pada pengetahuan tentang hakikat kehidupan berkelompok yang menunjukkan kemajuan.
Ciri Dinamika Kelompok
Suatu kelompok dapat dikatakan sebagai kelompok sosial apabila memiliki ciri-ciri berikut ini, diantaranya:
- Memiliki motif yang sama antara individu satu dengan lainnya yang nantinya dapat menyebabkan intraksi/kerjasama sebagai pencapaian tujuan yang sama.
- Ada akibat-akibat iteraksi yang berlainan antara individu satu dengan yang lain akibat yang ditimbulkan tergantung rasa serta kecakapan individu yang terlambat.
- Adanya pembentukan struktur atau organisasi kelompok dan penugasan yang jelas dan terdiri dari peran serta kedudukan masing-masing.
- Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi pada suatu kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Fungsi Dinamika Kelompok
Adapun fungsi dinamika kelompok, diataranya yaitu:
- Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup.
- Memudahkan pekerjaan.
- Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan efisien. Salah satunya dengan membagi pekerjaan besar sesuai bagian kelompoknya masing-masing atau sesuai keahlian.
- Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat dengan memungkinkan setiap individu memberikan masukan, berinteraksi, dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat.
Jenis-Jenis Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang mengadakan interaksi sosial serta ada pembagian tugas, struktur dan norma yang ada. Ada beberapa jenis kelompok sosial diantaranya yaitu:
Kelompok Primer, yaitu kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan. Menurut Goerge Homans, kelompok primer adalah sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang sering berkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara. Contohnya seperti keluarga, RT, kawan sepermainan, kelompok agama, dan lain-lain.
Kelompok Sekunder, yaitu kelompok yang apabila interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektif. Contohnya seperti partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.
Kelompok Formal, yaitu kelompok yang ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART). Anggotanya diangkat oleh organisasi. Contoh kelompok ini yaitu semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.
Kelompok Informal, yaitu suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok. Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati. Contohnya seperti kelompok arisan.
Pendekatan Dinamika Kelompok
Ada beberapa pendekatan dinamika kelompok menurut para ahli diantaranya Bales dan Homans, Stogdill, Sigmund Freud dan Scheidlinger, serta Yennings dan Moreno. (Santosa, 2004:8-9).
- Pendekatan oleh Bales dan Homans. Pendekatan ini mendasarkan diri pada konsep adanya aksi, interaksi, dan situasi yang ada dalam suatu kelompok.
- Pendekatan oleh Stogdill. Pendekatan ini lebih menekankan pada sifat-sifat kepemimpinan dalam bentuk organisasi formal.
- Pendekatan oleh Sigmund Freud dan Scheidlinger. Scheidlinger berpendapat bahwa aspek-aspek motif dan emosional sangat memegang peranan penting dalam kehidupan kelompok. Beliau mengungkapkan betapa kelompok akan dapat berbentuk apabila didasarkan pada kesamaan motif antar anggota kelompok. Sementara itu, Sigmund Freud berpendapat bahwa didalam setiap kelompok perlu adanya cohesiveness/ kesatuan kelompok, agar kelompok tersebut dapat bertahan lama dan berkembang. Beliau mengungkapkan pula kesatuan kelompok hanya dapat diwujudkan apabila tiap-tiap anggota kelompok melaksanakan identifikasi bersama antara anggota satu dengan anggota yang lain.
- Pendekatan dari Yennings dan Moreno. Yennings mengemukakan konsepsinya mengenai pilihan bebas, spontan, dan efektif dari anggota kelompok yang satu terhadap angggota kelompok yang lain dalam rangka pembentukan kelompok.
Kelebihan dan Kekurangan Dalam Kelompok
Kelebihan kelompok, diantaranya yaitu:
- Keterbukaan antar anggota kelompok untuk memberi dan menerima informasi & pendapat anggota yang lain.
- Kemauan anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya dengan menekan kepentingan pribadi demi
- Kemampuan secara emosional dalam mengungkapkan kaidah dan telah disepakati kelompok.
Kekurangan pada kelompok bisa disebabkan karena waktu penugasan, tempat atau jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas pertemuan.
Demikian artikel tentang”Pengertian Dinamika Kelompok, Ciri, Fungsi, Jenis dan Pendekatan Dinamika Kelompok Lengkap“, sem0ga bermanfaat