Penjelasan Secara Lengkap Tentang Jenis Jenis Inflasi dan Teori Teori yang Mendukung Terjadinya Inflasi
Setelah kita membahas tuntas mengenai pengertian dan penyebab terjadinya Inflasi. Kali ini PelajaranSekolahOnline akan membahas mengenai jenis-jenis dan teori terjadinya Inflasi secara lengkap. Simak ulasan dibawah ini
Jenis Inflasi
Jenis Inflasi dapat dikelompokkan menjadi beberapa penyebab utama terjadinya inflasi, berikut penjelasannya.
1. Inflasi Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan asalnya, inflasi dibedakan menjadi dua, yaitu inflasi asal negeri dan luar negeri. Berikut penjelasannya.
- Inflasi Dalam Negeri (Domestic Inflation), merupakan inflasi yang terjadi karena adanya defisit (pengeluaran > pemasukan) pembiayaan atau belanja negara. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah mencetak uang baru karena dengan adanya uang baru akan membuat peredaran uang semakin luas sehingga akan berakibat pada kenaikan harga barang.
- Inflasi Luar Negeri (Imported Inflation), merupakan inflasi yang terjadi karena dipicu oleh kenaikan harga barang pada suatu negara, sehingga negara yang memiliki hubungan ekonomi dengan negara tersebut akan terpengaruh oleh adanya inflasi.
2. Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahan
Berdasarkan tingkat keparahannya, jenis inflasi ini dibedakan menjadi beberapa poin, yaitu
- Inflasi ringan (Creeping Inflation), merupakan inflasi yang besar ukurannya dari 10% pertahun. Inflasi jenis ini tidak akan berpengaruh besar terhadap keadaan ekonomi suatu negara, inflasi jenis ini dibutuhkan agar produsen memproduksi lebih banyak barang.
- Inflasi sedang (Galloping Inflation), merupakan inflasi yang besar ukurannya antara 10%-30% per tahun. Inflasi ini dapat mengakibatkan menurunnya kesejahteraan masyarakat, namun inflasi ini belum terlalu membahayakan bagi masyarakat. Kenaikan harga pada inflasi sedang cenderung sangat cepat.
- Inflasi berat (High Inflation), merupakan inflasi yang besar ukurannya mencapai antara 30%-100%. Inflasi jenis ini akan membuat kondisi ekonomi suatu negara menjadi kacau.
- Inflasi sangat berat (Hyper Inflation), merupakan inflasi yang besar ukuranya lebih dari 100%. Pada kondisi ini masyarakat tidak lagi mampu menyimpan uang, karena nilai uang menurun drastis dengan sangat cepat, sehingga masyarakat banyak yang membelanjakan uangnya.
3. Inflasi Berdasarkan Barang yang Harganya Naik
Inflasi jenis ini dibedakan menjadi dua poin, yaitu :
- Inflasi tertutup (Closed Inflation), merupakan inflasi yang disebabkan oleh naiknya harga dari satu, dua atau hanya beberapa barang saja. Inflasi jenis ini biasanya terjadi bila barang yang harganya naik merupakan barang yang berpengaruh pada negara tersebut.
- Inflasi terbuka (Open Inflation), merupakan inflasi yang disebabkan oleh naiknya harga semua barang pada negara.
Teori Inflasi
1. Teori Kuantitas
Teori kuantitas menjelaskan bahwa tingginya harga barang ditentukan oleh banyaknya uang yang beredar di masyarakat,cepatnya perpindahan uang dan turunnya transaksi produksi barang. Teori kuantitas menjelaskan mengenai 3 hal yaitu :
- Jika dalam suatu sistem perekonomian, jumlah uang yang beredar (M) dan transaksi barang produksi (T) relatif tetap, maka harga (P) akan naik jika perpindahan uang (V) dari satu tangan ke tangan lain berlangsung cepat (masyarakat terlalu konsumtif).
- Jika dalam suatu sistem perekonomian, Kecepatan perpindahan uang (V) dan jumlah barang produksi (T) Tetap. Maka Kenaikan harga disebabkan oleh terlalu banyak uang yang dicetak dan beredar di masyarakat.
- Jika dalam suatu sistem perekonomian, kecepatan perpindahan uang (V) dan jumlah uang yang beredar (M) tetap. Maka kenaikan harga disebabkan oleh turunnya transaksi barang produksi (T)
2. Teori Keynes
Teori Keynes menjelaskan bahwa inflasi terjadi karena masyarakat mencoba untuk hiudp di luar batas kemampuan ekonominya atau beberapa golongan masyarakat memiliki nafsu tinggi untuk memiliki barang yang diinginkan secara berlebihan. Inflasi ini terjadi karena adanya persaingan antara masyarakat, yang berakibat membuat tingginya permintaan dan produksi barang berlebih sehingga menyebabkan kenaikan harga.
3. Teori Strukturalis
Teori Strukturalis menjelaskan mengenai inflasi dari segi struktural ekonomi yang kaku. Inflasi ini terjadi karena produsen tidak mampu memenuhi permintaan terhadap barang yang terlalu banyak, sehingga berakibat lambatnya proses produksi dan menyebabkan terjadinya kenaikan harga barang karena barang yang dicari semakin langka.
Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Jenis Jenis Inflasi dan Teori Teori Infasi secara Lengkap . Semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada postingan selanjutnya.
Baca Juga :