Pada postingan sebelumnya tentang Ciri-Ciri, Klasifikasi Dan Pembagian Kelas Arthropoda sudah dijelaskan , bahwa Arhtropoda dikelompokkan dalam empat kelas, yaitu Crustacea (udang-udangan), Arachnidae (laba-laba), Myriapoda (lipan), dan Insecta (serangga). Setelah kita bahas Crestecea dan arachnidae kali ini kita bahas Myriapoda (lipan), dan Insecta (serangga).
Kelas Myriapoda
Myriapoda mempunyai ciri tubuh beruas-ruas dengan bagian kepala, dada, dan perut yang tidak jelas. Kaki terdapat di setiap ruas tubuhnya sehingga disebut hewan berkaki seribu.
Berdasarkan jumiah pasang kaki di setiap ruas tubuhnya, Myriapoda dibedakan menjadi dua, yaitu Chilopoda dan Diplopoda.
- Chilopoda
Chilopoda memiliki habitat di darat dan bernapas dengan trakea. Hewan ini merupakan karnivor atau pemangsa hewan lain. Tubuhnya berbentuk pipih dan beruas-ruas. Pada setiap ruas tubuhnya terdapat sepasang kaki dan memiliki antena yang panjang. Ujung mulut pertama berbentuk seperti cakar yang mengandung bisa. Contoh Chilopoda adalah kelabang (lipan) - Diplopoda
Diplopoda memiliki habitat di darat. Hewan ini hidup sebagai herbivor atau pemakan tumbuh-tumbuhan Tubuhnya berbentuk silindris dan di setiap ruas tubuh terdapat dua pasang kaki. Hewan ini tidak memiliki taring bisa dan bernap_- dengan trakea. Contoh Diplopoda adalax keluwing, si kaki seribu
Peranan Myriapoda antara lain memiliki andil dalam memecah bahan-bahan organ atau serasah untuk membentuk humus.
Kelas Insecta
Insecta (serangga) banyak macam dan ragamnya. Insecta menempati habitat di darat dan di air. Ciri utama Insecta adalah memiliki kaki berjumlah 6 atau 3 pasang. Tubuh Insecta terdiri atas kepala yang dilengkapi dengan antena dan sepasang mata faset (majemuk), yaitu mata yang memiliki beberapa ommatidium (mata tunggal), dada (3 ruas) dan perut (6-12 ruas) yang sudah dapat dibedakan, serta sayap untuk terbang.
Insecta bereproduksi secara seksual. Alat kelamin terpisah pada hewan jantan dan betina. Hewan betina memiliki ovipositor (alat untuk melepaskan telur) serta spermateka (kantong untuk menyimpan spermatozoid). Beberapa Insecta mengalami metamorfosis, partenogenesis, atau paedogenesis. Metamorfosis adalah tahapan perubahan bentuk beberapa kali selama masa hidup serangga. Partenogenesis adalah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid (pada lebah). Paedogenesis adalah partenogenesis yang berlangsung di dalam tubuh larva, contohnya Diptera.
Insecta bernapas dengan sistem pembuluh trakea. Udara dari luar masuk melalui spirakel (lubang pernapasan) yang ada di kanan kiri setiap ruas tubuh, kemudian dialirkan melalui pembuluh trakea langsung ke jaringan. Sistem peredaran darahnya hanya mengangkut sari-sari makanan. Sistem pencemaan makanan sudah sempuma. Sistem saraf berupa saraf tangga tali.
Berdasarkan tipe mulutnya, Insecta dibedakan menjadi
- mulut tipe penggigit dan pengunyah, misalnya pada jangkrik dan belalang;
- mulut tipe penggigit dan penjilat, misalnya pada lebah;
- mulut tipe penusuk dan pengisap, misalnya pada nyamuk;
- mulut tipe pengisap, misalnya pada kupu-kupu.
Berdasarkan daur hidupnya, Insecta dibedakan menjadi
- tanpa mengalami metamorfosis, fase larva merupakan bentuk miniatur dari hewan dewasa, contoh: kutu buku (Lepisma), ordo Thysanura;
- mengalami metamorfosis bertingkat, perubahan bentuk yang tidak kelihatan nyata, contoh: jangkrik, belalang, ordo Orthoptera;
- mengalami metamorfosis tidak sempurna, perubahan tanpa melalui fase kepompong, dari telur menjadi nimfa dan mengalami ekdisis (moulting) dan menjadi imago (dewasa), contoh: capung, ordo Rynchota;
- mengalami metamorfosis sempurna dari telur -» larva – kepompong (pupa) —» imago (dewasa), contoh: lalat, nyamuk, ordo Diptera, Coleoptera, Siphonoptera. Hymenoptera, Neuroptera, dan Lepidoptera.
Berdasarkan ada tidaknya sayap, Insecta dibedakan menjadi Apterygota dan Pterygota.
- Apterygota
Anggota Apterygota ialah serangga yang tidak bersayap dan tidak mengalami metamorfosis. Termasuk kelompok ini adalah Ordo Thysanura, Collembola, dan Protura. - Pterygota
Anggota Pterygota ialah serangga yang mempunyai sayap. Berdasarkan proses pembentukan sayapnya, Pterygota dibedakan menjadi eksopterygota dan endop- terygota.
Eksopterygota adalah kelompok serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, mengalami ekdisis, dan mempunyai sayap dari tonjolan dinding tubuh yang melebar. Organisme yang masuk kelompok ini adalah ordo Odonata, Orthoptera, Isoptera, Plecoptera, dan Dermoptera.
Endopterygota adalah kelompok serangga yang mengalami metamorfosis sempurna dan mempunyai sayap pada saat kepompong serta menjadi sempurna saat imago. Contoh: ordo Lepidoptera, Siphonoptera, Hymenoptera, dan Coleoptera.
Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Penjelasan Myriapoda (Lipan) Dan Insecta (Serangga) Kelas Arhtropoda Terlengkap. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.
Baca postingan selanjutnya:
Ciri-Ciri, Klasifikasi Dan Pembagian Kelas Arthropoda Beserta Gambar
Ciri-Ciri, Klasifikasi Dan Pengelompokkan Mollusca
Ciri-Ciri, Klasifikasi, Dan Peranan Annelida Invertebrata
Ciri-Ciri, Klasifikasi Dan Kelas Nemathelminthes (Cacing Gilik)
Ciri-Ciri dan Klasifikasi Platyhelminthes (Cacing Pipih) Terlengkap
Penjelasan Klasifikasi Cnidaria Terlengkap