Sejarah dan Riwayat Nabi Muhammad SAW Lengkap dari Lahir Hingga Wafat – Sebagi umat Islam kita wajib berpegang teguh dengan ajaran Islam yang telah Nabi Muhammad SAW ajarkan kepada kita. Tahukah kalian Sejarah dari Nabiyullah kita Muhammad SAW. Kali ini Pelajaran Sekolah Online akan mengupas seputar sejarah singkat nabi Muhammad sebagai Rasul dan peran besar Beliau dalam memperjuangkan Agama Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir pilihan Allah yang diutus ke muka bumi untuk membawa umat NYA kejalan yang benar dengan menyampaikan wahyu Allah. Nabi Muhammad satu-satunya Rasul yang diutus oleh Allah untuk semua ras atau golongan, karena itulah ajaran Nabi Muhammad bersifat Universal. Nabi Muhammad tidak hanya mengajarkan tentang ibadah, melainkan dalam urusan-urussan duniawi yang mencakup semua sisi kehidupan manusia.
Sejarah Nabi Muhammad
Nabi Muhammad terlahir dari seorang Ibu bernama Siti Aminah dan Ayahnya bernama Abdulah pada tanggal 12 Rabiul Awal atau 22 April 571 Masehi di kota Mekah pada tahun Fill (tahun Gajah) dan wafat pada tanggal 8 Juni 632 Maasehi di Madinah pada usia 63 tahun. nabi Muhammad lahir dalam keadaan Yatim. Ayahnya, Abdullah wafat ketika Nabi muhammad masih dalam kandungan ibunya.
Nabi Muhammad memiliki nama lengkap Muhammad bin Abdullah. Nama muhammad merupakan nama yang diberikan oleh kakeknya yaitu Abdul Mutlabi yang berarti terpuji.Nabi Muhammad terlahir dari keluarga bangsawan Bani Quraishy. Bani Quraishy merupakan keluarga yang membawa ajaran islam.
Masa Kelahiran Nabi Muhammad
Sebelum nabi lahir terdapat banyak hal yang terlihat jauh berbeda jika dibandingkan pasca kelahiran nabi. Seperti
Masa Jahiliyah
Masa Jahiliyah atau zaman kebodohan. Sebelum kelahiran nabi, para umat nabi ketika itu terbiasa menyembah patung-patung berhala.Mereka juga terbiasa dengan mabuk-mabukkan, bermain judi, melakukan maksiat dan merendahkan derajat wanita. Selain itu kehidupannya juga kerap berpindah-pindah suku, atau disebut dengan kabilah. Kehidupannya penuh dengan kebebasan dan tidak memiliki aturan bermasyarakat, sehingga kehidupan pada masa itu sangatlah kacau.
Tahun Gajah
Dinamakn tahun gajah, karena pada masa itu merupakan terjadinya peristiwa penyerbuan kota Mekkah oleh pasukan Abrahan, pada masa kelahiran Nabi. Tahun gajah merupakan tahun terjadinya penyerangan Ka’bah oleh pasukan tentara Raja Abrahan yaitu Gubernur Habsyi di Yaman. Mereka membawa serombingan pasukan Gajah untuk menghancurkan Ka’bah karena bangsa Quraisy akan semakin terhormat dan pada setiap tahunnya Ka’bah akan selalu ramai oleh umat yang melakukan ibadah Haji. Lalu Abrahan mendirikan gereja besar di Sha’na yang diberi nama Al-Qulles. Namun, usaha tersebut tidak berhasil, karena tidak seorang[un datang ke gereja tersebut. Karena itulah, Abrahan sangat marah besar dan akhirnya mengerahkan serombongan tentara bergajah untuk menyerang Gajah. Namun dalam perjalanannya, didekat Makkah pasukan bergajah tersebut merampas harta benda penduduk termasuk 100 ekor Unta milik kakek nabi Muhammad yaitu Abdul Muthalib.
Ketika Ka’bah hendak dihancurkan, Allah telah mengutus burung Ababil untuk membawa kerikil Sijjil dengan paruhnya dan menjatuhkan kerikil tersebut tepat mengenai kepala pada pasukan bergajah hingga tembus ke dalam badan hinggan mati.
Peristiwa tersebut terdapat dalam surah Al-Fill ayat 1-5. Pasukan bergajah hancur lebur mendapat adzan Allah SWT. Dimasa inilah kemudian lahirlah seorang nabi akhir zaman dari pasangan Abdullah dan Siti Aminah, yaitau Muhammad bin Abdullah. Oleh karena itulah tahun tersebut dijuluki dengan Tahun Gajah. Tahun yang menandi lahirnya nabi Muhammad.
Nasab Nabi Muhammad
nasab merupakan garis keturunan, yaitu sesuatu yang sangat dijaga dan diperhatikan oleh Islam. Demikian pula dengan Nabi Muhammad SAW. beliau juga memeiliki keutamaan nasab. Nabi bersabda seperti berikut ini :
“Sesungguhnya Allah memilih Ismail dari anak-anak keturunan Ibrahim. Dan memilih Kinanah dari anak-anak keturunan Ismail. Lalu Allah memilih Quraisy dari anak-anak keturunan Kinanah. Kemudian memilih Hasyim dari anak-anak Quraisy, Dan memilihku dari anak keturuan Hasyim” (HR. Muslim dan Ibnu Majah).
Berikut ini merupakan Nasab dari Nabi Muhammad SAW.
Di dalam buku Shahih Bukhari bab Mab’ats an-Nabiyyi saw, Imam Bukhari merincikan silsilah nasab Nabi Muhammad saw sebagai berikut: Muhammad saw bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qusyai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin Adnan.
Tidak adal perselisihan dari kalangan sejarah, bahwa benar Adnan merupakan anak dari nabi Ismail ‘alaihissala. oleh karena itu nabi berasal dari kalangan Arab Adnaniyah atau al-arab al-musta’rab.
Imam Bukhari menambahkan di dalam Kitab Tarikh al-Kabir: Adnan bin Udud bin Al-Maqum bin Nahur bin Tarh bin Ya’rab bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim. Menurut para pakar – sebagaimana yang disebutkan oleh sejarawan Syekh Abdurrahman bin Yahya Al-Yamany –antara Adnan dan Ismail ada sekitar 40 kakek.
Masa kecil nabi Muhammad
Setelah melahirkan, sang ibu segera membawa bayi Muhammad ke kakeknya Abdul Mutahlib. Sang kakek sangat bergembira mendengar berita kelahiran cucunya. Segera kakek membawa cucunya ke dalam ka’bah untuk berdoa kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya. Anak tersebut diberi nama Muhammad yang berarti Terpuji. Nama tersebut merupakan nama yang belum dikenal oleh masyarakat Arab pada waktu itu. Lalu pada hari ketujuh setelah kelahirannya, Nabi Muhammad di Khitan.
Nabi Muhammad sejak kecil telah diberikan kehidupan selayaknya manusia, padahal Beliau sangat dimuliakan oleh Allah SWT, hal tersebut sudah terlihat ketika nabi muhammad masih dalam kandungan sudah ditinggal wafat oleh ayahnya. Beliau terlahir dalam keadaan yatim dan pasa usia 6 tahun beliau ditinggal oleh Ibunya. Beliau menjadi yatim piatu saat masih berusia 6 tahun. Beliau merasakan apa yang dialami oleh manusia pada umumnya. Dan Pada usia 8 tahun, beliau ditinggal wafat oleh kakeknya Adbul Muthalib.Kehidupan Beliau menjadi panutan seluruh umat manusia.
Masa Menyusui
Selain ibunya, Muhammad disusui oleh Tsuwaibah, budak Abu Lahab. Kemudian ibunya mencarikan wanita pedesaan untuk menyusuinya, maka terpilihlan wanita bernama Halimah binti Abi Dzu’aib dari suku Sa’ad bin bakar, yang kemudian lebih dikenal dengan panggilan Halimah as-Sa’diyah dan berada dalam asuhannya kurang lebih selama 6 tahun. Pada usia 5 bulan Muhammad kecil sudah dapt berjalan, dan pada usia 9 bulan sudah lancar untuk berbicara. Semasa Kecilnya beliau juga telah menggembalakan kambing. Abu Thalib (paman Nabi Muhammad) mengajaknya berdagang ketika usianya 12 tahun ke negeri Syam. Beliau mengasuh nabi sejak ditinggal wafat oleh kakeknya, beliau mengasuh dan menjaga nabi sampai pada usia 40 tahun.
Peristiwa Terbelahnya Dada Muhammad SAW
Pada saat nabi berusia 5 tahun dan masih dalam perawatan Halimah as-sa’diyah, di perkampungan Bani Sa’ad terjadilah peristiwa besar yang menjadi penunjuk tanda-tanda kenabian kelak. Peristiwa tersebut dikenal dengan pembelahan dada (Syaqqus Shadr).
Peristiwa tersebut terjadi ketika suatu hari Muhammad kecil sedang bermain bersama teman-temannya, tiba-tiba datang malaikat Jibril menghampiri dan menyergap Nabi Muhammad. Beliau lalu dibaringkan, kemudian dada nya dibelah, lalu diambilnya hati nabi Muhammad selanjutnya dikeluarkan segumpal darah dari nya, kemudian malaikat Jibril berkata ” inilah bagian setan yang ada padamu”. Lalu hati tersebut dicuci dala bejana emas dengan air zam-zam, setelah itu dikembalikan ketempat semula.
Sementara itu, teman-teman Nabi yang ketika itu sedang bermain dengannya, melaporkan peristiwa tersebut kepada Halimah seraya berkata ” Muhammad dibunuh, Muhammad dibunuh” , Maka mereka bergegas menghampiri tempat tersebut dan mendapati Muhammad dalam keadaan pucat pasi.
Karena kejadian tersebutlah Halimah sangat khawatir dengan keselamatan muhammad kecil, akhirnya tak lama kemudian dia memutuskan untuk memulangkan nabi kepada ibunya dikota Mekkah.
Ditinggal Wafat Oleh Ibunya
Setelah tinggal beberapa lama. Oleh ibunya ketika sudah berumur 6 tahun Muhammad diajak untuk berziarah ke makam ayahnya di Yatsrib. Maka berangkatlah merka keluar dari kota Mekkah, dengan melakukan perjalanan sepanjang 500 km, yang ditemani oleh Ummu Aiman dan dibiayai oleh Abdul Muthalib. Disana mereka menetap selama sebulan. Dalam perjalanan pulang ke Mekkah, ditengah perjalanan ibunya menderita sakit dan akhirnya meninggal di perkampungan Abwa yang terletak diantara kota Mekkah dan kota Madinah. Disaat usia masih belia Beliau sudah menjadi Yatim Piatu.
Di Bawah Asuhan Kakek
Setelah ditinggal oleh kedua orangtuanya. Nabi yang saat itu masih sangat belia diasuh oleh kakeknya yaitu Abdul Muthalib dengan diasuh dan dikasihi melebihi anak-anaknya sendiri. Tapi, kasih sayang yang diberikan oleh kakeknya tidak berlangsung lama, lagi-lagi Nabi merasakan kehilangan kembali pada usia 8 tahun dengan wafatnya sang Kakek Abdul Muthalib. Namun, sebelum wafat beliau berpesan agar cucunya tersebut dirawat oelh paman dari pihak ayahnya yaitu Abu Thalib.
Dibawah asuhan Pamannya
Selanjutnya nabi berada dalam perawatan dan diasuh dengan baik oleh pamannya yaitu Abu Thalib yang sangat mencintainya. Abu Thalib merawatnya bersama anak-anaknya yang lain. Beliau merawat, melindungi dan membela nabi bahkan beliau diangkat menjadi Rasul. Hal tersebut berlangsung selama 40 tahun. Pada saat usia 12 tahun , pamannya mengajak muhammad untuk berdagang ke negeri syam.
Pernikahan nabi Muhammad
Pada usia yang ke-25 tahun, Muhammad saw menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, seorang janda kaya berusia 40 tahun. Pernikahan ini diawali dengan lamaran Khadijah kepada Muhammad saw setelah melihat dan mendengar kelebihan-kelebihan dan akhlaknya.
Muhammad saw dan Khadijah memiliki 5 anak yaitu Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah, Abdullah dan Ibrahim. Putra nabi wafat ketika masih belia, sedangkan putri nabi yang masih hidup sampai nabi wafat adalah fatimah.
Selain Khadijah, isteri-isteri beliau adalah: Saudah binti Zam’ah, Aisyah binti Abu Bakar, Hafshah binti Umar, Zainab binti Khuzaimah, Ummu Salamah (Hindun binti Umayyah), Zainab binti Zahsy, Juwairiyah binti Al-Harits, Ummu Habibah (Ramlah), Shafiyah binti Huyay, Maimunah binti Al-Harits dan Maria Al-Qibtiyah.
Nabi Muhammad menikahi mereka semua setelah Khadijah meninggal dunia. Dan mereka semua beliau nikahi dalam keadaan janda, kecuali Aisyah ra.
Jika dilihat dari faktor tiap pernikahan beliau, semuanya mempunyai hubungan yang kuat dengan dakwah dan ajaran Islam yang dibawanya.
Turunnya Wahyu Kepada Muhammad
Turunnya wahyu pertama QS. Al-A’la: 1-5 di gua Hira pada hari Senin di bulan Ramadan pada usia yang ke 40 menjadi awal kerasulan Muhammad saw. Wahyu pertama tersebut berisi: “1) Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan, 2) Yang menciptakan manusia dari segumpal darah, 3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, 4) Yang mengajari (manusia) dengan pena, 5) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Setelah menerima wahyu tersebut, Muhammad saw pulang menemui Khadijah dan mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dirinya. Khadijah menenangkan: “Bergembiralah! Demi Allah, Dia tidak akan pernah menyia-nyiakanmu. Demi Allah, engkau ini menghubungkan shilaturrahim (hubungan kerabat), berkata jujur, menanggung beban orang lemah, membantu orang yang tidak punya, memuliakan tamu, menolong orang-orang yang ditimpa bencana.”
Khadijah lalu mempertemukannya dengan anak pamannya Waraqah bin Naufal, seorang pendeta Nasrani. Setelah menjelaskan peristiwa yang baru dialaminya di gua Hira, Waraqah menjelaskan bahwa yang datang kepada Muhammad saw itu adalah malaikat yang pernah datang kepada nabi Musa As.
“Andai kata aku masih hidup dan kuat di saat engkau diusir oleh kaummu” kata Waraqah.
“Apakah mereka akan mengusirku?” Tanya Muhammad Saw. “Ya…,” jawabnya. (lihat HR Bukhari dan Muslim).
Dakwah Nabi Muhammad
Setelah turunnya wahyu dan Allah memerintahakan Nabi Muhammad untuk menyampaikan dan mengajarkan ajaran islam dan mengajak umat manusia untuk menyembah Allah SWT. Pada awal dakwahnya, nabi Muhammad menyampaikan dakwahnya secara sembunyi-sembunyi. Selam 3 tahun lamanya, Beliau berdakwah secara sembunyi-sembunyi dari satu rumah kerumah lainnya. Kemudian Allah turunkan surah Al-Hijr ayat 94 yang memiliki arti ” Maka sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr ayat 94). Dengan turunnya ayat ini maka Rasulullah SAW menyiarkan dakwah secara terang-terangan.
Orang-orang yang pertama masuk Agama Islam atau disebut dengan Assabiqunal Awwwalun yaitu keluarga dan para sahabatnya, yaitu: istrinya Siti Khadijah, sahabatnya Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar As-Shiddiq, anak angkatnya Zaid bin Haritsah, Utsman bin Affan, Zubair dan masih banyak lagi keluarga dan para sahabat Rasul yang lainnya.
Tanggapan orang-orang Quraisy pada saat itu sangat marah dan melarang penyiaran islam yang dibawa oleh nabi bahkan nyawa nabi Muhammad sangat terancam. Namun Nabi dan para sahabatnya semakin kuat dan tangguh menghadapi tantangan dan hambatan yang dihadapi dengan ketabahan serta sabar walau ejekan, caci maki, olok-olokan dan menentang seluruh ajaran Nabi.
Pada masa kerasulan Nabi Muhammad tahun ke-10 pada saat “Amul Huzni” yaitu tahun duka cita, tahun dimana nabi kehilangan Pamannya Abu Thalib dan Istrinya Siti Khajidah yang wafat serta umat islam dalam keadaan sengsara. Ditengah periwtisa duka cita tersbut, nabi diajak oleh malaikat jibril Untuk Isra Mi’raj yaitu melakukan perjalanan dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram sampai ke Sidratul Munthaha untuk menghadap Allah untuk menerima perintah shalat lima waktu.
Haji Wada’ Rasulullah SAW
Pada tahun 10 H nabi melakukan haji wada’ atau haji terakhir. Sekita 100 ribu Jamaah turut serta dalam ibadah haji bersama beliau. Dalam wukufnya di Arafah, beliau menyampaikan khutbahnya yang berisi kan tentang larangan melakukan penumpahan darah kecuali dengan cara yang benar, larangan mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak benar, larangan memakan harta riba, hamba sahaya harus diperlakukan dengan cara yang baik, dan agar umatnya selalu berpegang teguh kepada Al Qur’an dan Sunah Nabi SAW.
Dalam surat al-maidah ayat 3 dijelaskan yang artinya “Bahwa hari ini telah aku sempurnakan untukmu agamamu, dan sungguh aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu” (QS. Al-Maidah ayat 3)
Dengan turunnya ayat ini menjelaskan bahwa dakwah nabi Muhammad SAW telah sempurna. Setelah berdakwah selama 23 tahun, pada suatu hari beliau merasa kurang sehat, badan beliau semakin lemah, lalu beliau menunjuk Abu Bakar sebagai imam pengganti beliau dalam shalat. Tepat pada tanggal kelahirannya 12 Rabiul Awwal tahu 11 H beliau Wafat dalam usia 63 tahun.
Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Sejarah Singkat Riwayat Nabi Muhammad SAW Hingga Wafat Terlengkap. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.