Ketika di kelas 1 SMP Anda telah mempelajari gerak, yang meliputi definisi gerak, gerak relatif, jarak, perpindahan, kelajuan, kecepatan, dan percepatan. Ada baiknya di sini kita bahas lebih mendalam beberapa pengertian tersebut. Yang pertama yang akan kita bahas adalah pengertian jarak dan perpindahan. Untuk itu, ikuti gambaran berikut yang akan membawa kita pada pemahaman tentang perbedaan jarak dengan perpindahan.
Pada Gambar 2.2 terdapat sebuah sungai yang memisahkan rumah Dita dengan sekolahnya. Untuk sampai ke sekolahnya, Dita selalu berjalan melewati sebuah jembatan yang terletak agak jauh dari rumahnya. Dita berjalan dari rumahnya (titik A) menyusuri jalan menuju jembatan (titik B) yang jauhnya 100 m. Kemudian ia menyeberang melewati jembatan sepanjang 10 m menuju titik C dan akhimya berjalan lagi sejauh 100 m menuju sekolahnya (titik D). Total perjalanan yang ditempuh Dita dari rumah menuju sekolahnya adalah 100 m + 10 m + 100 m = 210 m. Total peijalanan 210 m ini disebut jarak yang ditempuh Dita. Jadi, jarak merupakan panjang keseluruhan lintasan yang ditempuh.
Berbeda dengan pengertian jarak, perpindahan menyatakan perubahan posisi atau kedudukan suatu benda (lihat Gambar 2.3). Dalam contoh perjalanan Dita ini, mula-mula Dita berada di rumahnya (titik A). Posisi akhir Dita adalah di sekolahnya, yaitu titik D. Ber- arti, posisi Dita berubah dari titik A ke titik D.
Dengan demikian, perpindahan Dita adalah dari A ke D. Karena perpindahan mempunyai arah, maka perpindahan merupakan besaran vektor. Berapakah besamya perpindahan Dita?
Besar perpindahan Dita sama dengan panjang garis lurus yang menghubungkan titik A dengan titik D, yaitu 10 m. Kalau dinyatakan dalam bahasa vektor, perpindahan Dita adalah 10 m ke arah titik D.
Dari contoh perjalanan Dita ke sekolah ini, kita bisa menyimpulkan perbedaan jarak dengan perpindahan. Jarak merupakan besaran skalar, yaitu panjang keseluruhan lintasan yang ditempuh; sedangkan perpindahan merupakan besaran vektor, yaitu perubahan posisi dari titik asal ke titik akhir. Dalam contoh di atas, besamya perpindahan berbeda dengan jarak yang ditempuh.
Mungkinkah besar perpindahan sama dengan jarak tempuh? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita andaikan bahwa jembatan penghubung tersebut berada tepat di depan rumah Dita, sehingga Dita tidak perlu lagi berjalan sejauh 100 m menuju jembatan, tetapi bisa langsung melewati jembatan dan sampai di sekolahnya. Berapakah jarak yang telah ditempuh oleh Dita dalam kasus ini? Tentu saja Dita hanya menempuh jarak sepanjang 10 m. Berarti, besar perpindahan Dita sama dengan jarak yang ditempuh. Kasus semacam ini terjadi hanya jika benda bergerak dari titik asal ke titik akhir dengan lintasan yang merupakan garisnlurus yang menghubungkan kedua titik.
Dalam gerak satu dimensi, cara sederhana untuk menentukan arah per- pindahan adalah dengan menetapkan suatu titik sebagai titik asal, dan menentukan satu arah sebagai arah positif, sedangkan arah yang berlawanan merupakan arah negatif. Dengan cara demikian, titik-titik lain dalam garis itu dituliskan sebagai bilangan-bilangan baik positif maupun negatif tergantung pada arahnya. Sebagai contoh, jika titik B kita tentukan sebagai titik asal, dan arah ke kanan sebagai arah positif, maka titik C berada pada +2 m, sedangkan titik A berada pada 4 m. Tanda negatif menandakan arah posisi titik tersebut dari titik asal. (Lihat Gambar 2.4)
Jika kita nyatakan dalam bentuk persamaan, perpindahan (∆s) dari titik A ke titik B dituliskan dengan
∆s = sB– sA
di mana ∆s = perpindahan (lambang ∆ dibaca “delta”, yang artinya perubahan),
sB = koordinat atau posisi titik B,
sA = koordinat atau posisi titik A
Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Pengertian Jarak dan Perpindahan Lengkap Dengan Rumus Dan Contohnya. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.
Baca postingan selanjutnya:
- Aturan Membuat Grafik Dan Tabel Dalam Pengukuran
- 6 Bentuk Kesalahan Dalam Pengukuran Dan Cara Penanganan Terlengkap
- Pengertian Dan Aturan Penulisan Angka Penting Dalam Fisika
- Cara Pengukuran Dengan Jangka Sorong Dan MIkrometer Sekrup
- Jenis Perkalian Vektor Fisika Lengkap Dengan Contohnya
- Cara Menentukan Vektor V Dalam Vektor Satuan Fisika
- Metode Penjumlahan Vektor Yang Tidak Tegak Lurus