Menurnt Basu Swastha ada tiga macam teknik untuk menganalisis alternatif, yaitu operation research, capital budgeting, dan break event analysis.
Operation Research
Istilah Operation Research (OR), juga disebut management science. Operation research adalah sejumlah teknik matematis untuk menganalisis dan menyelesaikan masalah. Operation research merupakan teknik untuk menyelesaikan masalah dengan pendekatan ilmiah. Harvey Wagner mengatakan bahwa operation research merupakan suatu pendekatan ilmiah untuk me¬nyelesaikan masalah-masalah yang timbul di dalam manajemen.
Operation research dapat dilakukan melalui enam tahap, yaitu sebagai berikut:
- merumuskan masalah;
- membuat model sistematis untuk menggambarkan sistem yang sedang diteliti;
- membuat pemecahan dari model tersebut;
- menguji model tersebut dan membuat penyelesainnya;
- mengendalikan pemecahannya.
Untuk melakukan operation research ada beberapa; teknik yang dapat diterapkan, antara lain sebagai berikut.
Linear Programming
Linear programming ini merupakan metode matematis yang digunakan untuk mengatasi masalah-masalah alokasi sumber daya. Masalah alokasi sumber daya timbul jika terdapat sejumlah aktivitas yang harus dilakukan, tetapi jumlah sumber daya yang ada dan cara penggunaanya terbatas.
Teknik Antrean (Waiting Line atau Queing Techniques)
Teknik antrean dapat digunakan untuk menganalisis beberapa alternatif dan mendapatkan penyelesaian secara optimal dari masalah-masalah yang timbul. Teknik ini banyak dijumpai di dalam praktik. Misalnya, para manajer di supermarket ingin
mengetahui berapa banyak tempat kasir yang harus disediakan. Jika terlalu banyak, tentu akan mengakibatkan pemborosan perusahaan (untuk menggaji pegawai), sebaliknya jika terlalu sedikit dapat membosankan pembeli untuk antre. Masalah antre juga dapat terjadi di bagian pelayanan konsumen (teller) bank dan penjualan tiket pesawat terbang.
Teori Keputusan
Di dalam mengambil keputusan, kebanyakan orang menggunakan kemungkinan (probabilitas) untuk beberapa alternatif. Teknik ini biasanya menggunakan decision tree (pohon keputusan) untuk memecahkan masalah.
Capital Budgetting
Pengeluaran untuk modal (capital expenditure) merupakan keputusan penting yang harus diambil. Pengeluaran modal untuk mendanai kegiatan usaha akan kembali secara bertahap melalui keuntungan atau manfaat di masa mendatang. Pengambilan keputusan dalam pengeluaran modal (capital expenditure atau budgetting) melalui beberapa tahap penting, antara lain sebagai berikut:
- membuat beberapa alternatif proyek investasi;
- mengevaluasi pro dan kontra yang mungkin timbul dari setiap alternatif yang diajukan;
- memilih dan menentukan satu alternatif;
- menetapkan dan menerapkan keputusan yang telah dipilih.
Dalam rangka memutuskan pengeluaran modal, ada dua prinsip yang dapat digunakan, yaitu makin besar makin baik, artinya manfaat yang lebih besar lebih baik daripada yang lebih kecil, selama hal-hal lain tidak berubah. Prinsip yang kedua, yaitu prinsip buning di tangan, artinya manfaat di awal lebih baik daripada manfaat di kemudian hari, selama hal lain tidak berubah atau dengan kata lain seribu rupiah tahun ini lebih berharga daripada seribu rupiah lima tahun lagi.
Ada beberapa teknik lain yang dapat digunakan untuk mengevaluasi capital expenditure. Kebanyakan metode tersebut memperhitungkan nilai waktu uang (time value of money). Prosedur perhitungan nilai waktu uang ini sering disebut discounting.
Break Event Analysis
Analisis break event dapat membantu untuk menentukan apakah volume penjualan akan menghasilkan keuntungan atau kerugian. Break event point (BEP) adalah suatu titik yang menunjukkan penghasilan sama dengan biaya. Jadi, tidak terdapat kerugian ataupun keuntungan pada titik tersebut.
Ada beberapa konsep pokok dari penggunaan break event analysis, adalah sebagai berikut.
Fixed Cost (Biaya Tetap)
Biaya tetap tidak berubah (dalam kapasitas tertentu) meskipun volume produksi berubah. Misalnya, penggunaan mesin kita dapat menggunakan mesin yang sama untuk memproduksi 100 unit, 500 unit, ataupun 3.000 unit produk.
Variable Cost (Biaya Variabel)
Biaya variabel berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi. Misalnya, penggunaan bahan baku untuk membuat barang. Makin banyak barang yang akan dihasil- kan, makin banyak bahan baku yang dibutuhkan.
Penghasilan (Revenue)
Penghasilan adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh penjual barang. Misal-nya, mereka menjual 50 unit dengan harga @Rpl .000,00 per unit maka penghasilannya adalah 50 x Rp 1.000,00 = Rp50.000,00.
Laba (Profit)
Laba merupakan sisa penghasilan setelah dikurangi biaya tetap dan biaya variabel. Untuk menentukan titik break event dapat digunakan nimus berikut.
Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Analisis Alternatif Pemecahan Masalah Dalam Bisnis. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.
Baca postingan selanjutnya:
- Teknik Pemecahan Masalah Dan Alternatif Pencari Solusi Dalam Bisnis.
- Pengertian Dan Cara Identifikasi Masalah Dalam Bisnis
- Memanfaatkan Sikap Bekerja Prestatif Dalam Wirausaha
- Perencanaan Proses Bekerja Prestatif Dalam Wirausaha
- Perencanaan Proses Bekerja Prestatif Dalam Wirausaha
- Pentingnya Bekerja Prestatif Menurut Para Ahli
- Menanamkan Kebiasaan Bekerja Prestatif Dalam Dunia Wirausaha
- Pengertian Perilaku Bekerja Prestatif Dalam Wirausaha
- Prinsip , Sikap Dan Rahasia Sukses Para Wirausahawan Dunia